Gedung Bank KB Bukopin adalah sebuah gedung perkantoran berlantai 12, berketinggian 50 meter yang berlokasi di Jalan M.T. Haryono, Pancoran, Jakarta Selatan. Dirancang oleh tim arsitek dari Atalanta Aruphadatu, gedung bergaya internasional tersebut dibangun oleh Bangun Tjipta Sarana sekitar April (versi Majalah Konstruksi) atau 12 Juli 1986 (versi Rhenald Kasali) hingga selesai dibangun pada 12 Juli 1987 – bertepatan dengan peresmian operasional gedung ini.
Saat dibangun, bangunan yang kini berfungsi sebagai kantor pusat dari Bank KB Bukopin dianggap yang paling menonjol di akhir 1980an karena belum ada gedung setinggi ini di Jalan M.T. Haryono sebelum 1990an (Menara Drassindo/Saidah, Graha Pratama, Mustika Ratu Centre, Bidakara, Menara Hijau dan Wisma Eka Jiwa/Korindo, keseluruhan menyalip tinggi dan jumlah lantai Gedung Bukopin dan dibangun pada 1990an). Awalnya, gedung ini bernama Gedung KOPEL (Koperasi Pegawai Logistik) dan difungsikan sebagai perkantoran sewa.
Desain arsitektur Gedung Bank KB Bukopin dirancang oleh Ir. Indrawati Samil Harahap bersama Salya Muhdi dan Edi S. Secara implisit desain Gedung Bank Bukopin menganut form follow function dan tidak terlihat menonjol dan monumental. Sayangnya penampilan gaya internasional tersebut sudah tersarungi oleh tampilan murahan ala identitas korporasi bangunan Bank Bukopin.
Struktural Gedung Bank KB Bukopin menggunakan beton pracetak yang disuplai oleh Wijaya Karya. Saat itu, pemakaian struktural gedung dengan beton pracetak bisa dikatakan sebuah terobosan, mempersingkat waktu kerja menjadi 12 bulan (sebagai perbandingan, pembangunan Hotel Santika di Semarang menghabiskan 18 bulan dengan metode konvensional).
Gedung Bank Bukopin diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 12 Juli 1987 tepat saat Hari Koperasi Nasional, sementara operasional di gedung baru sudah dilakukan sejak April 1987. Pembangunan gedung ini menghabiskan biaya Rp 12 milyar nilai 1987.
Dengan adanya perkembangan di industri perbankan nasional dan kasus penarikan massal yang dialami Bank Bukopin pada 2020, ia kemudian dicaplok oleh perbankan asal negeri K-pop, Kookmin Bank sehingga berganti nama menjadi KB Bukopin sekaligus menambah kata “KB” di nama gedungnya, Gedung Bank KB Bukopin.
Data dan fakta
Nama lama | Gedung KOPEL Gedung Bank Bukopin |
Alamat | Jalan M.T. Haryono Kav. 50-51 Pancoran, Jakarta Selatan, Jakarta |
Arsitek | Ir. Indrawati Samil Harahap (Atalanta Aruphadatu) Ir. Salya Muhdi (Atalanta Aruphadatu) Ir. Edi S. (Atalanta Aruphadatu) |
Pemborong | Bangun Tjipta Sarana |
Lama pembangunan | Juli 1986 – Juli 1987 |
Diresmikan | 12 Juli 1987 |
Jumlah lantai | 12 lantai |
Tinggi gedung (Konstruksi) | 50 meter |
Biaya pembangunan | Rp. 12 milyar (1987) Rp. 188 milyar (inflasi 2020) |
Referensi
- “Proyek Gedung Kantor KOPEL: Kendala waktu diatasi melalui penggunaan komponen pracetak”. Majalah Konstruksi No. 108, Maret-April 1987, hal. 20-31
- SK (1987). “Presiden Soeharto: Koperasi Harus Perhatikan Hukum Ekonomi Yang Rasional”. KOMPAS, 13 Juli 1987, hal. 1 (via Soeharto.co/arsip)
- Rhenald Kasali (2010). “WIKA Beton kerap menjadi “hidung” bagi WIKA Konstruksi”. Myelin: mobilisasi intangibles menjadi kekuatan perubahan. Jakarta: Gramedia Pusaka Utama, hal. 276
Leave a Reply