Bagian kedua dari tulisan “rekap tinggi bangunan” mencatat daftar gedung tertinggi di Indonesia secara historis hingga 31 Desember 1989, dengan ketinggian bangunan disadur dari pelbagai sumber.

Tulisan berlatar merah artinya dibongkar; sementara warna latar biru bersumber dari data Dewan Bangunan Tinggi dan Hunian Perkotaan (Council for Tall Buildings and Urban Habitat) atau EMPORIS dan warna latar hijau berarti data ketinggiannya adalah hasil estimasi SGPC. Seperti biasanya, sebagai penyeimbang Menara TVRI dan Monas ada di daftar ini.

Dari data ini, anda bisa melihat sendiri efek langsung dari kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berupaya membatasi ketinggian bangunan di Ibukota hingga mulainya pembangunan Grha BNI pada 1986 dan terbatasnya proyek-proyek bangunan tinggi di luar Jakarta.

Selain itu, ada indikasi besar bahwa data-data yang diajukan anggota CTBUH tidak menyentuh bangunan pra-1990an atau datanya salah – contoh Wisma Nusantara dan kantor BNI yang tinggi versi CTBUH tidak masuk blog ini.

Rekap lainnya: hingga 1979 – hingga 1989 – hingga 1998