Menara Multimedia

Menara Multimedia adalah gedung kantor milik PT Telkom Property yang berlokasi di Jalan Kebon Sirih No. 10-12, dijepit oleh MNC Tower dan Kedutaan Besar Amerika Serikat. Gedung rancangan Atelier 6 ini dibangun oleh kontraktor PT Pembangunan Perumahan, berdasarkan catatan mereka, mulai dibangun November 1982 dan selesai dibangun pada Juli 1985. Gedung tersebut diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 8 Agustus 1985.

Perencanaan Menara Multimedia, yang sebelumnya bernama Graha Sarana Duta (setelah nama pemilik properti) atau paling lazimnya Gedung Bank Duta, sudah dilakukan sejak 1976 bersama dengan Bangun Tjipta Sarana selaku pengembang; baru pada 1981, saat Bank Duta masih berpusat di Barito Plaza, Bank Duta dan Bangun Tjipta Sarana memantapkan rencana tersebut.

Realisasi terjadi pada tanggal 27 Oktober 1981, saat Bank Duta mengadakan peletakan batu pertama pembangunan, tetapi baru setahun kemudian (November 1982), pembangunan struktur gedung dimulai sepenuhnya. Graha Sarana Duta menghabiskan biaya 24 milyar rupiah dari dana pinjaman Chemical Bank dan Crocker Bank (keduanya asal AS) untuk membangun gedung ini berikut interior dan perabotan.

Gedung Bank Duta, sesuai namanya, menjadi kantor pusat Bank Duta mulai Agustus 1985 hingga di-BTO pada 1998 lalu. Bank Duta sekaligus menjadi pemilik gedung Graha Sarana Duta sebelum dilepas ke koperasi Mitra Duta pada tahun 1995 karena larangan kepemilikan modal non-bank. Telkom mengambilalih gedung tersebut pada awal April 2001 berikut PT Graha Sarana Duta selaku pemilik gedung tersebut, dan kini Menara Multimedia menjadi kantor dari beberapa divisi Telkom Indonesia, walau diawali penutupan lapis beton ekspos dengan komposit.

Arsitektur Menara Multimedia ungkapkan citra Bank Duta

Dilihat secara desain, Menara Multimedia ini kesannya biasa saja, tetapi menurut tim arsitek Atelier 6 di majalah arsitektur Cipta, mengungkapkan citra Bank Duta sebagai lembaga perbankan yang melayani masyarakat disamping memastikan keamanan dan keselamatan bank. Dilihat dari formasi gedungnya, Menara Multimedia memiliki dua gedung; podium 2 lantai sebagai operasional bank dan gedung 21 lantai sebagai perkantoran, memastikan bahwa skala manusia dan urban masih diperhatikan di lahan sempit seluas ~3,8 ribu meter persegi.

Struktur Menara Multimedia dirancang bebas kolom – tetapi kolom tersebut diganti perannya oleh empat buah core dan balok pratekan; hal ini sudah umum dalam perancangan gedung modern lainnya. Fungsi lain dari struktur empat core tersebut adalah pemikul gaya horizontal disaat gempa. Buku resmi Wiratman mengklaim gedung ini merupakan proyek perdana di Jakarta yang menggunakan sistem pratekan; hal ini Setiap Gedung Punya Cerita bantah karena Wisma Metropolitan dan gedung Yamaha Hayam Wuruk, keduanya memakai pratekan dari VSL.

Untuk menciptakan ruang masuk (atau kita sebut saja balai bank) yang besar dan tinggi, tim Atelier 6 menerapkan sistem transfer beam di kiri-kanan gedung. Balai Bank tersebut memiliki sebuah kaca gantung (suspended glass) setinggi 8,5 meter. Ruang tersebut disebut oleh pihak Atelier 6 sebagai simbol bonafiditas Bank Duta – simbol yang ternoda permanen oleh kasus kalah kliring pada 1990 dan tudingan nepotisme kepemilikan Bank Duta di tangan yayasan pimpinan Presiden Soeharto.

Versi buku Wiratman, tinggi gedung Menara Multimedia adalah 89,7 meter sudah termasuk lantai bawah tanah berkedalaman 4 meter. Tinggi di atas permukaan tanah adalah 85,2 meter (merujuk pada majalah Cipta).

Selengkapnya mengenai garis besar gedung era 1980an dapat anda baca di artikel ini

Data dan fakta

Referensi

1. Atelier 6 (1986). “Gedung Bank Duta”. Majalah Cipta No. 67, 1986
2. Website PT PP, 1 Mei 2004
3. Annual Report Telkom 2001, 12 Mei 2006
4. sk/ch (1985). “Gedung Bank Duta Diresmikan”. KOMPAS, 8 Agustus 1985.
5. Imelda Akmal (2012). “Wiratman: Momentum & Innovation 1960-2010”. Jakarta: Imajibooks.
6. Majalah Konstruksi, Januari-Februari 1979 (iklan VSL)
7. ANTARA (1995). “Bank Duta Divestasi Saham Graha Sarana”. Republika, 21 Desember 1995, hal. 2
8. “Si Jangkung dari Kebon Sirih.” Majalah Infobank No. 69, Agustus 1985, hal. 50-51

Lokasi