Tidak banyak orang yang kenal dengan bangunan ini, walau lokasinya cukup strategis karena dekat dengan Mayestik dan Apartemen Pakubuwono. Ia adalah Plaza Kebayoran, sebuah pusat pertokoan dengan 3 lantai yang dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta melalui Perusahaan Tanah & Bangunan Jakarta, atau sekarang bernama PT Pembangunan Sarana Jaya.
Kebayoran Plaza awalnya dibangun sebagai pertokoan khusus untuk pengusaha lemah (UMKM sekarang) melalui kerjasama antara PTB Jakarta dan PT Tripoda di lahan bekas tempat pembuangan akhir Velbak seluas 8.400 m2. Proyek tersebut dibangun mulai 12 November 1978 hingga rampung 12 Mei 1979 (6 bulan), dan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Tjokropranolo pada malam 26 Juni 1979 (nyaris bersamaan dengan proyek Artamas Pulomas). Biaya konstruksi pembangunan mall ini mencapai Rp. 1,5 milyar (1979).
Plaza Kebayoran menyediakan 4 lantai dengan luas lantai total sekitar 15.000 m2 (data PT Pembangunan Perumahan saat renovasi kedua), menyediakan 420 unit kios dengan ragam ukuran dan sebuah bioskop. 82 unit pertokoan di Lantai 3 saat itu dialokasikan untuk keluarga veteran Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Tidak ada informasi arsitek dan kontraktor pusat perbelanjaan ini.
Selama operasionalnya, Kebayoran Plaza mengalami perjuangannya sendiri. Paruh awal 1980-1981, koran-koran lokal mengabarkan bila mal ini sepi pengunjung sehingga tidak banyak pemilik toko membuka kegiatan usahanya di pertokoan ini. Hipotesis SGPC, mall ini tak banyak dipromosikan di media massa serta harus bersaing dengan pasar Pemda DKI lain seperti Pasar Mayestik, Kebayoran Lama dan Pasar Blok M maupun milik swasta seperti Hero Barito Plaza dan Aldiron Plaza Blok M.
Ada upaya serius dari Pemda DKI Jakarta menarik masyarakat untuk mengunjungi mal ini dengan mengadakan acara pameran pembangunan pada Maret 1981, tetapi laporan koran ABRI Berita Yudha sebulan kemudian mengilustrasikan bahwa upaya tersebut belum sepenuhnya membuahkan hasil; di akhir Maret 1981 diadakan rapat antar instansi dan pemilik kios untuk merumuskan pameran lain.
Sejak 1992, Plaza Kebayoran dikelola sepenuhnya oleh Grup Hero dibawah nama PT Satya Raharja Bina Rezeki – alias pengelolaan PT Tripoda kurang dari 13 tahun. Menurut Majalah Properti Indonesia (April 1996), mal baru tersebut buka mulai 28 Agustus 1992. Per 1996, penghuni mall kerjasama Grup Hero dan Perum Sarana Jaya terdiri dari Mitra Toko Discount (afiliasi Grup Hero), Stockmart, American Hamburger hingga bioskop Amigo.
Sayangnya, Plaza Kebayoran (dikabarkan) dibakar massa dalam kerusuhan Mei 1998. Renovasi kedua, kini bekerjasama dengan Pakarti Fortunindo Nusantara, dilakukan dari bulan Mei hingga November 2001 oleh pemborong negara PT Pembangunan Perumahan. Eksistensi versi renovasi kedua Plaza Kebayoran bertahan hingga sekitar 2012 mall tersebut dibongkar oleh Pemda DKI untuk dibangun sebuah hotel.
Data dan fakta
Alamat | Jalan Kyai Maja No. 63 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jakarta |
Pemborong (renovasi II) | Pembangunan Perumahan |
Lama pembangunan | November 1978 – Mei 1979 |
Diresmikan | 27 Juni 1979 |
Dibongkar | 2012 |
Jumlah lantai | 4 lantai |
Biaya pembangunan | Rp. 1,5 milyar (1979) Rp. 54 milyar (inflasi 2024) |
Referensi
- pr (1979). “Dua lagi bangunan usaha diresmikan.” KOMPAS, 28 Juni 1979, hal. 4
- “Kebayoran Plaza hampir 100 pCt diisi oleh pedagang pribumi.” Sinar Harapan, 27 Juni 1979, hal. 2
- “Pameran salah satu usaha penerangan.” Berita Yudha, 12 Maret 1981, hal. 6
- “Kebayoran Plaza sepi pengunjung.” Berita Yudha, 27 Maret 1981, hal. 6
- “Beberapa pusat perbelanjaan di Jabotabek.” Majalah Properti Indonesia No. 27, April 1996, hal. bonus 12-15
- Arsip halaman resmi PT Pembangunan Perumahan, diarsip 22 Desember 2003
- “Kebayoran Plaza tampung 82 veteran.” Suara Karya, 27 Juni 1979, hal. 8
- “Puskoveri sambut baik pemberian kios.” Berita Buana, 28 Juni 1979, hal. 2
- “Puskoveri sambut baik uluran Gubernur.” Berita Yudha, 27 Juni 1979, hal. 1 dan 7
- “Gubernur DKI Resmikan Kebayoran Plaza.” Warta Berita ANTARA, 28 Juni 1979 A
- “Puskoveri terus berjuang isi kemerdekaan RI.” Warta Berita ANTARA, 28 Juni 1979 A
Tinggalkan Balasan