Google Translation avaliable here. Use at your own risk; some translation may be incorrect or misleading:

Apartemen Pavilion adalah kompleks apartemen mewah yang berdiri di Jalan K.H. Mas Mansyur, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Proyek hasil pengembangan dari Grup Duta Anggada tersebut berada di dalam kawasan Segitiga Emas, bertetangga dengan apartemen lain seperti Citylofts, Sudirman Park, Apartemen Anandamaya dan Ayana Midplaza.

Apartemen yang menyediakan 512 unit hunian tersebut merupakan karya arsitektur Smallwood, Reynold, Stewart, Stewart & Associates bersama dengan tim dari Califa Pratama Engineering dan dibangun oleh kontraktor nasional secara bergantian; Waskita Karya dari 1993 hingga 1995, dan Putra Duta Anggada dari 1995 sampai 1997. Tetapi, pengisian unitnya baru terjadi dari kurun 1997 (per data Properti Indonesia Juni 1997) dan 2001 karena krisis moneter.

Apartemen Pavilion Park
Penyelesaian apartemen mewah ini sangat lama. Foto oleh mimin SGPC

Iklan

Sejarah Apartemen Pavilion: Terlambat karena masalah kontraktor dan krismon

Apartemen Pavilion muncul ditengah berlanjutnya ledakan konstruksi apartemen kelas atas di Jakarta walau di tahun tersebut dikhawatirkan terjadi kelebihan stok. Penjualannya dimulai dari perkenalan kepada hadapan umum pada 18-19 April 1993. Selepas perkenalan, pembangunan apartemen mewah tersebut baru dimulai pada bulan Desember 1993, menurut laporan progres majalah Properti Indonesia pada bulan Februari 1995. Pada Oktober 1994, unit percontohan dan kantor pemasarannya di lokasi proyek dibuka.

Diharapkan selesai dibangun di akhir tahun 1995, proyek ini agaknya berbeda dengan proyek Duta Anggada sejenis seperti Apartemen Hayam Wuruk Plaza dan Menteng Regency, yaitu banyak hambatan.

Keterlambatan pertama terjadi di kurun 1995-96, saat pemborongan apartemen berganti dari Waskita Karya ke Putra Duta Anggada, afiliasi Duta Anggada sendiri, karena ketidaksepakatan soal jadwal dan anggaran konstruksi. Hal ini menyebabkan hanya satu dari empat menara yang diselesaikan dan ditempati pada 1997.

Hambatan berikutnya adalah krisis moneter 1997-98, yang membuat tiga menara sisanya baru bisa ditempati secara bertahap paling tidak mulai 2001, bahkan pada November 2003, Duta Anggada membolehkan PT Duta Buana Permai Development, empu Apartemen Pavilion, melelang 90 unit yang belum terjual kepada calon pembeli.

Ketika dibangun, proyek senilai 100 juta dolar AS atau Rp. 207 milyar (1993, kuartal 2 1993: Rp. 2.070 per 1 USD; setara Rp. 1,9 triliun nilai 2023) tersebut sebagian didanai melalui obligasi yang disebarkan ke masyarakat pada bulan Februari 1994, terutama mengingat dalam waktu bersamaan Duta Anggada juga mengadakan banyak proyek seperti apartemen yang sudah disebut di atas, Jatinegara Plaza, Furnicentre, Agro Plaza dan Menara Mandiri.

Apartemen Pavilion adalah karya Smallwood pertama di Indonesia….. maksud kami Jakarta

Apartemen Pavilion, seperti yang disinggung di awal paragraf, merupakan karya arsitek Smallwood, Reynold, Stewart, Stewart & Associates alias disederhanakan sebagai Smallwood, bersama dengan tim Califa Pratama Engineering, alias ini adalah karya terawal Smallwood di Indonesia – atau bagusnya Jakarta saja. Butuh 10 tahun buat firma asal AS tersebut untuk kembali merancang apartemen di Jakarta, spesifiknya di SCBD dan Taman Anggrek. Sementara strukturnya digarap oleh WHL International.

Apartemen ini terdiri dari empat menara yang masing-masing memiliki 25 lantai yang menampung 512 unit apartemen hak milik; masing-masing menara memiliki rata-rata 128 unit (ada yang menyebut 125 sampai 133 unit/menara) dengan luas lantai keseluruhan 124.313 m2 (31.078 m2 per menara). Unit tersebut terbagi ke tujuh tipe, yaitu 2 kamar tidur (112, 113, 117 dan 123 m2), 3 kamar tidur (142 m2) dan 4 kamar tidur (357 dan 362 m2).

Secara arsitektur, Apartemen Pavilion dirancang dengan gaya arsitektur neoklasik tersebut diposisikan menyerong, atau kata pewarta berita Media Indonesia “berbentuk diamond cut“, dengan harapan memberi pemandangan yang lebih luas serta memberi privasi karena setiap unitnya tidak saling hadap-hadapan dengan unit di menara lain. Hingga akhirnya dicat ulang di tahun 2010an, Apartemen Pavilion dicat warna merah muda.

Fasilitas yang tersedia layaknya apartemen mewah pada umumnya seperti lapangan tenis, kolam renang ukuran besar, sasana kebugaran, pertokoan yang didominasi restoran-restoran mewah hingga parkiran untuk 725 kendaraan bermotor.


Iklan

Data dan fakta

Nama lamaPavilion Park Apartments
Apartemen Pavilion Park
AlamatJalan K.H. Mas Mansyur Kav. 24 Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jakarta
ArsitekSmallwood, Reynold, Stewart, Stewart & Associates (arsitektur)
Califa Pratama Engineering (architect of record)
Wong Hobach Lau Associates (struktur)
Pemborong (terpisah)Waskita Karya (1994 – 1995)
Putra Duta Anggada
Lama pembangunanDesember 1993 – 1997 (1 menara)
Desember 1993 – 2001 (3 menara sisa)
Jumlah lantai (4 menara)25 lantai
Jumlah unit512 unit keseluruhan
125-133 unit per menara prakiraan
Biaya pembangunanRp. 207 milyar (1993)
Rp. 1,9 triliun (inflasi 2023)

Referensi

  1. Prospektus Duta Anggada Realty. Harian Ekonomi “Neraca”, 24 September 1993, hal. 6-7
  2. agd (1994). “Untuk kembangkan proyek properti, Duta Anggada Realty tawarkan obligasi I.” Media Indonesia, 18 Februari 1994, hal. 15
  3. agd (1994). “‘Show unit’ Pavilion Park sudah bisa disaksikan.” Media Indonesia, 14 Oktober 1994, hal. 18
  4. Arini Yunita (2001). “Pasok baru mulai bermunculan.” Majalah Properti Indonesia No. 1094, November 2001, hal. 26-27
  5. Joko Yuwono (2003). “Jika kepercayaan menjadi Number One.” Majalah Properti Indonesia No. 1114, Juli 2003, hal. 20
  6. MH (2003). “Apartemen Pavilion dilelang.” Majalah Properti Indonesia No. 1119, Desember 2003, hal. 7
  7. Bambang Budiono; Musfihin Dahlan (1994). “Memacu pertumbuhan dengan obligasi.” Majalah Properti Indonesia No. 3, April 1994, hal. 34-35
  8. Majalah Properti Indonesia No. 41, Juni 1997, hal. 24-25
  9. Majalah Properti Indonesia No. 9, Oktober 1994, hal. 102
  10. Majalah Properti Indonesia No. 13, Februari 1993, hal. 56-57
  11. Inung K. Arisasangka (1993). “Apartemen baru Duta Anggada.” Majalah SWA No. 2/IX, Mei 1993, hal. 118
  12. Indra Utama; Widayat (1996). “Yang Meleset dan Tepat Janji.” Majalah Properti Indonesia No. 27, April 1996, hal. 58-60
  13. Hadi Prasojo (1994). “Show unit Pavilion Park.” Majalah Properti Indonesia No. 10, November 1994, hal. 22
  14. adi; end (1993). “Duta Anggada Naikkan Modal Rp 500 Milyar.” Republika, 7 Mei 1993, hal. 2
  15. Halaman resmi Duta Anggada Realty, diakses 1 Maret 2024 (arsip)
  16. Arsip halaman resmi WHL Associates, diarsip 3 Mei 2003

Lokasi

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, dan bila anda perlu bahan dari koleksi pribadi SGPC, anda bisa mengunjungi TORSIP SGPC. Belum bisa bikin e-commerce sendiri sayangnya....


Bagaimana pendapat anda......

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *