Garden Palace Hotel Surabaya adalah sebuah hotel mewah berbintang empat yang berdiri di simpang antara Jalan Yos Sudarso dan Jalan Pemuda, Kec. Genteng, Kota Surabaya. Hotel yang kini merupakan bagian dari Archipelago Internasional ini dimiliki oleh perusahaan bernama PT Mas Murni Indonesia, sebuah perusahaan yang mengawali kegiatan di bidang real estate dari hotel ini.
Hotel yang kini memiliki 356 kamar yang tersebar ke 23 lantai itu sebenarnya merupakan produk dari pembangunan yang berlangsung bertahap dari 1979 hingga 2016, dan awalnya merupakan perluasan dari Hotel Garden (milik PT Singa Barong Kencana dari keluarga Jasin Santoso) yang sudah direncanakan paling tidak sejak 1975. Jasa Ferrie Partners merancang arsitekturnya, sementara struktur ditangani oleh tim dari Wiratman & Associates. Tahap pertamanya berlangsung dari tahun 1979 hingga rampung pada tahun 1983 setelah sedikit molor akibat penambahan podium gedung untuk mengakomodasi keberadaan kolam renang dan ruang pertemuan.
Garden Palace Hotel Surabaya memulai operasionalya pada 18 Desember 1983, dengan 116 kamar mengisi 14 lantai yang ada. Selepas operasional, GPH sempat bergabung ke dalam jaringan Golden Tulip. Di harian Surabaya Post dan majalah Clapeyron, Garden Palace direncanakan akan memiliki 20 lantai dengan tinggi 90 meter – artinya ia akan lebih tinggi dari gedung-gedung lain di Surabaya pada zamannya.
Rencana tersebut akhirnya bisa terwujud secara bertahap, tetapi dengan gedung yang lebih tinggi. Perkiraaan SGPC, tingginya bisa sampai 97 meter. Pada bulan November 1988, berselang setelah GPH dibeli pemilik bioskop President Theatre yaitu PT Mas Murni Indonesia (MAMI) – sekaligus memisahkan GPH dengan Hotel Garden, pengelola menyatakan sedang menambah lantai 15 dan menyiapkan 58 kamar untuk kamar tipe eksekutif. Penambahan tersebut juga termasuk renovasi kamar-kamar yang sudah ada serta fasilitas. Untuk keperluan pendataan, estimasi penyelesaiannya adalah Februari 1989 per berita – andai penundaan tidak dihitung.
Hingga Agustus 1990, advertorial resmi hotel di harian ekonomi “Neraca” menyebutkan bahwa jumlah kamar pasca-penambahan lantai 15 mencapai 203 kamar. Tiga bulan sebelumnya, yaitu di bulan Mei 1990, menjadi masa-masa transformasi kencang bagi hotel ini. Pada tanggal 5 Mei 1990 GPH akhirnya menerima status bintang empat dari Dirjen Pariwisata, yang mereka tunggu-tunggu 2 tahun lamanya. Tiga hari kemudian, Surabaya Post melaporkan bahwa kolom-kolom baru sudah dipancang di atas lantai yang sudah ada untuk persiapan perluasan vertikal GPH.
Pembangunannya diperkirakan berlangsung hingga tahun 1993; di akhir tahun tersebut 177 kamar tambahan dengan biaya konstruksi 30 milyar rupiah akhirnya sudah dioperasikan, sehingga total hotel ini memiliki 380 kamar. Semenjak penambahan vertikal itulah, untuk menutupi kekurangan dana perluasan vertikal GPH – plus pembangunan Garden Tower di Embong Malang – inilah MAMI akhirnya terjun ke palagan bursa efek pada 9 Februari 1994.
Ekspansi teranyar Garden Palace Hotel Surabaya adalah Gedung Indonesia Bagian Timur Center. Gedung perkantoran berlantai enam dengan luas lantai 6.000 m2 tersebut dibangun sebagai pusat promosi dan penerangan investasi, perdagangan dan pariwisata Indonesia bagian timur. Pembangunannya, dengan biaya pinjaman dari BPD Nusa Tenggara Timur dan ekuitas dengan total Rp. 56 milyar (2015), berlangsung dari 2013 hingga rampung pada tahun 2016. Sejak 2022, GPH kini bergabung ke dalam Archipelago Internasional – namun pengelolaannya masih indepeden.
Hingga renovasi terkini yang SGPC rasa agak sulit untuk dilacak, Garden Palace Hotel Surabaya memiliki 356 kamar yang terbagi ke dalam 6 kategori dan 15 sub kategori. Kategori pertama adalah unit apartemen satu dan dua kamar tidur dan quad room, kategori kedua adalah kamar tematik yang terbagi ke tema Jepang, Oriental (Tiongkok), Nusantara dan Romawi, ketiga adalah kamar superior biasa, keempat adalah kamar standard biasa dan yang termewah adalah kategori Royale Club dan suite (Presidential, Sultan dan Menteri).
Fasilitas yang tersedia di hotel ini terdiri dari tiga restoran (Ming Court untuk Tionghoa, Green House Bistro untuk sarapan dan Curabhaya untuk masakan asli Indonesia), diskotik (Cat’s Pajama), lima ruang rapat dan dua ballroom berkapasitas maksimal 600 orang dan sasana kebugaran. Hotel ini tergolong cukup strategis karena dekat dengan gedung perkantoran seperti Gedung Medan Pemuda, Sinarmas Land Plaza atau pusat pemerintah seperti Gedung Grahadi, atau juga mall-mall seperti Plaza Delta, WTC Surabaya dan Grand City.
Data dan fakta
Alamat | Jalan Yos Sudarso No. 11 Genteng, Kota Surabaya, Jawa Timur |
Arsitek | Jasa Ferrie Partners (arsitektur) Wiratman & Associates (struktur) |
Lama pembangunan | 1979 – 1983 (14 lantai) 1988 – 1993 (9 lantai sisa) |
Dibuka | 10 Desember 1983 |
Jumlah lantai | 23 lantai 1 basement |
Tinggi gedung (estimasi SGPC) | 97 meter |
Jumlah kamar (Agoda) | 356 |
Biaya pembangunan (9 lantai sisa) | Rp. 30 milyar (1993) Rp. 295,7 milyar (inflasi 2023) |
Referensi
- “Hotel “Palace Garden”, bangunan tertinggi di Surabaya.” Surabaya Post, 22 September 1983
- “Kamar hotel berbintang, kurang di Surabaya.” Harian Ekonomi “Neraca”, 21 Juni 1990, hal. 3
- “Garden Palace Hotel lakukan tambahan kamar Rp. 30 milyar.” Harian Ekonomi “Neraca”, 11 Desember 1993, hal. 9
- Shanty N.; Eko (1990). “Surabaya akan miliki hotel dengan fasilitas “Message Voice.” Harian Ekonomi “Neraca”, 23 Agustus 1990, hal. 3
- Shanty N. (1990). “Surabaya akan miliki pusat rekreasi termegah.” Harian Ekonomi “Neraca”, 11 Juli 1990, hal. 3
- Setyawan; Syafi’i Zemud; Achmad Habib (1991). “Plaza Hotel mulai dibangun, Garden tambah 8 lantai.” Jawa Pos, 31 Desember 1991, hal. 12
- hds (1990). “Garden Palace Bintang Empat.” Surabaya Post, 5 Mei 1990
- hds (1990). “Garden Tower terjangkung.” Surabaya Post, 7 Mei 1990
- sr (1988). “Garden Palace akan jadi hotel tertinggi.” Jawa Pos, 24 November 1988, hal. 5
- dh (1991). “Garden tawarkan 10 juta saham.” Jawa Pos, 21 Juni 1991, hal. 5
- Hendro Saptono (1981). “Sepotong Kaleidoskop Kegiatan KMTS 80-81.” Majalah Clapeyron No. 13, Januari 1982, hal. 31-37, 72
- Profil Agoda Hotel Garden Palace, diakses 21 April 2023
- Halaman resmi Garden Palace Hotel, diakses 21 April 2023
- Annual report PT Mas Murni Indonesia, diakses 21 April 2023:
- Ardhiyan Pratama (2021). “LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Asset Berbasis Web Pada Garden Palace Hotel Divisi Asset Management” (Tesis). Surabaya: STIKOM Surabaya. Halaman 6-8
- Bambang Budiono (1994). “Menggenjot Proyek Tertunda.” Majalah Properti Indonesia No. 3, April 1994, hal. 38-39
- Meiky Sofyansyah; Prasidono Listiaji (2011). “Wiratman + Associates: 35 Tahun Inovasi Anak Negeri.” Jakarta: Wiratman & Associates, hal. 26
- “Wisata Bisnis Melonjak.” Majalah Progres No. 82, pekan I November 1975, hal. 25-28
- Iklan Jasa Ferrie Partners. Indonesia Maju Vol. 1, Hal. 492-493
- Iklan Garden Palace Hotel. Surabaya Post, 18 Desember 1983, hal. 5
Leave a Reply