Iklan

Setiap Gedung Punya Cerita

Blog Sejarah Gedung-Gedung Indonesia

Central Park (Podomoro City)

Central Park adalah bangunan multiguna yang dikembangkan oleh Agung Podomoro Land di kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, yang merupakan bagian dari superblok Podomoro City. Terdiri dari sebuah gedung perkantoran berlantai 40, tiga apartemen bernama Central Park Residences yang masing-masing berlantai 49, menaungi total 1.026 unit, Hotel Pullman Central Park yang berlantai 12 dan menyediakan 317 kamar dan pusat perbelanjaan Mal Central Park berlantai 7 dan 1 basement seluas 168 ribu meter persegi (125 ribu m2 leasable) dan taman bernama Tribeca, Central Park dirancang oleh tim arsitek dari DP Architects, arsiteknya superblok Indonesia, bersama dengan ARK Design alias Arkipuri Intra Nasional.

Mall Central Park Jakarta
Pusat perbelanjaan Central Park, Apartemen Central Park dan Hotel Pullman. Foto oleh mimin SGPC

Iklan

Proyek tersebut diperkenalkan kepada umum pada bulan September 2007, sekaligus memulai pembangunan superblok seluas 9 hektar (90.000 m2) itu. Keseluruhan pembangunannya, dilakukan oleh Total Bangun Persada, memakan waktu agak lama dan bertahap. Pada bulan Desember 2007, APL memperkenalkan Central Park Office Tower dan Central Park Residence kepada calon pembeli.

Pendanaan proyek senilai Rp. 2,74 triliun (2009) tersebut berasal dari dua sumber yaitu kas internal Agung Podomoro (58 persen) dan sisanya dari saweran pinjaman bank sebanyak Rp. 1,1 triliun. Saat rincian dana tersebut dibuka oleh pihak BNI dan Agung Podomoro dalam kesepakatan pinjaman tersebut pada bulan Agustus 2009, pusat perbelanjaan Central Park berada di ambang perampungan.

Tanggal cantik 9 September 2009 (triple nine) dipilih pihak Agung Podomoro Group sebagai hari pertama dibukanya pusat perbelanjaan Central Park sekaligus penyelesaian tahap pertama konstruksi kawasan Central Park, tetapi untuk hotelnya belum terisi hingga belakangan hari. Sementara itu, konstruksi perkantoran dan apartemen Central Park tetap berjalan.

Tepatnya pada tanggal 11 November 2009, gedung perkantoran yang kelak bernama APL Tower itu, bersama dengan kedua menara Central Park Residences, tutup atap. APL selanjutnya memasarkan gedung perkantoran tersebut kepada calon penghuni, terutama dari bisnis domestik. Salah satu menara apartemen Central Park Residences tutup atap belakangan hari.

Tahap kedua dari Central Park, yaitu apartemen Central Park Residences, rampung dan mulai ditempati pada 12 Desember 2010, dengan menara Alaina menjadi yang pertama ditempati kepada pembeli, sementara penyerahan menara Amandine dan Adaline menyusul di tahun 2011, dan dilanjutkan dengan pembukaan menara perkantoran Central Park untuk bisnis pada tanggal cantik 11 Januari 2011 (serba angka 1).

Agung Podomoro sebagai tuannya Central Park, pada tanggal 1 September 2010, akhirnya menemukan operator hotel Central Park Jakarta. Ialah Pullman, bagian dari kelompok hotel Perancis Accor, yang akan mengelola hotel berlantai 13 tersebut. Akhirnya hotel tersebut mulai dioperasikan pada 17 November 2011, menutup pembangunan Central Park.

Namun, kepemilikan penuh Agung Podomoro Land di Central Park hanya bertahan 13 tahun (dari tanggal operasional resmi). Dalam rilis resmi APL, sejak tanggal 22 September 2022 pihak perusahaan melego 149 sertifikat hak milik Central Park senilai 4,5 triliun rupiah (2022) kepada Hankyu Hanshin Properties, sayap properti milik konglomerat Nippon, Hankyu Hanshin, untuk mendanai pembayaran cicilan kepada salah satu investor Central Park dan juga memodali pemilik baru Central Park, PT CPM Assets Indonesia, alias menjadikan mall ini joint venture Agung Podomoro-Hankyu Hanshin.


Iklan

Komponen-komponen Central Park

Terdapat tiga bangunan penting yang berdiri di kawasan Central Park, yaitu pusat perbelanjaan bersamaan dengan hotelnya, gedung perkantoran dan apartemen tiga menara, seperti yang mimin sudah jelaskan di awal paragraf. Total luas lantainya mencapai 384 ribu meter persegi. Keseluruhan kawasan, seperti yang sudah mimin jelaskan di awal, dirancang oleh DP Architects bersama dengan Arkipuri Intra Nasional untuk konsep arsitektur, Gistama Intisemesta untuk strukturnya, dan Todd Bennitt dari Bennitt Design Group untuk tata kebunnya (landscaping).

Central Park dikonsepkan sebagai pusat aktivitas buatan manusia yang mendukung elemen-elemen alam dan mengingatkan pada kegiatan di alam bebas yang dikelola secara berkelanjutan. Secara tak langsung konsep ini menggambarkan masa lalu daerah kawasan Podomoro City dan tetangganya Mall Taman Anggrek yang dahulu adalah taman anggrek.

Mall Central Park, Hotel Pullman Jakarta Central Park dan Taman Tribeca

Central Park Mall, Jakarta
Atrium Mall Central Park. Foto oleh upredge

Pusat perbelanjaan dengan 7 lantai ini merupakan obyek kunci dari superblok Podomoro City dan bangunan Central Park, dengan mengusung konsep bioma lingkungan. Dengan luas lantai total 168 ribu meter persegi dengan 125 ribu diantaranya disewakan kepada pengusaha dan ritel-ritel besar, Central Park dihuni oleh nama-nama familiar buat kalangan penggemar mall maupun masyarakat umum, seperti Sogo, toserba Transmart Carrefour, H&M, Mark & Spencer, toko elektronik Best Denki, toko buku Gramedia, hingga bioskop CGV*, menjadikannya pusat perbelanjaan kelas menengah ke-atas. Mal ini menyediakan juga auditorium.

Pusat perbelanjaan ini dirancang dengan konsep lingkungan yang diwujudkan ke dalam bentuk tema dalam pusat perbelanjaan itu serta penataan kebun di Taman Tribeca. Maka, terdapat tiga tema atrium yang berbeda, yaitu iklim temperate, iklim tropis dan iklim arktika, yang dihiasi oleh dekorasi dan material yang berkaitan dengan suasana iklim masing-masing.

Sementara taman Tribeca, dinamai setelah nama kawasan di Manhattan, New York City di Amerika Serikat, dikonsep dengan mengadopsi panca indera. Indera penglihatan ditampilkan lewat tata kebun yang baik dan berwarna; penciuman ditampilkan lewat bunga yang wangi; indra pengecap yang bisa dinikmati secara metaforis melalui tata kebunnya sendiri maupun secara harfiah dengan keberadaan Porter Bar dan Pizza e Birra; indra peraba dengan menyediakan jalan setapak di taman dan terakhir, indra pendengaran melalui pohon, air mancur dan taman bermain yang menghidupkan suasana taman kawasan Tribeca Central Park.


Iklan

Mall Central Park Jakarta
Rumah makan di dalam taman Tribeca. Foto oleh mimin SGPC

Memperkuat citra ramah lingkungan dan hijau mereka adalah pengelolaan energi yang ramah lingkungan juga, terdiri dari sistem pengolahan ulang air dan penggunaan genset gas sebagai tenaga utama Central Park, menggantikan tenaga batubara dari PLN yang hanya digunakan di Central Park Residence.

Di bagian utara pusat perbelanjaan adalah hotel Pullman Jakarta Central Park, hotel Pullman kedua di ibukota setelah bekas Hotel President di Thamrin. Gedung yang berlapiskan kaca ini menampung 317 kamar, terbagi ke dalam lima jenis kamar yaitu 45 Superior Room, 150 Deluxe Room, 13 Executive Superior, 54 Executive Deluxe, 53 Executive Suite, dan 2 Presidential Suite.

APL Tower alias Menara Perkantoran Central Park

Menara APL
APL Tower. Foto oleh mimin SGPC

Agung Podomoro Land Tower alias Menara Perkantoran Central Park adalah gedung perkantoran berlantai 40 yang tersedia baik dijual maupun disewakan kepada perusahaan-perusahaan. Tercatat oleh CTBUH memiliki ketinggian 167 meter, APL Tower memiliki luas perkantoran 80 ribu m2 (gross, bersihnya 64 ribu m2). Seperti bangunan yang dibangun di akhir dekade 2000an dan 2010an, gedung ini berlapiskan curtain wall kaca.

Gedung tersebut menjadi kantor pusat dari Agung Podomoro Land.

Central Park Residences

Sementara ketiga menara yang menjulang di belakang Hotel Pullman adalah Central Park Residence. Apartemen tersebut memiliki tinggi 188 meter menurut CTBUH, dan masing-masing memiliki 49 lantai. Jumlah unit keseluruhan adalah 1.026 unit, per menaranya memiliki rata-rata 344 unit. Masing-masing menara diberi nama Amandine, Adaline dan Alaina.

Secara properti, Central Park memiliki 4 jenis unit, 1 kamar tidur, 2 kamar tidur, 2 kamar tidur untuk hadap taman dan 3 kamar tidur.


Iklan

Data dan fakta

AlamatJalan Letjen. S. Parman Kav. 28 Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Jakarta
Jumlah menara4
ArsitekDP Architects (arsitektur)
Arkipuri Intra Nasional (architect of record)
Bennitt Design Group (tata kebun)
Gistama Intisemesta (struktur)
PemborongTotal Bangun Persada
Lama pembangunan (mall dan hotel)September 2007 – September 2009
Lama pembangunan (apartemen)September 2007 – Desember 2010
Lama pembangunan (perkantoran)September 2007 – Januari 2011
Dibuka (mall)9 September 2009
Dibuka (apartemen)12 Desember 2010
Dibuka (perkantoran)11 Januari 2011
Dibuka (Pullman Central Pk.)17 November 2011
Jumlah lantai (perkantoran)40 lantai
2 basement
Jumlah lantai (mall dan Pullman Central pk.)12 lantai
1 basement
Jumlah lantai (apartemen, 3 menara)49 lantai
2 basement
Tinggi gedung (apartemen, 3 menara – CTBUH)188 meter
Tinggi gedung (kantor – CTBUH)167 meter
Jumlah unit (apartemen, total)1.026
Jumlah kamar (Pullman Central Park)317
Biaya pembangunanRp. 2,74 triliun (2009)
Rp. 4,5 triliun (inflasi 2021)
SignifikasiPop culture
Referensi: Majalah Indonesia Design IV/23

Referensi

  1. Agung Podomoro Land; DP Architects (2007); “Super Block Maha Karya Agung Podomoro Group: Central Park, Jakarta”. Majalah Indonesia Design Vol. 4, No. 23, 2007. Hal. 22-31
  2. Abun Sanda (2008). “Permukiman Padat: Superblok Fenomena Kota Besar.” KOMPAS, 18 September 2008, hal. 43
  3. as (2007). “Kilas Metro: Superblok Central Park Diluncurkan.” KOMPAS, 20 September 2007, hal. 25
  4. lkt (2009). “APG Bangun Pusat Perbelanjaan Hemat Energi.” KOMPAS, 10 September 2009, hal. 18
  5. Heriyono (2007). “APG Luncurkan Central Park Office Tower.” Investor Daily, 7 Desember 2007. Diakses via Skyscrapercity, dipost 8 Desember 2007, diakses 25 Agustus 2021
  6. Tim Usaha Anda Liputan 6 SCTV (2007). “Podomoro City Luncurkan Central Park Residences.” Liputan 6 SCTV, 29 Desember 2007, diakses 25 Agustus 2021 (arsip)
  7. Natalia Ririh; Robert Adhi Kusumaputra (2011). “Konsep Hijau Jadi Andalan Mal Central Park.” KOMPAScom, 9 Februari 2011, diakses 25 Agustus 2021 (arsip)
  8. Nadia Citra Surya (2009). “Apartemen Podomoro City Sudah Laku 70%.” KONTAN, 11 November 2009, diakses 25 Agustus 2021 (arsip)
  9. APG Mulai Pasarkan Gedung Perkantoran Central Park.” KOMPAScom, 11 November 2009, diakses 25 Agustus 2021 (arsip)
  10. Glori K. Wadrianto (editor) (2010). “Podomoro City Serah Terima Kunci Apartemen.” KOMPAScom, 12 Desember 2010, diakses 25 Agustus 2021 (arsip)
  11. Natalia Ririh; Robert Adhi Kusumaputra (2011). “Menara Perkantoran Central Park Beroperasi.” KOMPAScom, 11 Januari 2011, diakses 25 Agustus 2021 (arsip)
  12. hen/dnl (2011). “Accor Operasikan Hotel Pullman Jakarta.” Detikcom, 17 November 2011, diakses 25 Agustus 2021 (arsip)
  13. dru/lih (2009). “3 Bank Kucurkan Rp 1,1 Trilun untuk Proyek Central Park.” Detikcom, 7 Juli 2009, diakses 25 Agustus 2021 (arsip)
  14. Arsip halaman resmi Total Bangun Persada, diarsip 17 April 2019
  15. Halaman resmi Central Park Jakarta, diakses 27 Agustus 2021 (arsip)
  16. Halaman resmi Podomoro City:
    1. Central Park Residence, diakses 27 Agustus 2021 (arsip) (mengandung Flash)
    2. Central Park Office Tower, diakses 27 Agustus 2021 (arsip) (mengandung Flash)
  17. Annual Report Agung Podomoro Land 2012, diakses 27 Agustus 2021 (arsip)
  18. Halaman resmi Agung Podomoro Land, profil Menara APL, diakses 26 Agustus 2021 (arsip)
  19. Press release (2022). “Perkuat Likuiditas dan Kinerja Bisnis, PT Agung Podomoro Land Tbk Menjalin Kemitraan Bisnis dengan Hankyu Hanshin Properties Corp.” Agung Podomoro Land, 18 Oktober 2022. Diakses 21 Oktober 2022 (arsip)
  20. Keterbukaan informasi Agung Podomoro Land, diakses 21 Oktober 2022 (arsip)
  21. Ilyas Fadilah (2022). “Central Park Mall Dijual Rp. 4,5 Triliun ke Jepang [Hankyu Hanshin].” Detikcom, 18 Oktober 2022. Diakses 21 Oktober 2022 (arsip)
  22. Ini Alasan Podomoro Jual Central Park.” Detikcom, 18 Oktober 2022. Diakses 21 Oktober 2022 (arsip)

Lokasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *