Mal Ciputra Jakarta, atau saat dibangun bernama CitraLand Mall Grogol, adalah mall pertama yang dibangun oleh grup real estate Ciputra Group pimpinan insinyur dan taipan properti ternama Ir. Ciputra. Gabungan pusat belanja dan hotel berbintang empat itu dirancang oleh Design International dari Baltimore, AS, bersama dengan Perentjana Djaja dan Beca Carter dari Auckland, Selandia Baru.
Proyek tersebut diperkenalkan kepada masyarakat umum sejak akhir Juli 1991, dengan konstruksi sepenuhnya dimulai melalui upacara peletakan batu pertama pada 27 Juli 1991. Pembangunannya dilaksanakan oleh beberapa pemborong yang dikomando Jaya Konstruksi selaku manajemen konstruksi, dari Agustus 1991 (pilling) hingga selesai dibangun secara keseluruhan setidaknya pada Februari 1994. Pada 26 Februari 1993, Mal Ciputra resmi dibuka untuk umum, tetapi hotel dan mall secara keseluruhan baru dibuka oleh Ibu Negara Tien Soeharto pada 21 Maret 1994. Topping-off gedung dilaksanakan pada 24 September 1992.
Ketika dibangun, Mal Ciputra Jakarta menerima pujian dari media massa baik media properti maupun umum. Seorang wartawan Republika mengapresiasi keberadaan Mal Ciputra Jakarta sebagai game-changer citra Grogol yang kala itu mendapat reputasi negatif karena keberadaan rumah sakit jiwa di sebelah pusat belanja tersebut.
Hal senada juga disampaikan salah satu broker Colliers Jardines, yang mengatakan Ciputra berani membangun pusat belanja di pusat kota ditengah tren mall yang meminggir dari pusat kota Jakarta, dan bisa membaca peluang akan naiknya daya beli masyarakat setempat di Grogol sekitarnya serta mampu menggaet penghuni kelas kakap.
Secara terpisah, baik pihak Ciputra Development (Konstruksi Oktober 1991) maupun koordinator tim arsitek (Republika September 1993) mengatakan bahwa mall ini merebut pengunjung mall yang biasanya berkunjung ke pusat belanja di Jakarta Pusat dan Selatan, atau yang ingin “apa-apa dekat” dengan Bandara Soekarno-Hatta. Namun, perkembangan membuat “apa-apa dekat” Soekarno-Hatta mulai disaingi oleh mall-mall di Pluit (Pluit Village, Emporium Pluit), Mall Matahari Daan Mogot, maupun di petak Tomang (Mall Taman Anggrek, Central Park).
Pusat belanja ini menerima hadiah dari Pacific Coast Builders Conference dalam ajang Gold Nugget Award 1994; satu-satunya penghargaan yang menghangatkan rak piala Mal Ciputra Jakarta.
Mal Ciputra Jakarta juga memiliki koridor yang melandai
Mal Ciputra memiliki 17 lantai yang terdiri dari 8 lantai mall, 9 lantai hotel dan 1 basement dengan luas lantai total mencapai 80 ribu meter persegi termasuk lapangan parkir. Ditambah dengan hotel, total luas gedung mencapai 110 ribu meter persegi. Mal Ciputra memiliki gedung parkir enam lantai seluas 31 ribu meter persegi, yang menampung sebanyak 500 mobil, ditambah 700 mobil dan 2000 sepeda motor di luar gedung parkir (Majalah Konstruksi, mengutip Agus J. Alwie pada 1993, total 1500 mobil).
Bila ditilik dari tenant yang mengisi, Mal Ciputra adalah mall kelas menengah ke atas dengan dominan tenant nasional, seperti Matahari Department Store, Farmers Market, bioskop XXI hingga Toko Buku Gramedia, dengan jumlah tenant total sekitar 360 unit, tenant bisa saja menyewa lebih dari 1 unit toko. Mal ini juga punya koridor yang menanjak macam mal-mal Pakuwon yaitu Tunjungan Plaza dan Blok M Plaza. Sebuah terobosan dari mal ini adalah penggunaan app khusus yang bisa menghubungkan manajemen mall dengan tenant dan pengunjung, bernama “CL Online”.
Lapis luarnya yang memiliki langgam pascamodernisme, berdasarkan mata SGPC, cukup terlihat berkesan budget karena dilapisi cat, namun bisa terbantu oleh atriumnya yang megah dan penggunaan granit dan lantai yang baik, dan kamar hotel dan layanan yang sangat baik untuk hotel bintang tiga
Hotel Ciputra, dioperasikan oleh Swiss-Bel Hotels (Agoda/Booking), memiliki 336 kamar (awalnya 260 kamar, kemungkinan sudah diperluas dengan mencaplok ruang perkantoran seluas 3000 meter persegi) yang terbagi ke dalam enam kategori seperti Deluxe, Ciputra Deluxe, Grand Deluxe, Executive Club, Suite dan Presidential Suite. Hotel Ciputra memiliki tiga rumah makan bernama The Gallery, Pulau Bar dan Marble Court Lobby. Hotel Ciputra, termasuk mall, juga memiliki fasilitas kolam renang, tempat fitness, lounge bisnis dan eksekutif hingga 17 ruang balai sidang berkapasitas 10 hingga maksimal 1700 orang.
Selengkapnya mengenai garis besar gedung era 1990an dapat anda baca di artikel ini. Khusus artikel sejarah mall di Jakarta, baca artikel ini.
Data dan fakta
Nama lama | CitraLand Grogol CitraLand Mall |
Alamat | Jalan Letjen S. Parman Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Jakarta |
Arsitek | Beca Carter, Hollings & Ferner (konsep desain) BCT Design Group (d/h Design International) (perancang pertama) Perentjana Djaja (architect of record) |
Pemborong | Jaya Konstruksi MP (pemborong utama, arsitektur dan struktur) Nusa Raya Cipta (pondasi) Waskita Karya (substruktur) Meditya Kreasi Utama (interior) |
Lama pembangunan | Juli 1991 – Februari 1994 |
Dibuka (mall) | 26 Februari 1993 |
Diresmikan | 21 Maret 1994 |
Jumlah lantai | 18 lantai |
Jumlah kamar | 336 |
Biaya pembangunan | USD 150 juta (1993) Rp 310 milyar (kurs 1993) Rp 3,1 triliun (inflasi 2023) |
Referensi
- Retnowati, Saptiwi Djati (1991). “Citraland Grogol: Dengan Konsep Mix Used Complex”. Majalah Konstruksi No. 162, Oktober 1991.
- Retnowati, Saptiwi Djati; Dwi Ratih (1993). “CitraLand Grogol: Bangunan Multifungsi Yang Menjadi Landmark di Jakarta Barat.” Majalah Konstruksi No. 179, Maret 1993.
- KOMPAS, 22 Maret 1994 (iklan)
- KOMPAS, 24 September 1992 (iklan)
- Website resmi Ciputra Mall (orig)
- “Sejarah dan Pengembangan Ciputra Group”. Home.co.id (orig)
- Website resmi Hotel Ciputra
- Anggita, Vina; Rahayu, Eva Martha (ed.). “Apresiasi Mal Ciputra untuk Pengunjung di Usia ke-26”. SWA, 27 Februari 2019. (arsip)
- che (1993). “Sebuah Grogol dengan Banyak Citra”. Republika, 5 September 1993 hal. 11
- Advertorial (1997). “Mal & Hotel Ciputra Jakarta,” dalam “Properti Indonesia: Top Tokoh Properti Indonesia & Karya-Karyanya.” Jakarta: InfoPapan Press. Hal. 138F
- Nukman Luthfie; Linda Gumeulis; M. Taufiqrohman (1993). “Menjajal Kembali Daerah Mati.” Majalah Prospek, 6 Maret 1993, hal. 38-39
- Selamat Saragih (1991). “Pusat Perbelanjaan ‘Citraland’ Dibangun di Grogol.” Media Indonesia, 24 Juli 1991, hal. 13
- Selamat Saragih (1991). “Memprihatinkan, Real Estate Langgar Ketentuan.” Media Indonesia, 27 Juli 1991, hal. 12
Tinggalkan Balasan