Setiap Gedung Punya Cerita

Blog Sejarah Gedung-Gedung Indonesia

Iklan





Graha Unilever (Bumi Serpong Damai)

Ini adalah Graha Unilever yang sekarang murni ditempati Unilever, setelah 23 tahun berkantor pusat di daerah bisnis segitiga emas Jakarta. Ia hanyalah bangunan dekonstruktivist berlantai lima yang merupakan bagian dari BSD Office Park (Taman Perkantoran Bumi Serpong Damai) yang dikembangkan dalam rangka perluasan proyek Bumi Serpong Damai besutan Sinar Mas.

Graha Unilever yang dibangun di BSD dirancang oleh tim arsitek dari Aedas dan dibangun oleh kontraktor swasta BAM Decorient dari 2015 hingga 2017. Ia memiliki 5 lantai dengan satu besmen untuk meletakkan mobil dan sepeda motor dengan luas lantai yang sangat besar yaitu 50.477 m2.

Graha Unilever BSD
Besar, tambun, demi memperkuat rasa bermasyarakat karyawannya. Foto oleh mimin SGPC.

Sejarah Graha Unilever BSD: Nama gedungnya ikut diboyong pindah

Awalnya, Unilever berkantor di gedung berlantai 17 yang bernama sama di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, yang merupakan bangunan karya tim arsitek Hellmuth, Obata & Kassabaum. Namun, pada Januari 2011, anak usaha perusahaan multinasional yang berpusat di London itu sudah membeli lahan di taman perkantoran BSD tanpa menyebutkan alasan dibalik keputusan tersebut selain melakukan konsolidasi operasional yang sebelumnya terpencar di Menara Duta serta Wisma Aldiron Dirgantara.

Tidak ada informasi kapan pembangunan Graha Unilever di BSD memulai konstruksinya; melalui foto udara Maxar via Google Earth, gedung ini sudah memulai konstruksinya sekitar awal 2015. Akhir Maret 2016, pihak Unilever mengatakan kepada media bahwa gedung baru tersebut memasuki tahap pemasangan eksterior. Pembangunan gedung oleh BAM Decorient ini rampung seluruhnya pada Januari 2017, menurut kontraktor.

Unilever Indonesia mulai boyongan ke gedung ini mulai awal Januari 2017 bertepatan dengan penyelesaian gedung berlantai lima tersebut; pada 21 Juni 2017, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meresmikan penggunaan gedung baru Graha Unilever. Dalam sambutannya, Airlangga membahas peran consumer goods (kebutuhan sehari-hari) dalam menggerakkan perekonomian serta teknologi dalam menciptakan lapangan kerja baru.

Arsitektur Graha Unilever BSD yang mengindonesia dari dalam

Graha Unilever BSD dirancang sepenuhnya oleh tim arsitek dari Aedas yang berpusat di Tiongkok, dengan Steven Thor berperan sebagai arsitek prinsipal. Bila kita melihat banyak pemberitaan media arsitektur dalam maupun luar negeri, maka kita tersadar bahwa kepribadian arsitektur gedung ini macam sebuah es krim Cornetto: di luarnya putih (arsitek bule), dalamnya cokelat (keindonesiaannya kuat).

Hampir semua media menyebut konsep perancangannya menitikberatkan semangat bermasyarakat (community), bekerja sama (collaboration), keikutsertaan (engagement) dan gesit (agility), dan diharapkan bisa menjadi “rumah” bersama bagi 1.350 karyawan Unilever Indonesia yang sebelumnya menumpang di tiga (atau empat?) bangunan antara lain Menara Duta, Graha Unilever lama, dan Wisma Aldiron Dirgantara.

Untuk mengejawantahkan konsep tersebut, tim arsitek, menurut media-media tadi, mengadaptasi kehidupan masyarakat pedesaan Indonesia secara abstrak dengan koridor, jalan penghubung dan keberadaan ruang umum di lantai 1, dimana anda bisa menemukan kedai-kedai bertema Unilever seperti Zwitsal Day Care alias panti asuhan, salon TRESemme, Magnum Cafe, Buavita Juice Bar, perpustakaan, hingga musala. Maka, tak heran bila gedung ini terasa lebih gemuk dan luas dari gedung lama.

Laporan media arsitektur Design & Architecture mengatakan bawah tangga penghubung lantai 1 dengan lantai 2 adalah bagian favorit arsitek interiornya Steven Shaw karena dinilai “menonjolkan semangat bermasyarakat” (features that embodies the element of community).

Semua lantai perkantoran dileburkan dengan fasilitas ruang rapat dan breakout alias meja santainya. Karena semua fasilitas bisa dicapai dengan beberapa langkah kaki, maka lift tidak diperlukan. Kerugian besar bagi elevator enthusiast yang berharap menemukan kotak baja ajaib di Graha Unilever.

Gedung dengan luas lantai 50.477 m2 (atau dua kali lipat Graha Unilever lama) tersebut memiliki eksterior dekonstruktivisme yang ramah lingkungan dan irit enersi. Eksteriornya merupakan stereotipe bangunan era 2010an yaitu dominan berlapiskan kaca dengan teritisan dari bilahan aluminium (apakah anda merasa tak asing lagi dengan bahan ini?) untuk mengurangi efek panas sinar matahari dan memaksimalkan cahaya masuk interior.

Namun, Graha Unilever juga memiliki atrium – Gedung BKKBN/dealer Nissan dan Atrium Mulia membuat perkantoran beratrium bukanlah barang baru – dengan fungsi sama yaitu memaksimalkan cahaya masuk. Karena bentuknya yang tidak beraturan, maka ada tempat bagi perancang untuk menanam rumput, pohon dan menyediakan fasilitas pertemuan luar ruangan.

Infokilat

Nama lainUnilever Headquarters (media arsitektur)
AlamatJalan BSD Grand Boulevard kav. 3 Sampora, Kec. Cisauk, Kab. Tangerang, Banten
ArsitekAedas
PemborongDecorient Indonesia
Lama pembangunan2015 – 2017
Diresmikan21 Juni 2017
Jumlah lantai5 lantai
1 basement
Biaya pembangunanRp. 1 triliun (2017)
SignifikasiArsitektur

Referensi

  1. Havid Vebri (2011). “Unilever bangun gedung perkantoran di BSD.” KOMPAScom, 31 Januari 2011. Diakses 23 Januari 2025 (arsip)
  2. Dhera Arizona Pratiwi (2016). “2017, Kantor Pusat Unilever Indonesia pindah ke BSD City.” Okezone, 30 Maret 2016. Diakses 23 Januari 2025 (arsip)
  3. Regi Yanuar Widhia Dinnata (2017). “Unilever resmi berkantor di BSD.” Bisniscom, 21 Juni 2017. Diakses 23 Januari 2025 (arsip)
  4. Sella Panduarsa Gareta (2017). “Menperin resmikan kantor Unilever Indonesia berwawasan lingkungan.” ANTARA, 21 Juni 2017. Diakses 23 Januari 2025 (arsip)
  5. Unilever Headquarters.” Construction+ Asia, 2017. Diarsip 6 September 2017
  6. Aedas (2017). “Unilever Headquarters.” ArchDaily, 11 Agustus 2017. Diakses 23 Januari 2025 (arsip)
  7. Press release (2017). “Perkokoh Komitmen untuk Bertumbuh di Indonesia, Unilever Resmikan Kantor Pusat Baru.” Unilever Indonesia, 21 Juni 2017. Diarsip 2 Desember 2020
  8. Halaman resmi BAM International, diarsip 19 November 2017.
  9. Praise Poh (2018). “Village in a office” (Desa masuk perkantoran). Majalah Design + Architecture No. 106, 2018. Diakses melalui halaman resmi Aedas pada 23 Januari 2025
  10. Halaman Facebook Unilever, 2 Desember 2016, diakses 23 Januari 2025 (arsip)

Lokasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *