Apartemen Grand Setiabudi adalah salah satu apartemen mewah di bagian utara Kota Bandung, Jawa Barat, tepatnya di Jalan Dr. Setiabudi (sesuai namanya) yang merupakan ruas utama menuju kawasan Lembang. Apartemen yang dikembangkan oleh PT Bandung Inti Graha (BIG) – pengembang Bandung Trade Centre, Apartemen Majesty dan Galeri Ciumbuleuit sekaligus bagian dari Grup Gapura Prima yang mengembangkan apartemen Bellagio di Jakarta – merupakan salah satu apartemen terawal yang berdiri di Kota Kembang.
Grand Setiabudi Apartment Bandung, nama resminya yang pakai bahasa Inggris, dirancang oleh tim arsitek dari Indomegah Cipta Bangun Citra untuk arsitektur dan Anugrah Multi Cipta Karya untuk struktur. Sementara pembangunan apartemen kelas menengah tersebut dilaksanakan kontraktor BUMN Wijaya Karya dari Oktober 2003 (pemancangan) hingga keseluruhan konstruksinya selesai sekitar Desember 2004 bila tiada aral melintang dalam penataan lantai lobinya. Menurut pengembang, Apartemen Grand Setiabudi memulai operasinya sejak akhir 2005.
Namun, pembangunannya sempat menghadapi rintangan. Sebelum pembangunan, pada awal 2003, muncul penolakan dari masyarakat, terutama soal masalah pasokan air dan inkonsistensi penolakan masyarakat yang dasar penolakannya berubah dari masalah privasi menjadi isu lingkungan hidup. Hal ini berhasil diatasi oleh pengembang melalui sosialisasi yang diadakan sepanjang 2003, namun gejala yang sama muncul kembali pada September 2004 karena masalah kekeringan.
Arsitektur Apartemen Grand Setiabudi menganut gaya arsitektur art deco – atau lebih cocoknya disebut pascamodern – sebagai akibat dari kebijaksanaan Pemkot Bandung yang menganjurkan banyak bangunan baru bergaya art deco. Pihak Indomegah, kepada awak media Majalah Konstruksi, mengatakan bahwa penerapan art deco dilaksanakan dengan merancang bentuk kolom/pilar pada eksterior.
Harapannya adalah apartemen setinggi 50 meter itu menyesuaikan dengan suasana art deco Mojang Priangan ini. Di bagian pertemuan sudut bangunan berbentuk L ini terdapat lengkungan yang menjorok keluar untuk memberi kesan modern.
Apartemen Grand Setiabudi memiliki 242 unit, 55 diantaranya disewakan per 2007, yang terpecah ke beberapa tipe kamar, dari yang terkecil 39 m2 hingga penthouse seluas 460 m2, dengan total luas lantai gedung dikabarkan mencapai 23.661 m2. Sebagai apartemen yang disatukan dengan hotel, ia menyediakan fasilitas seperti kolam renang, tempat kebugaran, ruang rapat dan lounge serta lapangan parkir di dua lantai basement untuk 181 kendaraan roda empat.
Data dan fakta
Alamat | Jalan Ir. Setiabudi No. 130-134 Cidadap, Bandung, Jawa Barat |
Arsitek | Indomegah Cipta Bangun Citra (arsitektur) Anugrah Multi Cipta Karya (struktur) |
Pemborong | Wijaya Karya |
Lama pembangunan | Oktober 2004 – 2005 |
Jumlah lantai | 16 lantai 2 basement |
Tinggi gedung (Majalah Konstruksi No. 338) | 50,5 meter |
Jumlah unit | 242 unit |
Referensi
- “Apartemen mulai tumbuh di Bandung.” Majalah Properti Indonesia No. 1111, April 2003, hal. 18-19
- Umi S. Ayus (2004). “Proyek Apartemen Setiabudi Bandung: Terapkan metode flat slab dan shear wall.” Majalah Konstruksi No. 338, November-Desember 2004, hal. 40-43
- Advertorial (2004). “Trade Center dan Apartemen Favorit di Bandung.” Majalah Bisnis Properti (Panangian) No. 7, Maret 2004, hal. 74
- “Warga demo pembangunan apartemen Setiabudi.” KOMPAS Jawa Barat, 7 September 2004, hal. 18
- Arsip halaman resmi PT Indomega Cipta Bangun Citra, diarsip 17 September 2018
- Arsip halaman resmi Apartemen Grand Setiabudi, diarsip 20 Februari 2008
Tinggalkan Balasan