Google Translation avaliable here. Use at your own risk; some translation may be incorrect or misleading:

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Support us through SGPC’s Trakteer and get early access and exclusive content.

Gedung Radio Republik Indonesia yang ada saat ini dibangun sebagai perluasan kawasan RRI pusat di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, menggantikan gedung lamanya yang dibangun di era kolonial Belanda sebagai gedung NIROM (Nederlandsch-Indische Radio Omroep Maatschappij, Maskapai Siaran Radio Hindia Belanda), yang sempat direbut oleh Jepang dan Sekutu di era revolusi, dan kelompok G30S di era akhir Orde Lama.

GEDUNG RRI JAKARTA
Gedung RRI sekarang. Foto oleh Eko Maryono di Flickr

Iklan

Diperkirakan pemborong Telaga Agung Utama menghabiskan dua tahun untuk membangun gedung yang berdiri bersebelahan dengan kantor Menko Kesejahteraan Rakyat dan Kementerian Perhubungan; diawali dengan turunnya menara jam RRI sekitar tahun 1975 (majalah Konstruksi, Juli-Agustus 1977). Gedung RRI diresmikan pemakaiannya oleh Menteri Penerangan Mashuri pada tanggal 2 April 1977, dan dibangun dengan biaya 1,1 milyar rupiah nilai 1977.

Gedung bergaya modernis ini sudah mengalami renovasi dua kali; awalnya gedung berlantai 8 ini memiliki polesan marmer buatan dalam negeri dan ornamen aluminium menyerupai jaring. Sayang kedua fitur ini sudah tiada dan diganti oleh jendela biasa dan cat. Renovasi pertamanya justru menghilangkan fitur ini, menyisakan penampilan “buta” alias tanpa jendela. Desain awalnya dirancang oleh tim arsitek dari Biro Urip.

Walau tingginya hanya 36 meter, maka tak berarti Gedung RRI tidak memiliki keistimewaan pada strukturnya. Struktur utamanya terdiri dari beton bertulang dengan dinding yang dirancang khusus agar studionya kedap udara, sementara lantai 2 dan lantai 3 digabung sebagai studio siaran dan auditorium.

Pada 20 Juli 1985, bagian belakang gedung RRI, yang merupakan Studio 5 yang dibangun pada tahun 1972, dan lantai tiga dan empat gedung utama, terbakar. Satu orang tewas, satu terluka akibat menghirup asap beracun. Pasca-kebakaran, sebuah gedung baru RRI dibangun di atasnya, kemungkinan dibangun 1986.

Di luar pemakaian gedung ini sebagai studio siaran Radio Republik Indonesia Pusat dan Jakarta, gedung RRI pernah dipakai ruangan sidang Mahkamah Konstitusi saat pemilihan umum tahun 2004 lalu.


Iklan

Data dan fakta

AlamatJalan Medan Merdeka Barat No. 4-5 Gambir, Jakarta Pusat Jakarta
ArsitekUrip Mangunrejo & Ir. Dedi Kusnedi (PT Biro Urip)
PemborongTelaga Agung Utama
Selesai dibangun1977
Diresmikan2 April 1977
Jumlah lantai8 lantai
Tinggi gedung36 meter
Biaya pembangunanRp 1,2 milyar (1977)
Rp 52 milyar (inflasi 2020)
Referensi: Majalah Konstruksi Juli-Agustus 1977

Referensi

  1. Ir. Komajaya et al (1977). “Gedung 7 tingkat RRI dibangun tanpa boleh menimbulkan getaran & suara”. Konstruksi, Juli-Agustus 1977
  2. Sindu; rat (1977). “Gedung Baru RRI Diresmikan: Sulit Mencari Keselarasan Antara Pendengar dan Maksud RRI Sendiri”. KOMPAS, 4 April 1977.
  3. Mahkamah Konstitusi RI (2007). “Sejarah Pembangunan Gedung Mahkamah Konstitusi” (cetakan pertama). Jakarta: Mahkamah Konstitusi RI.
  4. “Gedung RRI Terbakar”. KOMPAS, 21 Juli 1985, hal. 1
  5. sel (1985). “Pemugaran Gedung RRI dan Peralatannya Akan Dimulai”. KOMPAS, 30 Agustus 1985, hal. 3

Lokasi

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Bila anda perlu bahan dari koleksi pribadi SGPC, anda bisa mengunjungi TORSIP SGPC. Belum bisa bikin e-commerce sendiri sayangnya....


Bagaimana pendapat anda......

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *