Di kawasan Rasuna Said yang banyak kantornya – serta bantet bagi skala Jakarta yang sangat menghambakan gedung jangkung nan ikonik demi menyombongkan diri ke negara tetangga – Plaza Agro adalah salah satu gedung kantor era 1990an yang berdiri di koridor ini.

Gedung berbentuk tambun dan berlapis alucobond berwarna biru muda ini merupakan kerjasama antara Duta Anggada Realty (DART, pengembang Menara Bapindo/Mandiri, Plaza Hayam Wuruk dan Chase Plaza) dengan Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun).

Plaza Agro
Foto oleh mimin SGPC

Iklan

DART ditunjuk sebagai rekan kerja Dapenbun dalam pembangunan gedung ini setelah memenangkan tender yang diikuti oleh tujuh perusahaan real estate lain di tahun 1992. Plaza Agro dibangun dalam rangka mewujudkan keinginan Dana Pensiun Perkebunan memiliki sumber pendapatan melalui gedung kantor, plus keinginan Duta Anggada merebut ceruk pasar perkantoran bilamana pasar properti pada 1995 bisa pulih.

Proyek senilai Rp. 41 milyar (1993) itu dimulai melalui sebuah peletakan batu pertama oleh Menteri Pertanian Wardojo pada tanggal 23 Februari 1993. Pondasi dilakukan oleh Indopora. Sayangnya, tidak ada catatan siapa pemborong Plaza Agro, yang membangun gedung ini mulai Desember 1993, berdasarkan kontrak bangun-guna-serah yang berlangsung 20 tahun yang dimulai sejak awal tahap konstruksi struktur atas, namun ada kemungkinan anak usaha DART, Putra Duta Anggada, terlibat.

Gedung ini berganti nama menjadi Plaza Great River setelah pabrik garmen Great River Internasional mulai menempati kantor pusatnya di gedung berlantai 16 ini, yang konstruksinya selesai di bulan Desember 1995, setelah 24 bulan membangun, belum menghitung keterlambatan atau rampung sebelum waktunya. Walau Great River bangkrut pada 2006, nama perusahaan tersebut masih melekat pada papan nama dan material dagang Duta Anggada untuk gedung di Jalan Rasuna Said Blok X2 No. 1.

Kerjasama Dapenbun-DART merupakan kontrak bangun-guna-serah (BGS) yang awalnya berlangsung 20 tahun sampai Desember 2013. Tetapi kedua pihak sepakat memperpanjang kontrak BGS ke Juni 2035 (23 tahun), mengembalikan nama gedung ke Plaza Agro dan mengadakan renovasi, yang terealisasi dan berlangsung dari bulan Februari 2014 hingga awal tahun 2015. Bank Agroniaga menjadi tenant kunci gedung ini hingga dibeli Bank Rakyat Indonesia dan pindah kantor pada 2015 ke gedung sendiri di Warung Buncit.

Plaza Agro dirancang oleh Park Ki-suh dari Gruen Associates asal Los Angeles, Amerika Serikat (catatan nama Park ada di artikel Menara Mandiri, rancangan Park Ki-suh lain di Indonesia). Halaman resmi lama Duta Anggada mengatakan bahwa bagian atas gedung ini dilapisi oleh kaca reflektif, dipadu dengan poles granit di podium dan lanskap depan yang memanjakan mata.

Sayangnya, tidak disinggung material aluminium komposit alias alucobond yang digunakan oleh gedung ini. Gedung berlantai 16 ini menyediakan luas lantai total 35.191 m2, dengan 21.212 m2 di 11 lantai teratas disewakan bersih, sementara lantai 1 sampai 5 merupakan gedung parkir untuk 365 kendaraan roda empat.


Iklan

Data dan fakta

Nama lamaPlaza Great River/Plaza GRI
AlamatJalan H.R. Rasuna Said Blok X-2 No. 1 Setiabudi, Jakarta Selatan, Jakarta
ArsitekPark Ki-Suh (Gruen Associates, arsitektur)
Lama pembangunanDesember 1993 – Desember 1995
Jumlah lantai16 lantai
Biaya pembangunanRp. 41 milyar (1993)
Rp. 404 milyar (inflasi 2023)

Referensi

  1. “Warta Singkat: Sewu Group Bangun Agro Plaza.” Warta Ekonomi, 1 Maret 1993, hal. 77
  2. “PT Duta Anggada Menangkan Tender Bangun Agro Plaza.” Harian Ekonomi “Neraca,” 23 Februari 1993, hal. 1
  3. Agd (1995). “Bisnis Properti ’95 versi Colliers Jardine.” Media Indonesia, 8 Desember 1995
  4. Halaman resmi Duta Anggada beserta halaman afiliasi:
  5. CV Ki Suh Park yang terselip di dokumen tender proyek pembangunan marina di Los Angeles County, California, AS, 11 Maret 2004 (Arsip)
  6. Arsip halaman resmi Bank Agro, diarsip 19 Juni 2004
  7. Yudho Winarto (2010). “Great River pailit.” KONTAN, 21 September 2010, diakses 11 Februari 2023 (arsip)
  8. Annual Report BRI Agroniaga 2015. Diakses 24 Februari 2023 (arsip)

Lokasi

Google Translate:


Bagaimana pendapat anda......

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *