International Plaza Palembang

Namanya mendunia, tetapi kelasnya tidak semendunia mal-mal di Jakarta seperti Plaza Indonesia atau Pondok Indah Mall. Tidak apa, tetapi dalam konteks dan sejarah perkembangan kota Palembang, International Plaza Palembang adalah sebuah pusat perbelanjaan modern yang membekas dalam benak masyarakat Kota Pempek.

Mall yang dikelola dan dikembangkan oleh PT Indah Plaza International ini berdiri di atas lahan seluas 8.777 m2 yang dahulu adalah Bioskop Nasional yang terbakar di tahun 1980an, sayangnya tak ada catatan pasti kapan terjadinya. Sementara pembangunan mall yang sebenarnya adalah yang ketiga di Palembang itu dimulai dengan seremoni pemancangan pondasi pertama oleh Gubernur Sumatera Selatan H. Ramli Hasan Basri pada 15 Maret 1990.

International Plaza Palembang, 2008
International Plaza adalah salah satu pusat belanja terawal di Palembang. Foto: Palembang dalam Sketsa/Blogspot

Iklan

Pihak pengembang mengatakan kepada Bisnis Indonesia (24/3/1995) bahwa pembangunan pusat perbelanjaan ini adalah karena celah bisnis pusat perbelanjaan di Palembang yang saat itu belum memiliki pusat rekreasi seperti yang ada di Jakarta.

Sumber-sumber kontemporer seperti Detikcom (24/6/2024) mengklaim bahwa nama “International Plaza” menggambarkan kepemilikan multietnis yaitu dari suku Tionghoa (Tan Kak, Liau Lee dan Jap Sung Sing), Palembang (H.M. Amin dan H. Hasanudin) dan Arab (Said Abdurrahman). Klaim ini masih perlu dicek melalui koran lokal semisal Sriwijaya Post.

Pembangunan pusat belanja dengan biaya konstruksi Rp. 25 milyar (1992) itu berlangsung selama kurang lebih 24 bulan. Pada 28 Februari 1992, tenant alias penghuni utama yaitu Matahari Department Store memulai kegiatannya disini. Sementara pembukaan tenant-tenant lainnya menyusul hingga penggunaannya diresmikan Gubernur Sumatera Selatan yang sama pada awal bulan November 1992.

Di era pertengahan 1990an hingga awal 2000an, sebelum adanya Palembang Square, Palembangi Icon dan Palembang Indah Mall, International Plaza menjadi mall favorit mejeng anak-anak muda di Kota Pempek. Ketika pertama berdiri, mal dengan luas lantai kasar sekitar 37 ribu meter persegi (25 ribu meter persegi per Bisnis Indonesia 24/3/1995) diisi oleh Matahari Department Store (lantai 2 dan 3, 12.000 m2), bioskop 21 International, Gelael/Swensen’s/KFC dan beberapa toko-toko yang hanya terisi 60 persen dari 48 unit yang ada di lantai 1, per Maret 1995.

Sayangnya, tidak ada catatan arsitek maupun kontraktor mal berlantai enam dengan 8 lantai ruang parkiran tersebut, tetapi bisa dipastikan dari segi tampilan arsitektur menerapkan atrium di dalam dengan eksterior dipercantik dengan atap ala limas dan lapis tembok keramik.

Per 2024, tenant yang mengisi mall ini nyaris sama yaitu Matahari, bioskop XXI dan beberapa toko-toko lain, terutama pedagang telepon pintar dan pusat jajanan serba ada (food court/pujasera). Gelael, selanjutnya Superindo, tidak lagi menempati International Plaza.


Iklan

Data dan fakta

AlamatJalan Letkol Iskandar Ilir Timur I, Kota Palembang, Sumatera Selatan
Lama pembangunanMaret 1990 – Februari 1992
Jumlah lantai6 lantai (gedung utama)
9 lantai (parkir)
Biaya pembangunanRp. 25 milyar (1992)
Rp. 284 milyar (inflasi 2024)
SignifikasiPop culture

Referensi

  1. “Internasional Plaza akan semarakkan Palembang.” Harian Ekonomi “Neraca”, 17 Maret 1990, hal. 4
  2. Rozali M. Dina; Idham Muchlis (1995). “Pusat Perbelanjaan tergantung lokasi.” Bisnis Indonesia suplemen Properti, 24 Maret 1995, hal. V
  3. Welly Jasrial (2024). “International Plaza, mal pertama di Palembang yang menolak tumbang.” Detikcom, 24 Juni 2024. Diakses 8 Januari 2025 (arsip)
  4. Arsip daftar gerai Matahari Department Store per Desember 2000, diarsip 22 Februari 2004

Lokasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan

Iklan

Cari disini

Media sosial

Karena mimin sibuk, aktivitas di media sosial dibatasi. Konten eksklusif bebas iklan ada di Trakteer SGPC.