Gedung utama Kantor Gubernur Kalimantan Timur di pinggiran Sungai Mahakam, kota Samarinda, adalah gedung kantor pemerintah yang saat ini menampung operasional Pemerintah Daerah Kalimantan Timur, sebelumnya Sekretaris Wilayah Daerah, sejak 1984. Gedung bergaya pascamodernisme ini kini memiliki 7 lantai dan dibangun selama tiga tahun dari 1980 hingga 1983. Awal keputusan membangun gedung ini sudah dicetuskan dan didesain di masa Abdul Wahab Sjahrani, tetapi eksekusi dan finishingnya dilakukan masing-masing di era Ery Soepardjan dan H. Soewandi.
Konstruksi Gedung Kantor Gubernur Kaltim, sebelumnya Kantor Setwilda Kaltim, dimulai pembangunannya sejak Agustus 1980 oleh pemborong swasta PT Multistructure. Dijadwalkan selesai dibangun pada Maret 1983, gedung dengan pondasi cakar ayam ala Ir. Sedijatmo ini pembangunannya ditunda sekitar Mei 1982 di lantai empat; salah satu anonim yang menelepon ke KOMPAS bahwa penghentian ini terkait tenggelamnya pondasi gedung lebih dari 20 sentimeter dan kemiringan gedung sekitar 10 sentimeter. Klaim tersebut berpotensi merusak citra pondasi cakar ayam yang dirancang untuk daerah dengan tanah berlumpur dan lembek seperti rawa bekas Kantor Gubernur Kaltim.
Klaim tersebut dipatahkan pihak perancang pondasi dari PT Cakar Bumi. Pihak perancang mengatakan alasan dihentikannya proyek tersebut adalah untuk menguji kemampuan beban gedung terhadap pondasi dangkal, dan menjamin bahwa pengaruh penurunan tersebut tidak signifikan. Akibat dari penundaan ini, penyelesaian proyek pun molor sampai Desember 1983. Baru pada awal Januari 1984, Kantor Gubernur Kaltim mulai ditempati instansi kegubernuran, dan diresmikan oleh Mendagri Soepardjo Rustam pada 11 Juni 1984. Pemerintah Kalimantan Timur mengatakan bahwa biaya pembangunan kantor gubernur baru tersebut menghabiskan biaya Rp. 5,8 milyar rupiah (1984, setara Rp. 113 milyar nilai 2021)
Sayangnya penampilan gedung ini sudah berubah total sejak era Gubernur Suwarna Abdul Fatah (1998-2006).
Kantor Gubernur Kalimantan Timur adalah gedung tertinggi kedua di Pulau Kalimantan (tidak termasuk Brunei, Sabah dan Sarawak)
Kantor Gubernur Kalimantan Timur saat itu adalah gedung tinggi kedua di bagian Indonesia di pulau Kalimantan setelah Hotel Benakutai di Balikpapan, juga di Kalimantan Timur. Beketinggian 31 meter dari basement (29 meter dari permukaan tanah), gedung berlantai 6 ini memiliki luas lantai kasar 10.250 meter persegi dan saat pertama dibangun, hanya menampung 13 biro dari 14 biro Setwilda Kaltim yang ada pada tahun 1980an. Gedung tersebut juga menjadi gedung tertinggi dengan pondasi cakar ayam di Indonesia (sebelum Kantor Gubernur Kaltim, semua gedung yang dibangun dengan pondasi cakar ayam hanya memiliki maksimal 4 lantai). Pada tahun 1982, basement arsip dan parkiran ditambah untuk mengurangi tekanan terhadap pondasi.
Secara arsitektural, saat awal dibangun, dirancang dengan gaya arsitektur modern internasional dengan atap sirap (datar). Wartawan H. Oemar Dahlan dari majalah Violeta, pada bulan Oktober 1977, berujar bahwa “bila dilihat dari jauh, atapnya seperti kopiah yang menutupi kepala”. Tidak jelas apakah gedung yang dimaksud adalah Kantor Gubernur Kalimantan Timur yang masih dalam tahap maket/pradesain. Atap tersebut awalnya akan dijadikan helipad, tetapi menjadi tidak berguna karena tidak memenuhi standar helipad.
Pasca-renovasi, selain mengubah penampilan dari tembok putih dan cladding kaca hitam menjadi biru langit dan menambah atap miring, pihak Pemda Kaltim mengubah fungsi helipad menjadi kantor rapat, dan selanjutnya kantor staf ahli. Hal ini membuat Kantor Gubernur Kaltim kini memiliki 7 lantai. Karena ketiadaan data, Setiap Gedung Punya Cerita mengestimasi ketinggian gedung sejak renovasi ke 35 meter.
Tidak diketahui kapan pihak Pemprov Kalimantan Timur membangun gedung perluasan berlantai 5 di belakang Jalan Jenderal Sudirman, hingga memotong jalan tersebut.
Data dan fakta
Nama lama | Gedung Setwilda Kalimantan Timur |
Alamat | Jalan Gajah Mada No. 2 Samarinda Ulu, Samarinda, Kalimantan Timur |
Pemborong | Multistructure |
Lama pembangunan | Agustus 1980 – Desember 1983 |
Diresmikan | 11 Juni 1984 |
Tinggi gedung (KOMPAS untuk pra-renovasi) | 29 meter (pra renovasi) 35 meter (pasca renovasi, estimasi SGPC) |
Jumlah lantai | 7 lantai 1 basement |
Biaya pembangunan | Rp. 5,8 milyar (1984) Rp. 113 milyar (inflasi 2021) |
Signifikasi | Struktur (gedung tertinggi di Indonesia dengan pondasi cakar ayam) |
Referensi
- ibra (1980). “Rp 1,9 Milyar untuk Gedung Setwilda Kaltim”. KOMPAS, 30 September 1980, hal. 8
- ibra (1982). “Baru Empat Tingkat Sudah Miring dan Amblas”. KOMPAS, 1 Juli 1982, hal. 8
- ibra (1982). “Diteruskan, Sistem Cakar Ayam untuk Gedung Setwilda Kaltim”. KOMPAS, 13 Juli 1982, hal. 2
- ibra (1982). “Cakar Ayam Tertinggi di Indonesia”. KOMPAS, 2 Februari 1984, hal. 9
- Humas Pemprov Kaltim (2018). “Kantor Gubernur Kaltim Punya Helipad“. Halaman resmi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, 5 Mei 2018. Diakses 19 Januari 2021. (arsip)
- “Daerah harus membangun sesuai kemampuannya.” Berita Yudha, 11 Juni 1984, hal. 1 dan 7
Tinggalkan Balasan