Iklan

Setiap Gedung Punya Cerita

Blog Sejarah Gedung-Gedung Indonesia

Temukan bangunan karya…. 2 – Soejoedi Wirjoatmodjo

Ditulis pada tanggal

oleh

Terbaru:

Setelah nyaris 9 bulan mimin tidak mengetik subtopik ini, “Temukan bangunan karya….” kembali dengan topik yang lebih dekat dengan eksistensi blog ini, yaitu Soejoedi Wirjoatmodjo.

Beliau adalah seorang arsitek legendaris yang merancang Gedung MPR/DPR/DPD-RI, tetangganya Manggala Wanabakti, hingga gedung-gedung kementerian dan kedutaan besar. Tokoh arsitektur yang membentuk biro arsitek Gubah Laras ini dikenal dengan bangunan modern yang disebut oleh sebagian orang berseni.

Soejoedi Wirjoatmodjo dan istri, 1980
Seniman Arsitektur Modern Nasional Kita beserta istri, 1980. Foto oleh keluarga Soejoedi Wirjoatmodjo/repro Laras

Iklan

Pernahkah anda mendengar namanya? Bila belum, SGPC kenalkan

Soejoedi Wirjoatmodjo lahir pada tanggal 27 Desember 1928 di Rembang, Jawa Tengah. Anak ke-6 dari 12 bersaudara dari seorang bapak pemilik rumah gadai di Wonogiri, semasa kecilnya ia hanya suka menggambar dan jalan-jalan – apalagi kalau ke kota, selalu melihat bangunan dan pesawat terbang. Wah, kayak anggota Skyscrapercity saja. Untuk bergaul, ia ternyata kurang begitu bagus.

Namun, zaman Soejoedi muda jangankan ada Skyscrapercity, saat ia usia 17 tahun, setelah proklamasi kemerdekaan dikumandangkan, ia harus angkat senjata untuk mempertahankan Indonesia merdeka. Soejoedi muda bergabung di Tentara Pelajar dan menjabat sebagai Kepala Staf Tentara Pelajar Brigade XVII, Detasemen II, Rayon V Surakarta.

Pasca-perang, Soejoedi langsung menimba ilmu, awalnya di Fakultas Ilmu Pengetahuan Institut Teknologi Bandung bagian mesin pada 1950, selanjutnya pindah ke Jurusan Arsitektur setahun kemudian. Beliau lulus pada tahun 1954, lalu kuliah lagi di Paris, tepatnya École nationale supérieure des Beaux-Arts (ENSBA, Sekolah Tinggi Nasional Seni Murni di Paris) selama setahun dan bersama dengan teman-teman sejawatnya yaitu Han Awal dan Mustafa Pamuntjak, kuliah di Delft (Technische Hoogeschool).

Namun, gegara ribut Irian Barat, mahasiswa arsitektur Indonesia ini harus cabut dari Belanda, dan akhirnya berlabuh di Technische Universität Berlin di Berlin Barat, sebuah kota Jerman Barat yang dikepung oleh Jerman Timur. Konon, perkembangan arsitektur di Jerman Barat inilah yang memengaruhi cara merancang bangunan yang dilakukan oleh Soejoedi.

Soejoedi baru lulus pada 1960 dengan status cum laude, dan setahun kemudian menjadi ketua prodi Arsitektur ITB. Di periode ini beliau juga menangani proyek di Bandung di bawah bendera “Biro Arsitek Prakarsa”.

Sisanya bisa anda tebak sendiri. Pada bulan November 1964, Soejoedi memenangkan sayembara perancangan Gedung Conefo (sekarang MPR/DPR-RI) setelah bersaing dengan perusahaan besar seperti Bina Karya dan Perentjana Djaja, dan langsung ditunjuk sebagai ketua Team I Perencanaan Gedung Conefo. Lima tahun kemudian beliau membentuk PT Gubah Laras Arsitek & Perencana, sekaligus menerima banyak pesanan.

Sayangnya, Soejoedi jenius arsitektur nasional, seringan sakit-sakitan dan pada akhirnya harus istirahat total di Magelang hingga wafat pada 17 Juni 1981.


Iklan

Karya arsitektur Soejoedi monumental dan modern

Soejoedi merancang bangunan monumental seperti Manggala Wanabakti…… (foto oleh mimin SGPC)
….. hingga pabrik yang membosankan seperti bekas pabrik International Cosmetics ini. Foto Google Street View

Mayoritas karya arsitektur Soejoedi tergolong monumental dan megah, serta memiliki ciri khasnya tersendiri. Banyak diantaranya merupakan proyek gedung perkantoran untuk instansi internasional, pemerintah maupun niaga, yang tersebar dari Karangkates hingga Beograd.

Mengingat bangunan-bangunan tersebut merupakan fasilitas internasional, disarankan untuk mengajukan izin kepada instansi yang bersangkutan. Tetapi beberapa karyanya bisa anda lihat dari jalan karena ukurannya yang dirasa cukup besar.

Data per buku “Membuka Selubung Cakrawala Arsitek Soejoedi” karangan sejarawan arsitektur Budi A. Sukada dan di halaman resmi Gubah Laras yang datanya berpotensi diperdebatkan (*).

Nama proyekAlamat (Geocode)Tahun konstruksi/desainCatatan
JAWA BARAT
Restoran Braga PermaiJalan Braga No. 58 Bandung, Jawa Baratdes/kon
1961 (klaim CV Suwondo B. Sutedjo)
k/l 1962-64 (est. SGPC)
Tahun konstruksi/desain adalah prakiraan, menimbang statemen Budi A. Sukada bahwa Braga Permai dirancang semasa menjadi kaprodi Jurusan Arsitektur. Di bawah bendera “Biro Arsitek Prakarsa”.
RumahJalan Cisitu Lama No. 101 Bandung, Jawa Baratdes 1967-68Rumah pribadi.
LUAR DKI JAKARTA & JAWA BARAT
PLTA Ir. Sutami KarangkatesDesa Karangkates, Kec. Sumberpucung, Kab. Malang, Jawa Timurkon 1969-73Salah satu dari sedikit instalasi listrik di Indonesia yang ditangani biro arsitek. Akses terbatas
Bank Syariah Indonesia K.C. PematangsiantarJalan Perintis Kemerdekaan No. 1 Pematang Siantar, Sumatera Utarakon 1976-78Eks. Bank Ekspor-Impor Indonesia dan Bank Mandiri. Eksterior berubah total
Bank Mandiri K.C.P. Letjen Suprapto BalikpapanJalan Letjen Suprapto No. 1 Balikpapan, Kalimantan Timurkon 1981-83Eks. Bank Ekspor-Impor Indonesia
Sebagian eksterior berubah total
DKI JAKARTA
Gedung MPR/DPR/DPD-RIJalan Gelora Jakarta Pusatdes 1964
kon 1965-1983
Tahun peneyelesaian bertahap. Soejoedi adalah kepala Tim I perencanaan. Akses bisa diajukan di laman resmi DPR
* Gedung Sekretariat Jenderal DPR-RIJalan Gelora Jakarta Pusatkon 1979-1982Diklaim bukan karya Soejoedi oleh Budi A. Sukada. Buku DPR-RI periode 1977-1982 menampilkan sosok yang diduga Soejoedi hadir dalam acara peletakan batu pertama pembangunan Gedung Sekjen DPR-RI pada 6 Desember 1979, sehingga klaim Budi A. Sukada dipertanyakan.
Kedutaan Besar PerancisJalan M.H. Thamrin No. 30 Jakarta Pusatdes 1967
kon 1967-1974
Dibongkar 2013. Gedung yang berdiri saat ini adalah karya Segond-Guyon
Gudang PT Tunggal Sila FarmaJalan Pulomas Selatan Jakarta Timurdes 1971
kon 1972, 1981
Arsip tidak tersedia, namun catatan pemberitaan dan website resmi Gubah Laras mencatat bahwa gedung ini adalah eks pabrik International Cosmetics. Akses terbatas
Pusat Grafika IndonesiaJalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 42-43 Jakarta Selatankon 1971-1973Terbelah menjadi dua sejak 2000an, salah satunya adalah kantor PT Best Agro Internasional.
RumahJalan Balai Pustaka Barat Kav. 720-721 Jakarta Timurdes 1972Rumah pribadi
Gedung Sekretariat ASEANJalan Sisingamangaraja No. 70A Jakarta Selatandes 1976
kon 1978-80
Akses terbatas. Bisa anda foto dari tangga akses menuju TransJakarta
Gedung Karsa Kementerian PerhubunganJalan Medan Merdeka Barat No. 8 Jakarta Pusatdes 1979
kon 1979-82
Rampung setelah Soejoedi wafat
Kompleks Kementerian PertanianJalan Harsono R.M. No. 3 Jakarta Selatandes 1979
kon 1979-1997
Bertahap, keseluruhan rampung setelah Soejoedi wafat. Akses terbatas
Manggala WanabaktiJalan Gatot Subroto Jakarta Pusatdes 1976
kon 1976-1983
Akses terbuka untuk Museum Kehutanan. Tidak termasuk blok 7 yang selesai dibangun 1993. Blok 1 adalah proyek niaga satu-satunya Soejoedi yang terealisasi. Rampung setelah Soejoedi wafat
Gedung A Kementerian Pendidikan Dasar & MenengahJalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusatdes 1960an
kon 1970-73
Dirancang tidak di bawah nama Gubah Laras.
* Kalbe Farma PulomasJalan Pulomas Selatan No. 2 Jakarta Timurkon 1975-77d/h Alberto Culver Indonesia. Data per halaman resmi Gubah Laras
* Anti Corruption Learning Centre KPKJalan H.R. Rasuna Said Kav. C-1 Jakarta Selatandes 1980
kon 1980-82
d/h Gedung Papan Sejahtera. Data per halaman resmi Gubah Laras dan Majalah Konstruksi No. 149, September 1990.
* Kimia Farma PulomasJalan Pulo Kambing Raya No. 15 Jakarta Timurkon 1978-80d/h Balai Pustaka Pabrik I, 1980-2020. Data per halaman resmi Gubah Laras
* Balai Pustaka Pabrik IIJalan Rawa Gatel No. 17 Jakarta Timurkon 1980-83Data per halaman resmi Gubah Laras
RumahJalan Banjarsari V No. 11 dan 11A Cilandak, Jakarta Selatani.t.a.Nomor 11A dibongkar 2023. Hanya dijelaskan selentingan di buku Budi A. Sukada sebagai “Rumah di Cipete.”
Rumah pribadi
* RumahJalan Prambanan No. 5 dan 7 Menteng, Jakarta Pusati.t.a.Nomor 7 dibongkar 2014, tetapi untuk nomor 5 masih terbuka kemungkinan bukan karya Soejoedi. Hanya dijelaskan selentingan di buku Budi A. Sukada.
Rumah pribadi
DKI JAKARTA, ALAMAT PASTI TIDAK JELAS
Rumah Dinas Rektor Universitas Indonesiai.t.a.i.t.a.“Rumah-rumah tersebut sudah diubah berkali-kali oleh para pemiliknya sehingga tampilan awalnya sulit dkenali kembali.” – Budi A. Sukada. Disebut selentingan
KBRI
Kedutaan Besar RI Kuala LumpurJalan Tun Razak (Pekeliling) 233 Kuala Lumpur, Malaysiakon 1972-76Akses khusus WNI
Kedutaan Besar RI Seoul380 Yeouidaebang-ro, Seoul, Korea Selatankon 1975-77Akses khusus WNI. Data resmi per halaman resmi Gubah Laras
Kedutaan Besar RI BeogradBulevar kneza Aleksandra Karađorđevića 18, Beograd, Serbiakon 1979-81Akses khusus WNI
TAK DIBANGUN
Duta MerlinJalan Gajah Mada No. 3-5 Jakarta Pusat, Jakartades 1970Hanya pertokoan yang dibangun, karya Raysoeli Moeloek dan Michael Sumarijanto.
Gedung karya Soejoedi, Hotel Duta Merlin, tidak dibangun
Kedutaan Besar RI ColomboSarana Road, Colombo, Sri Lankades 1980Tidak dibangun. Lokasi adalah kantor KBRI Colombo saat ini

Iklan

Positif-negatif Soejoedi Wirjoatmodjo

PositifNegatif
Desain arsitektur modern yang kreatif dan tidak biasaSoejoedi baru dikenal masyarakat sejak akhir 1994
Sumbangsih pada arsitektur modern Indonesia tergolong cukup besar, terkhusus Gedung MPR/DPR/DPD-RI dan Sekretariat ASEAN.Bagi Mangunist, arsitektur tradisional atau fans arsitektur kolonial garis keras, persepsi karya Soejoedi sebagai mahakarya arsitektur masih sulit diterima
MonumentalSebagian karyanya dibongkar/direnovasi.

Referensi

  1. Budi A. Sukada (2012). “Membuka Selubung Cakrawala Arsitek Soejoedi.” Jakarta: Gubah Laras.
  2. NBR (1994). “Karya Spektakuler Soejoedi Wirjoatmodjo.” Majalah Laras No. 71, November 1994, hal. 109-114
  3. Rahmi Hidayat (1994). “Karya arsitek Soejoedi: Sarat Makna, Berkarakter dan Bersejarah.” Majalah Konstruksi No. 199, November 1994, hal. 13-16

4 tanggapan untuk “Temukan bangunan karya…. 2 – Soejoedi Wirjoatmodjo”

  1. Avatar kautsar royyan
    kautsar royyan

    Terkait tahun desain/konstruksi Braga Permai, sepertinya memang benar dibuatnya kisaran tahun spt yg disebutkan. Karena komen seseorang di grup fb bandung jadul menyebut maison bogerijen terbakar tahun 1960an awal

    1. Avatar Setiap Gedung Punya Cerita

      Sulit mencari tanggal kejadian kebakaran di Braga Permai secara pasti, sudah saya ubek2 di data digital Perpusnas dan Monumen Pers Nasional.

      Pihak Braga Permai juga tidak punya data yang memperkuat argumen tersebut.

  2. Avatar kautsar royyan
    kautsar royyan

    Sekarang sudah terungkap kapan masion bogerijen alias braga permai bentuk sekarang dibuat. Rasanya tidak percaya bangunan braga permai sekarang buatan tahun 60an, karena gaya seperti itu identik buatan 70-80an (makanya banyak yg mengira itu buatan zaman orba)

    1. Avatar Setiap Gedung Punya Cerita

      Hehe. Bangunannya Soejoedi memang banyak yang berdiri sebelum menjadi trend di era Orde Baru. Terutama era 1960an bukan zaman yang enak.

      Catatan arsitektur masih banyak yang tersembunyi di balik buku dan majalah, sehingga persepsi tersebut muncul.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *