Graha Ganesha merupakan kantor yang terlihat tak menonjol diantara gedung-gedung sarat rumah-toko dan kantor berlantai dibawah lima di deretan Jalan Hayam Wuruk Jakarta. Siapa sangka, gedung ini dahulu merupakan kantor perusahaan besar yaitu Bank Ganesha dan sebelumnya lagi Harapan Motor, dengan nama Gedung Harapan Motor.
Sebelumnya kantor PT Harapan Motor berpencar di dua tempat, yaitu Jalan Gunung Sahari dan di Pulogadung, dekat pabrik Yamaha. Inilah yang menyebabkan Harapan Motor membangun gedung baru di Jalan Hayam Wuruk.
Desain gedung dilaksanakan pada 1975, dan pembangunannya dimulai tahun 1977 dan selesai setahun kemudian. Setelah pembangunan selesai, PT Harapan Motor berkantor disana hingga sekitar akhir 1980an setelah gedung ini dijual ke Grup Gajah Tunggal dan sempat menjadi supermarket Lotus, dan diteruskan pengelolaannya ke Manning Development sejak 1989. Belum diketahui nasib gedung tersebut saat kerusuhan Mei 1998 terjadi karena keterbatasan sumber, mengingat kawasan Jalan Hayam Wuruk termasuk daerah paling kuat terdampak kerusuhan.
Bank Ganesha berkantor pusat dari eks Gedung Harapan Motor mulai 2001, sampai pindah ke Wisma Hayam Wuruk sejak 2016. Hingga Maret 2019, gedung masih berstatus sebagai perkantoran sewa, saat ini juga menampung Datindo Entrycom, biro administrasi efek saham kenamaan. Sejak 17 Oktober 2018, OCBC NISP mulai membuka Kantor Cabang Hayam Wuruk di gedung ini
Arsitektur & Teknis
Desain Graha Ganesha digarap oleh J. Heru Gunawan (arsitek sekaligus pemilik PT Arta Buana Sakti, pemborong gedung) bersama dengan arsitek dari Jepang bernama Meiji Watanabe & Associates. Bersama arsitek yang sama, mereka juga mendesain gedung Wisma Sudirman, atau kala Majalah Konstruksi menerbitkan artikel tentang gedung ini, masih bernama Wisma Harapan.
Dilihat dari luar, gedung ini terlihat biasa-biasa saja, mengingat sejajar dengan rukan-rukan lain yang tidak banyak mendapat ekspos media. Tetapi gedung ini panjang dan terdapat akses dari Jalan Batu Ceper II. Hal ini terjadi mengingat desainnya harus memenuhi syarat dan ketentuan tata ruang di Jalan Hayam Wuruk Jakarta.
Secara struktur, gedung ini menggunakan beton bertulang dengan sistem pratekan, tujuannya untuk mengurangi jumlah kolom, sehingga memaksimalkan ruang kantor dan mengurangi lama pekerjaan gedung. Selain itu, gedung Yamaha juga menggunakan kaca curtain wall, impor Jepang, yang diklaim bisa menyerap panas sampai 40 persen.
Interior gedung juga tidak terlalu banyak desain, untuk fleksibilitas penggunaan kantor sesuai kebutuhan pemilik.
Selengkapnya mengenai garis besar gedung era 1950an hingga 1970an dapat anda baca di artikel ini
Data dan fakta
Nama lama | Gedung Yamaha Gedung Harapan Motor |
Alamat | Jalan Hayam Wuruk No. 28 Gambir, Jakarta Pusat, Jakarta |
Arsitek | Ir. J Heru Gunawan Meiji Watanabe & Associates |
Pemborong | Arta Buana Sakti |
Lama pembangunan | 1977 – 1978 |
Tinggi gedung | 24 meter |
Jumlah lantai | 6 lantai |
Referensi
- NN (1978). “Yamaha membangun kantor di Hayam Wuruk”. Majalah Konstruksi, Desember 1978-Januari-Februari 1979.
- Laporan Tahunan Bank Ganesha (arsip)
- Web resmi Datindo Entrycom
- Humas OCBC NISP (2018). “Bank OCBC NISP Hadirkan Konsep Perbankan Baru di Premium Guest House”. OCBC NISP, 17 Oktober 2018. (Arsip)
- “Gajah Tunggal Group: Gajah Gemuk dari Bandengan Utara”. Majalah Prospek, 29 Desember 1990. Kutipan, hal 101: “Juga, ia mengambil alih Wisma Harapan dan gedung milik kantor pusat Harapan Group tadi, yang sekarang ditempati Lotus Department Store.”
- Baso Amir; Radityo D.M. Ibrahim (1990). “Berapa Besar Bisnis Sjamsul di Property?” Majalah SWA No. 1/VI, April 1990, hal. 56-58
Leave a Reply