Google Translation avaliable here. Use at your own risk; some translation may be incorrect or misleading:

Tentang “Setiap Gedung Punya Cerita”

“Setiap Gedung Punya Cerita” adalah blog tentang sejarah dan fitur-fitur sebuah bangunan yang dibangun di Indonesia mulai dari era 1960an hingga awal era Reformasi. Blog ini dibuat untuk memperkaya wawasan pada sejarah pembangunan dan arsitektur Indonesia, terutama bangunan tinggi, di era modern yang saat ini kurang mendapatkan apresiasi dan dokumentasi di dunia maya. Jika anda menganggap blog ini “tidak merepresentasikan arsitektur Indonesia”, ingatlah bahwa SGPC mengulas gedung di Indonesia, tidak memilih-milih gedung tersebut adalah rancangan orang Indonesia atau orang luar.

Latar belakang

Blog ini dibuat oleh mimin yang baru lulus dari jurusan Ilmu Komputer salah satu universitas negeri di Indonesia sebagai sarana untuk menampung dokumen sejarah gedung-gedung di Indonesia yang mimin temukan selama berlibur di luar daerah. Ide ini berlangsung sejak lama selama mimin masih jadi anggota Skyscrapercity.

Ada banyak faktor yang mendorong mimin membuat blog ini, yaitu

  1. keprihatinan mimin akan kurangnya konten berkualitas mengenai arsitektur, terutama bangunan tinggi, di negeri sendiri terutama di masa pemerintahan Orde Baru,
  2. kurangnya perhatian masyarakat pada sejarah perkembangan kota di luar retorika sosial-politik dan kebudayaan yang banyak dimuat di media-media massa/blogger sejarah lain (SGPC berfokus ke industri properti dan arsitektur), dan
  3. memecah “dominasi absolut” bangunan era Belanda dalam lini masa sejarah arsitektur dalam negeri

Beberapa faktor tambahan alias faktor pribadi mimin yang melatari pembidanan blog ini, mungkin bagi anda terdengar lucu. Pertama agar sejarah gedung tidak bisa lagi dipatok oleh tahun pemasangan sebuah lift gedung, karena ada kemungkinan tahun pemasangan lift bisa disalahartikan sebagai tahun konstruksi gedung oleh sebagian awam.

Kedua, sebgai pembelajaran bagi fans skyscraper agar menghargai sejarah gedung pencakar langitnya. Amat disayangkan bahwa sebagian fans bangunan pencakar langit alias skyscraper yang sebagiannya adalah para dilanowcy (millennial) masih menganggap lebih menjulang lebih bagus tanpa memahami sejarah perkembangan industri real esat, kebijakan perkotaan dan arsitektur kita.

Tujuan, visi dan misi SGPC

SGPC dibuat untuk memperluas khazanah arsitektur dan sejarah ekonomi nasional, mendidik, menerangkan serta mengajak masyarakat untuk mengapresiasi arsitektur Indonesia di masa lalu.

Visi blog ini juga sama mulianya menjadi salah satu sumber penting sejarah bangunan di kota manapun di Indonesia, semampu penulis blog ini. Bahasan blog ini akan membahas sebuah gedung secara keselurhan.

Beberapa bahasan khusus seperti struktur dan arsitektur bangunan juga dijelaskan sebagai rekam jejak. Dalam kasus tertentu, informasi-informasi yang didapat tersebut menjadi sangat krusial, semisal untuk mengecek keamanan struktur bangunan, penelitian sejarah arsitektur, atau bahkan untuk mengetahui rekam jejak sebuah gedung sebelum anda melangkah lebih jauh untuk menyewa atau memiliki unit di gedung tersebut.

Mengenai sasaran pembaca, jangan lupa bahwa siapa saja boleh baca Setiap Gedung Punya Cerita! Ketahuilah bila penulis blog ini tidak bergelar insinyur melainkan Sarjana Komputer. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, SGPC mengupayakan tidak banyak menggunakan bahasa arsitektur yang biasanya menyimpang dari bahasa sehari-hari.

Konten blog

Seperti yang dijelaskan dari awal, Setiap Gedung Punya Cerita akan membahas sejarah dari awal pra-pembangunan, masa pembangunan, peresmian hingga operasional bangunan. Tidak hanya itu, blog ini memberikan informasi mengenai teknis, arsitektur dan struktur bangunan, melalui data-data yang didapatkan dari sumber cetak maupun elektronik. Anda bisa melihat sumber-sumber yang digunakan oleh blog ini di halaman Tentang Sumber. Tidak semua gedung bisa ditulis dengan lengkap karena berbagai faktor, sehingga informasi tersebut ditampung dibawah tajuk “Tulisan pendek”.

Karena blog ini bersifat evergreen, satu artikel bersifat selamanya dan bisa berubah tergantung nasib gedung yang dibahas tersebut. Jejak sejarah sebuah gedung bisa berubah sewaktu-waktu dengan data baru yang relevan untuk dibahas, baik secara dalam jaringan maupun dari sumber cetak.

Di luar hal-hal mengenai bangunan, SGPC berupaya menulis artikel mengenai kritik arsitektur, sejarah secara umum dan spesifik mengenai gedung-gedung dan industri properti di Indonesia hingga opini mimin SGPC yang ditampung di Tulisan Khas SGPC. Anda mengetahui gedung modern apa saja yang desain arsitekturnya berubah? Anda bisa melihatnya di daftar “Hancur atau teroplas”.

Pembatasan

Gedung Bank Negara Indonesia
Anda ingin cari sejarah gedung BNI Yogya Kota di blog ini? Wassalam. Foto mimin SGPC

Seperti yang disinggung di paragraf sebelumnya, fokus blog ini ada di profil gedung Indonesia di masa modern, sehingga tidak semua gedung yang dibangun di Indonesia tercatat oleh blog ini, apalagi bangunan era Belanda – dengan sedikit pengecualian seperti Hotel Phoenix Yogyakarta. Bagi blog ini, gedung-gedung era Belanda dianggap sudah diperhatikan jauh lebih baik oleh kalangan akar rumput.

Villa di Lembang
Rumahnya keren, Indisch. Tapi SGPC akan meloncati ini. Foto oleh mimin SGPC

Selain itu, blog ini tidak akan membahas rumah. Sayangnya, banyak hal-hal arsitektur di Indonesia saat ini masih terlalu berpaku pada arsitektur rumah, dan tidak banyak rumah yang layak dijadikan obyek arsitektur menarik di era skup kerja SGPC, sehingga sudah pasti mimin loncati terlebih dahulu. Atau, bila dimasukkan, akan dijelaskan dalam tulisan petunjuk arsitektur umum.

Batasan lainnya adalah penyediaan sumber. Sumber primer agaknya akan jarang didapatkan kecuali bila mimin memiliki kekuatan finansial yang baik. Sementara blog ini mendapat informasinya dari sumber seperti artikel koran dan majalah maupun buku-buku dan penelitian ilmiah.

Kritik, saran dan dukungan

Jika anda menemukan kelemahan atau kekurangan sumber dari tulisan yang dimuat SGPC, anda bisa menggunakan kolom komentar atau melalui Kontak, dan jangan lupa dukung SGPC agar bisa mendapat lebih banyak sumber melalui Saweria (akan dihentikan dan diguna kembali 1/7/2024), Ko-Fi (khusus pembaca internasional) serta Trakteer. Bila anda tidak bisa mendukung lewat semua cara tadi, biasakan untuk berbagi konten via media sosial.

Donatur Saweria akan mendapat keistimewaan namanya dipajang di artikel terbaru, sementara donatur yang telah mendaftar di Trakteer berpeluang untuk membaca konten eksklusif dan akses awal, sebelum muncul di blog ini gratis. Jangan lupa untuk membagikan blog ini, karena blog ini sangat bermanfaat bagi anda.

Selamat membaca!

Setiap Gedung Punya Cerita