Bagi beberapa kalangan anak millennial ibukota, Pacific Place merupakan tempat yang tidak asing lagi. Superblok kelolaan PT Pacific Place Jakarta ini berdiri di lot 3 dan 5 Kawasan Niaga Terpadu Sudirman, alias Sudirman Central Business District (KNTS/SCBD), terdiri dari sepasang apartemen, gabungan hotel dan kantor dan podiumnya yang berfungsi sebagai pusat belanja bagi kalangan menengah-atas. Ia adalah yang keempat yang dibangun di kawasan ini setelah Gedung Artha Graha, gedung kembar Bursa Efek Indonesia dan Apartemen Kusuma Chandra – dan yang pertama dari gelombang pembangunan gedung-gedung baru di KNTS/SCBD pasca-krismon.
Pacific Place Jakarta dirancang oleh tim arsitek dari Smallwood, Reynolds, Stewart, Stewart & Associates (Smallwood) dan dibangun oleh Acset Indonusa mulai sekitar 2004 hingga selesai di tahun 2007 (data Acset Indonusa untuk konstruksi utama dan pondasi, CTBUH 2005-2007). Sebelumnya, lot 3 dan 5 rencananya akan dibangun sebagai superblok Conrad, kerjasama SCBD dan Conrad International.
Cetak miring di dalam tanda kurung adalah lantai mall
Superblok Conrad International Centre (1994-2005)
Pada bulan Agustus tahun 1994, Conrad International dan Danayasa Arthatama menyepakati kerjasama pengelolaan hotel di lot 3 dan 5 yang direncanakan akan dibangun tahun itu juga, dengan biaya konstruksi 150 juta dolar. Rencananya superblok Conrad terbagi ke dalam tiga, terdiri dari sebuah hotel bintang lima dengan 700 kamar serta apartemen, dua menara kantor dengan podium sebagai pusat belanja, dirancang oleh Brennan Beer Gorman bersama dengan Airmas Asri. Desainnya direncanakan akan semirip mungkin dengan Gedung BEJ yang juga rancangan Brennan Beer Gorman.
Namun, di tengah perjalanan, detail lain muncul di halaman Conrad International Centre milik SCBD. Isinya, Hotel Conrad dengan 625 kamar, 60 suite dari lantai 15-42, apartemen mewah seluas 75-150 m2 dengan 138 unit, pusat belanja dengan ruang sewa 28 ribu m2, dan dua gedung kantor 39 lantai “rancangan John Portman & Associates”. Superblok ini mulai dibangun di tahun 1997 dan diharapkan selesai dibangun tahun 1999. Sayangnya, krismon 1997-98 membuat proyek ini mandek, hanya menyisakan rangka lantai bawah menara kantor dan hotel.
Pacific Place sejak 2005
Sayangnya, superblok ini cukup minim pemberitaan. Berdasarkan data yang didapat SGPC dari halaman Acset Indonusa, pekerjaan meliputi perubahan struktur basement dan juga pembangunan struktur utama bangunan, dengan lama pembangunan keseluruhan tahun 2005-2007. Sementara perancang arsitektur Pacific Place beralih ke Smallwood, Reynolds, Stewart, Stewart & Associates, sementara SGPC tidak bisa mengidentifikasi arsitek lokal yang berkolaborasi dengan Smallwood.
Pembangunan superblok yang kini berubah peruntukan menjadi satu gedung gabungan kantor dan hotel bersama dua menara apartemen ditimpa tiga musibah menjelang perampungannya. Pertama, derek tumbang pada Mei 2007, kedua lift sementara yang terjatuh pada 7 Juni 2007, dan tali gondola perawatan kaca terlepas sehari kemudian. Total 4 orang meninggal oleh kombinasi ketiga kejadian tersebut. Akhirnya, proyek tersebut baru bisa diselesaikan dan dibuka sejak November 2007.
Detail gedung
Gedung Pacific Place – seperti yang mimin SGPC sudah jelaskan di awal-awal tulisan ini – terbagi ke dalam empat gedung, yaitu sepasang apartemen (32 lantai, tinggi 180 meter), One Pacific Place gedung gabungan kantor dan hotel Ritz-Carlton (37 lantai, tinggi 190 meter) dan podium yang diisi oleh pusat belanja. Secara arsitektur, tidak banyak yang dibahas oleh tim arsitek Smallwood.
Menurut mereka, desain arsitektur Pacific Place diilhami oleh perkembangan pembangunan di New York, Tokyo dan Paris yang menonjolkan sisi pejalan kakinya. Demi membawa kegiatan usaha ke luar, mayoritas Pacific Place menggunakan eksterior kaca dengan polesan granit, panel baja dan besi. Sementara isi mallnya yang berlantai tujuh mengadopsi gaya arsitektur kontemporer luar dalam. Atrium mall berukuran besar dengan kanopi kaca berbentuk lonjong, terhubung ke beberapa koridor.
Lantai kelima dan keenam (4 dan 5) memiliki kanal buatan sepanjang 180 meter yang dikelilingi oleh rumah makan mewah dan kedai-kedai minuman yang terinspirasi oleh suasana di Amsterdam. Penghuni terkenal dari pusat belanja Pacific Place terdiri dari taman bermain Kidzania (lantai 7/6), bioskop CGV Cinemas (lantai 7/6) Galeries Lafayette (lantai 1-4/GF, 1, 2, 3), Ace Hardware (lantai 4/3), RKB GoWork (lantai 2-3/1, 2) dan Kem Chicks (lantai basement 1/LG).
Sementara Hotel Ritz-Carlton Pacific Place, menempati 13 lantai teratas dan sebagian lantai terbawah One Pacific Place, menampung 139 unit Residences (1 kamar tidur suite, 2 kamar tidur suite, 2 kamar tidur exceutive dan 3 kamar tidur suite) (Agoda/Booking) dan 62 kamar hotel (4 tipe suite dan 2 tipe guestroom) (Agoda/Booking). Hotel ini juga memiliki ballroom di lantai lima (4) seluas 3.200 m2, rumah makan Pasola, kolam renang dan ruang rapat di lantai 7 dan 9.
Kedua menara Apartemen Pacific Place punya jumlah unit minim: 80 unit dengan hak milik, masing-masing seluas 493 dan 983 m2, membidik kalangan eksekutif dan diklaim menawarkan pemandangan kawasan SCBD, Senayan dan koridor Gatot Subroto. Sementara One Pacific Place dengan luas lantai 20 ribu m2 adalah gedung perkantoran sewa bebas kolom dengan lapis kaca murni. Total luas lantai adalah lebih dari 216 ribu meter persegi.
Cek hotel lainnya yang dekat dengan Pacific Place di Booking
Data dan fakta
Nama lama | Conrad International Centre (pra-2005) |
Alamat | Lot 3 & Lot 5 Sudirman Central Business District Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jakarta |
Arsitek | Smallwood, Reynolds, Stewart, Stewart & Associates |
Pemborong | Acset Indonusa |
Lama pembangunan | 1997 – November 2007 |
Jumlah lantai (1PP) | 37 lantai 2 basement |
Jumlah lantai (APP x2) | 32 lantai 2 basement |
Tinggi gedung (1PP, CTBUH) | 190 meter |
Tinggi gedung (APP x2, CTBUH) | 180 meter |
Jumlah kamar (1PP) | 201 (139 unit apartemen + 62 hotel) |
Jumlah unit (APP x2) | 80 |
Referensi
- Saptiwi Djati Retnowati (1994). “Info Proyek: Hotel Conrad Jakarta.” Majalah Konstruksi No. 198, Oktober 1994, hal. 94
- Advertorial (1997). “Kawasan Niaga Terpadu Sudirman: Wajah Properti Era Bisnis Abad 21,” dalam “Properti Indonesia: Top Tokoh Properti Indonesia & Karya-Karyanya.” Jakarta: InfoPapan Press. Hal. 16A-16C
- Halaman resmi Smallwood, diakses 5 Juni 2022: Masterplan superblok (arsip); arsitektur superblok (arsip)
- Arsip halaman resmi Conrad International Centre SCBD, diarsip 2001
- Arsip halaman resmi Pacific Place, diarsip 2007
- Halaman resmi Pacific Place, diakses 5 Juni 2022 (arsip)
- Arsip halaman resmi Acset Indonusa, diarsip 17 Februari 2009
- ans (2007). “Pengendara Sepeda Motor Tewas Tertimpa Crane.” Liputan 6 SCTV, 24 Mei 2007. Diakses 6 Juni 2022 (arsip)
- Anastasya Putri, Joni Akbar dan Rahardiyanto Rahmat (2007). “Pembangunan Gedung Pacific Place Kembali Memakan Korban.” Liputan 6 SCTV, 8 Juni 2007. Diakses 6 Juni 2022 (arsip)
- ado (2007). “Gedung Pacific Place Nyaris Kembali Memakan Korban.” Liputan 6 SCTV, 8 Juni 2007. Diakses 6 Juni 2022 (arsip)
- Annual Report Jakarta International Hotel & Development 2007 (bag 4, bag 2, bag 1), diakses 5 Juni 2022 (arsip)
- Halaman resmi Ritz-Carlton Pacific Place Jakarta, diakses 5 Juni 2022 (arsip)
- “The Ritz-Carlton Pacific Place Tambah Fasilitas.” KOMPAScom, 14 Mei 2008. Diakses 5 Juni 2022 (arsip)
- “The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place.” Asia Dreams, diakses 5 Juni 2022 (arsip)
- Arsip halaman Colliers Internasional, diarsip 2008: 3Q 2007, Februari 2008
Leave a Reply