Iklan

Setiap Gedung Punya Cerita

Blog Sejarah Gedung-Gedung Indonesia

Gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga

Ditulis pada tanggal

oleh

Terbaru:

Gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) – seperti namanya – adalah gedung kantor pemerintahan berlantai 10 yang kini ditempati oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga, kementerian yang bertugas dalam perumusan kebijakan, penyuluhan dan pelaksanaan kebijakan Pemerintah di bidang kepemudaan dan olahraga.

Gedung Kemenpora berdiri dekat dengan Gedung DPR/MPR-RI dan studio TVRI Senayan. Awalnya gedung ini merupakan bagian inti dari kompleks yang bernama Pusat Komunikasi Pemuda, yang terdiri dari plaza, bangunan berlantai 10, Wisma Menpora (auditorium) dan pusat olahraga. Pusat Komunikasi Pemuda dirancang oleh tim arsitek dari Konsultasi Pembangunan dengan Ir. Asdarianto Asmoeadji sebagai arsitek penanggung jawab, dan Raka Utama sebagai pemborong.

Kemenpora
Foto oleh mimin SGPC

Iklan

Pembangunan dimulai di Hari Sumpah Pemuda 1980, dengan peletakan batu pertama oleh Mendikbud Daoed Joesoef, Menteri Muda (Menmud) Pemuda Abdul Gafur dan Menteri Muda Perumahan Rakyat Cosmas Batubara bersama dengan perwakilan Pemuda Malaysia.

Di hari itu, peletakan batu pertama sama dengan mulainya pembongkaran gedung kompleks Dewan Perwakilan Rakyat-Gotong Royong, lahan eks-DPR-GR dipilih karena dari gedung DPR-GR inilah Orde Baru dilahirkan. Dua tahun kemudian, giliran Menko Kesra Surono yang memancang pondasi pertama yang menandakan pembangunan fisik kompleks dimulai.

Pembangunan selesai pada sekitar September 1984 (molor dari rencana Juni 1984), kecuali Wisma Menpora yang pembangunannya lebih lambat, dan kompleks keseluruhan diresmikan tepat pada hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1984 (Hari Sumpah Pemuda ke-56). Biaya pembangunan yang dihabiskan pemerintah dalam pembangunan Pusat Komunikasi Pemuda mencapai Rp. 4,5 milyar nilai 1984.

Gedung Kemenpora mengabadikan semangat kepemudaan

Secara keseluruhan, konsep kompleks dilahirkan oleh Menmud Pemuda Abdul Gafur. Februari 1979, diilhami oleh pengalaman aktivis mahasiswa dan pemuda, ia pun tergerak ingin membangun sebuah pusat komunikasi pemuda, sebuah tempat dimana pemuda mendapatkan dan menggalang informasi, dan sekaligus membina dan mengembangkan kepemudaannya.

Komponen kompleks Kemenpora saat ini terdiri dari 4 buah: auditorium, gedung berlantai 10, plaza dan gedung olahraga. Deskripsi dibawah mayoritas dikutip dari harian petang Sinar Harapan edisi 28 Oktober 1984, dan majalah Konstruksi edisi Desember 1984.


Iklan

Gedung Kementerian Pemuda & Olahraga

Gedung berlantai 10 ini bergaya internasional dan memiliki luas lantai 7.200 meter persegi, berfungsi sebagai kantor Kemenpora dan juga pusat informasi dan perpustakaan. Selain itu, secara arsitektural, gapura Graha Pemuda, nama awal gedung ini, lengkap dengan simbolisme Orde Baru, mulai dari lukisan dinding keramik peristiwa penumpasan G30S/PKI, Tritura hingga Repelita, hingga lobi Ruang Tanah Air yang memajang manuskrip dan relief Soeharto sebagai Bapak Pembangunan.

Awalnya Graha Pemuda dibangun berlantai 12 dengan curtain wall, tetapi kebijakan batas maksimal gedung pemerintah 8 lantai dan efisiensi energi membuat perancang bangunan melobi pemerintah agar Graha Pemuda masih boleh membangun diatas 8 lantai; 10 lantai menjadi pilihan, mengusung simbolisme Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

Angka 28 dialokasikan ke jumlah profil bambu runcing di puncak gedung Kemenpora. Desain arsitektur pun berubah menjadi sedikit lebih tropis ciri khas arsitektur Indonesia ketimbang lapis kaca murni. Finishing yang digunakan adalah keramik putih.

Renovasi lobi telah menghilangkan lukisan seni bagian dari 1966 dan seluruh simbolisme Orde Baru pada Gedung Kemenpora, mengingat tingginya pandangan miring terhadap pemerintah Orde Baru semakin meluas di era Reformasi, bahkan kami di SGPC meyakini setiap Dilanowcy akan sangat alergi dengan kata Soeharto atau Orde Baru. Hal ini sangat disayangkan karena karya seni tersebut menjadi contoh seni “propaganda Orde Baru” yang mulai menghilang dimakan zaman serta jatuhnya citra Orde Baru.


Iklan

Wisma Menpora dan Gedung Olahraga Kemenpora (Graha Pemuda dan Olahraga)

Auditorium dengan kapasitas 1000 orang berfungsi sebagai pusat kegiatan dan seni, awalnya bernama “Pusat Kreasi dan Apresiasi”. Seringkali digunakan untuk beberapa acara-acara Kementerian Pemuda & Olahraga, melongok dari hasil pencarian Google. Bangunan ini diperkirakan dibangun sekitar 1986, mengacu pada rencana yang dibeberkan tim perancang di Majalah Konstruksi edisi Desember 1984 yaitu pada tahun anggaran 1985/1986.

Sebelum 2010an, Wisma Menpora tidak memiliki tumbuhan rambat.

Sementara Graha Olahraga yang ada di seberang Wisma Menpora berfungsi sebagai pusat kegiatan dan pendidikan olahraga, dibangun sebelum Gedung Kemenpora selesai dibangun.

Plaza

Plaza Kemenpora adalah yang paling menonjol diantara keempat obyek yang ada, dengan luas mencapai 5.400 meter persegi. Didesain dengan lima pelataran yang memiliki elevasi berbeda, pelataran tersebut mewakili masa-masa perjuangan kepemudaan Indonesia – pra-1908, 1908 (Boedi Oetomo), 1928 (Sumpah Pemuda), 1945 (Kemerdekaan RI dan perang kemerdekaan melawan Belanda) dan 1966 (Supersemar). Pelataran tersebut memiliki relief, juga mewakili masa-masa perjuangan pemuda Indonesia, yang dibuat oleh seniman Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia dengan Fajar Sidik dan Widayat sebagai pelukis relief. Plaza Kemenpora dirancang oleh Yodya Karya.

Sayangnya SGPC kesulitan menemukan foto relief-relief dan pelataran tersebut, yang salah satu pelatarannya sudah menjadi parkir kendaraan (hal ini terjadi karena orang Indonesia mengotori foto Google Maps dengan selfie mereka, sementara di luar itu, dominasi media berita cukup kuat).

Selengkapnya mengenai garis besar gedung era 1980an dapat anda baca di artikel ini


Iklan

Data dan fakta

AlamatJalan Gerbang Pemuda No. 3 Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jakarta
ArsitekIr. Asdarianto Asmoeadji (PT Konsultasi Pembangunan)
PemborongRaka Utama
Lama pembangunanOktober 1982 – Oktober 1984
Diresmikan28 Oktober 1984
Jumlah lantai
(Gedung Utama)
10 lantai
Tinggi gedung
(Gedung Utama)
45 meter
Biaya pembangunanRp 4,5 milyar (1984)
Rp 87,5 milyar (inflasi 2020)
Referensi: Majalah Konstruksi Desember 1984

Referensi

  1. Lauransa Samsoeri (1984). “Benang Sejarah Terentang di Komplex [sic] Pusat Komunikasi Pemuda”. Sinar Harapan, 28 Oktober 1984.
  2. Sinar Harapan, 29 Oktober 1984 (iklan).
  3. Ton (1980). “Dibangun, Gedung Pusat Komunikasi Pemuda”. KOMPAS, 29 Oktober 1980.
  4. Ton (1982). “Gedung Pusat Komunikasi Pemuda Mulai Dibangun”. KOMPAS, 28 Oktober 1982.
  5. sel (1984). “Gedung Pusat Komunikasi Pemuda Selesai Akhir September”. KOMPAS, 7 Maret 1984,
  6. sel (1984). “Gedung Graha Pemuda Diresmikan Minggu Sore”. KOMPAS, 27 Oktober 1984.
  7. Endah Tri Lestari (2016). “Wedding Preparation (Venue)”. Blog pribadi – Life Journal, 11 April 2016, Diakses 28 Juli 2019. (Arsip)
  8. NN (1984). “Gedung Pusat Komunikasi Pemuda”. Majalah Konstruksi, Desember 1984.

Lokasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *