Setelah sebelumnya SGPC sempat membahas adiknya yang lebih tinggi, yaitu Garden Palace, sekarang gedung yang lebih kecil, yang merupakan salah satu pionir perhotelan era 1970an yang sekarang sudah “cerai” dari si Garden Palace. Ya, ia adalah Hotel Grand Surabaya, yang kini dikelola secara independen oleh PT PANN Multifinance, BUMN pembiayaan multidisiplin yang akarnya berasal dari kredit pengapalan.
Dahulu hotel ini merupakan milik PT Singa Barong Kencana dan dibangun saat mania pembangunan hotel marak berkat perhelatan PATA 1974. Majalah Progres pada 1975 melaporkan bahwa Hotel Garden, nama awal Hotel Grand Surabaya, mulai melakukan konstruksi dari tahun 1973 dan selesai dibangun pada akhir tahun 1974, dengan biaya investasi 1,2 milyar rupiah (1974, setara Rp. 83 milyar nilai 2023). Pembukaan hotel tersebut secara resmi dilangsungkan pada 20 Oktober 1974 dengan acara meriah. Tidak ada informasi arsitek dan kontraktor Hotel Garden.
Ketika dibuka, hotel dengan 100 kamar tersebut lebih banyak menerima wisatawan domestik yang ingin berlibur ke Tretes atau Batu, dan wisatawan asing yang kebanyakan pengusaha yang berbisnis di Kota Pahlawan. Sepertinya, karena Singa Barong kurang puas, pada 1976 mereka membangun perluasan hotel sebanyak 116 kamar – itu merupakan cikal bakal dari Garden Palace Hotel yang lebih tinggi dan lebih sukses.
Sejak 1988, GPH berpisah dari Singa Barong Kencana, menyisakan Hotel Garden sebagai satu-satunya aset perusahaan tersebut. Kepemilikan tersebut bertahan 20 tahun hingga pada November 2009, saat kreditur PT PANN Multifinance mengambil alih operasional dari Singa Barong Kencana dalam eksekusi yang berjalan alot. Eksekusi tersebut dilaksanakan setelah perusahaan tersebut tidak bisa membayar pinjaman dari perusahaan pembiayaan multidisiplin – dengan jaminan berupa hotel tersebut. Karena jaminannya tidak kunjung diserahkan, PANN Multifinance membawanya ke pengadilan dan pihak kreditur menang.
Di bawah pengelolaan BUMN, hotel berlantai enam tersebut berganti nama menjadi Hotel Grand Surabaya (Agoda) dan menjalani renovasi. Selama masa pandemi Covid-19, hotel ini difungsikan sebagai penginapan bagi tenaga perawatan pasien. Berdasarkan informasi resmi dari halaman PT PANN, hotel ini memiliki 50 kamar, terbagi ke 44 kamar tipe superior (dibagi lagi berdasarkan jenis kasur) dan 6 kamar deluxe.
Sesuai dengan jenis hotelnya yang bintang 3, Hotel Grand Surabaya juga memiliki restoran, kolam renang yang dibagi bersama dengan Garden Palace, ruang rapat dan sarana kebugaran. Lokasi hotel bintang tiga ini sangat strategis, sama dengan adiknya Garden Palace, dekat dengan gedung perkantoran seperti Gedung Medan Pemuda, Sinarmas Land Plaza atau pusat pemerintah seperti Gedung Grahadi, atau juga mall-mall seperti Plaza Delta, WTC Surabaya dan Grand City.
Data dan fakta
Nama lama | Hotel Garden Surabaya |
Alamat | Jalan Pemuda No. 21 Genteng, Kota Surabaya, Jawa Timur |
Lama pembangunan | 1973 – Oktober 1974 |
Dibuka | 20 Oktober 1974 |
Jumlah lantai | 6 lantai |
Jumlah kamar | 50 kamar |
Biaya pembangunan | Rp. 1,2 milyar (1974) Rp. 83 milyar (inflasi 2023) |
Referensi
- “Wisata bisnis melonjak.” Majalah Progress No. 82, pekan 1 November 1975, hal. 24-28
- “HUT pertama Hotel Garden.” Surabaya Post, 22 Oktober 1975, hal. 2
- “Two New Gardens Grow in Surabaya” (Dua Garden baru berkembang di Surabaya). Travel Indonesia Vol. 5 No. 8, Agustus 1983, hal. 14-16
- Arsip halaman resmi Garden Palace Hotel, diarsip 2 April 2004
- Halaman resmi PT PANN Multifinance, diakses 10 Agustus 2023 (arsip)
- Tudji Martudji (2009). “Hotel Garden Surabaya dieksekusi.” Vivanews, 13 November 2009, diakses 10 Agustus 2023 (arsip)
Tinggalkan Balasan