Kementerian Perhubungan merupakan instansi pemerintah pusat tingkat Kementerian yang berwenang merumuskan standarisasi, pengawasan dan pelaksanaan di bidang perhubungan atau yang orang populer menyebutnya transportasi sejak diproklamirkannya kemerdekaan Republik Indonesia. Kemenhub saat ini berkantor di Jalan Medan Merdeka Barat No. 8, terdiri dari tiga bangunan, yaitu Karya atau Kriya, Karsa dan Cipta.
Namun, secara histori arsitektur, Gedung Karsa adalah yang paling terkenal dibanding gedung Kriya yang lebih tinggi dan gedung Cipta yang muncul lebih dahulu, tidak ada informasinya.
Gedung Karsa Kementerian Perhubungan
Gedung bergaya internasional modernis ini digarap oleh Gubah Laras, firma arsitektur pimpinan Ir. Soejoedi Wirjoatmodjo yang juga merancang Manggala Wanabhakti dan Sekretariat ASEAN yang juga seangkatan dengan gedung yang menjadi kantor pertama Kementerian Perhubungan, selama 9 bulan. Gedung berlantai sembilan ini dibangun mulai 18 Juli 1979 dan selesai dibangun Maret 1982.
Gedung Karsa ditempati oleh Departemen Perhubungan, kini Kementerian Perhubungan sejak Agustus 1982, dan diresmikan oleh Menhub Roesmin Nurjadin pada 15 Februari 1983. Per Agustus 2023, keseluruhan dirjen-dirjen di Kementerian Perhubungan masih berkantor di Gedung Karsa. Sementara Soejoedi sudah duluan berangkat ke surga saat Gedung Kemenhub sedang dibangun.
Desain gedungnya, merujuk kata Ir. Nurpontjo, salah satu anggota tim arsitek dari Gubah Laras, kepada Majalah Konstruksi (terbit Mei 1982), walaupun bergaya internasional dengan nuansa geometris, masih memiliki keterikatan pada arsitektur vernacular Indonesia, seperti penggunaan tinggi jendela yang kecil seperti pada bukaan jendela pada rumah-rumah Jawa di masa lalu, yang masih mampu memberikan cahaya matahari masuk gedung, dan menghemat pemakaian AC. Desainnya juga sengaja dibuat menyerong/diagonal (menurut Sukada) supaya terlihat berbeda dengan gedung Kemenkominfo/Departemen Penerangan, namun masih bisa dikatakan harmonis.
Konon, ide untuk menjadikan desainnya berbeda dengan Gedung RRI dan Kemenkominfo, klaim tim arsitek Gubah Laras dan Budi A. Sukada, sempat ditolak Tim Pengawas Arsitektur Kota Pemda DKI Jakarta karena dianggap merusak irama bangunan di Medan Merdeka Barat. Beruntung revisinya diterima walau sebenarnya desainnya masih sama dengan ide awal.
Secara struktural, gedung dengan floorplate total 9 ribu meter persegi ini pondasinya menggunakan bored pile dan struktur atas menggunakan beton bertulang. Awalnya gedung ini akan berlantai 8, tetapi karena suatu alasan, Gedung Kementerian Perhubungan ini mendapat satu lantai tambahan untuk kantor Menteri. Finishing luar yang digunakan saat pertama dibangun adalah kaca berlapis hitam dan temboknya dilapis keramik, kini keramiknya ditutupi komposit warna putih.
Gedung Karya Kementerian Perhubungan
Walaupun merupakan gedung yang tinggi dan menonjol, sayangnya informasi mengenai Gedung Karya Kementerian Perhubungan cukup minim. Gedung setinggi 97 meter dengan 25 lapis lantai dan 2 lantai bawah tanah tersebut dibangun sebagai tukar guling bekas kantor Badan Metereologi dan Geofisika, kantor Ditjen Perhubungan Darat di Jalan Jenderal Sudirman serta beberapa aset-aset Kemenhub lainnya, sekaligus mengonsolidasi instansi Kemenhub yang masih berpencar.
Gedung Karya, atau saat dibangun diberi nama Gedung Kriya atau Gedung Terpadu Departemen Perhubungan, selesai dibangun oleh BUMN kontraktor Adhi Karya pada tahun 1997. Tidak ada informasi arsitek dari gedung ini. Ia menyediakan ruangan perkantoran seluas 53.621 m2 untuk 4.123 aparatur sipil negara Kementerian Perhubungan yang belum mendapatkan tempat di gedung Karsa dan Cipta. Gedung baru itu diresmikan Presiden Soeharto pada tanggal 17 September 1997 dalam rangka Hari Perhubungan Nasional.
Selengkapnya mengenai garis besar gedung era 1980an dapat anda baca di artikel ini, sementara untuk era 1990an dapat anda baca di artikel ini
Data dan fakta
Umum
Alamata | Jalan Medan Merdeka Barat No. 8 Gambir, Jakarta Pusat, Jakarta |
Gedung Karsa
Arsitek | Soejoedi Wirjoatmodjo (Gubah Laras) |
Pemborong | Pembangunan Perumahan |
Lama pembangunan | Juli 1979 – Maret 1982 |
Diresmikan | 15 Februari 1983 |
Tinggi gedung | 42 meter arsitektural 38 meter atap lantai teratas |
Jumlah lantai | 9 lantai |
Biaya pembangunan | Rp 2,6 milyar (1982) Rp 62,2 milyar (inflasi 2020) |
Signifikasi | Arsitektural (gedung rancangan Soejoedi Wirjoatmodjo) |
Gedung Karya
Pemborong | Adhi Karya |
Selesai dibangun | 1997 |
Diresmikan | 18 September 1997 |
Tinggi gedung (CTBUH) | 97 meter |
Jumlah lantai | 25 lantai 2 basement |
Referensi
- NN (1982). “Fungsi sudut-sudut gedung utama Deperhub”. Majalah Konstruksi, Mei 1982.
- Wiryomartono, Bagus (2013). “Soejoedi and Architecture in Modern Indonesia: A Critical Post-Colonial Study”. Jurnal: International Journal of Architectural Study. pp 177-185.
- ANTARA (1983). “Menhub Roesmin Resmikan Gedung Baru Dephub”. Bali Post, 17 Februari 1983.
- Sukada, Budi A. 2012. “Membuka Selubung Cakrawala Arsitek Soejoedi.” Jakarta: Gubah Laras. Halaman 184-193
- “Presiden akan resmikan Gedung Terpadu Dephub.” Berita Yudha, 25 Agustus 1997, hal. 11
- “Soal pengemudi akibatkan kecelakaan, Presiden: Yang penting tindakan tegas.” Berita Yudha, 19 September 1997, hal. 1
- Halaman resmi Kementerian Perhubungan, diakses 23 Agustus 2023 (arsip)
Tinggalkan Balasan