Mall Taman Anggrek adalah sebuah pusat perbelanjaan super luas, sekaligus apartemen, yang dibangun di bekas taman anggrek (berikut namanya) di Jalan Letjen S. Parman, Grogol Petamburan, Jakarta. Proyek yang dikembangkan oleh Grup Mulia, bekerjasama dengan kelompok bisnis Peter Gontha dan Titiek Soeharto yang terdiri dari delapan menara apartemen berlantai 36 setinggi 151 meter, berdiri di atas mal dan parkiran berlantai 10.
Condominium dan Mall Taman Anggrek diperkenalkan kepada masyarakat sejak 1994, dengan sambutan hangat masyarakat. Tercatat di bulan September 1994, koran Bisnis Indonesia mengabarkan 98 persen unit apartemennya terjual; lima bulan kemudian, koran yang sama mengabarkan unitnya sudah ludes terjual.
Pembangunan salah satu apartemen tertinggi di Indonesia saat itu dilakukan oleh Totalindo Eka Persada mulai 1994 hingga 1997 (data Altoon + Porter, mulai tahun desain, hingga perampungan). Pusat perbelanjaannya baru dibuka pada 28 Agustus 1996 dengan beberapa toko-toko menyusul membuka pertokoannya secara bertahap. Per 2023, mal ini bersaing dengan Central Park dan Mal Ciputra Jakarta.
Kompleks Mall Taman Anggrek dirancang oleh tim arsitek Altoon + Porter dari Los Angeles, AS. Altoon + Porter merancang mall kelas atas ini dengan ciri khas Indonesia dan dengan memahami masa lalu lahan eks MTA sebagai kebun anggrek.
Simbolisasi anggrek diberikan pada 8 menara apartemen yang berbentuk seperti bunga, sementara ciri khas Indonesianya diterapkan pada podium yang saat pertama dibangun berlapis keramik. Kedelapan menara apartemen Kondominium Taman Anggrek dinamai setelah nama-nama jenis anggrek, melanjutkan spirit bunga anggrek.
Kini lapis tersebut ditutupi LED iklan. Apartemen tersebut memiliki 2.824 unit, atau rerata 653 unit per menaranya di setiap 36 lantai apartemen, terbagi ke dalam tipe dua dan tiga kamar tidur. Untuk pusat perbelanjaan dengan luas lantai total mencapai 360 ribu meter persegi, MTA memiliki sebuah atrium berukuran giga, dan bahkan menyediakan arena luncur es (ice skate).
Tenant-tenant lama yang pernah mewarnai 6 lantai podium dan 1 basement MTA terdiri dari Rimo Department Store (2 dan 3), JCPenney (lantai 1 dan 2), Toko Gunung Agung (lantai 4), Auto2000 (lantai 3), Marks & Spencer (buka 19 September 1996, lantai 1), Warner Bros, Galeria milik Matahari yang berganti nama menjadi Parisian, dan kemudian jadi Matahari, Timezone dan Toko Buku Gramedia (tutup per 31 Oktober 2020). Diklaim oleh Mulialand, Mall Taman Anggrek dikunjungi oleh 340 ribu pengunjung per minggunya, sayangnya tidak ada informasi mendetail mengenai kapan kunjungan 340 ribu tersebut didapat.
Per 2022, Mall Taman Anggrek ditempati oleh pasar swalayan dan department store kelas kakap seperti Metro Department Store, bioskop XXI, supermarket Hero, Ace Hardware, hingga Uniqlo yang ngetren di kalangan Dilanowcy dan generasi medsos. Sempat tutup dari 3 Desember 2017, Matahari kembali membuka gerainya di lantai 2 dan 3 (UG dan 1) dan IKEA, perusahaan perabotan rumah dari Swedia, mulai menempati ruang lantai seluas 9.400 m2 di lantai 5 dan 6 (3 dan 4). Keduanya membuka operasionalnya sejak April 2022. Sejak sekitar 2020an, mall ini menyediakan akses jembatan ke Hublife Taman Anggrek Residence.
Data dan fakta
Alamat | Jalan Letjen S. Parman Kav. 21 Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Jakarta |
Jumlah menara | 8 (lihat nama pada gambar) |
Arsitek | Altoon + Porter Associates |
Pemborong | Totalindo Eka Persada |
Lama pembangunan | 1994 – 1997 |
Jumlah lantai | 44 lantai 2 basement |
Tinggi gedung | 151 meter |
Biaya pembangunan | Rp 750 milyar (1994) Rp 6,9 triliun (inflasi 2022) |
Referensi
- Bambang (1994). “Menghadirkan Mega Shopping Mall di Asteng”. Media Indonesia, 18 April 1994, hal. 19
- sk/rus (1994). “Mulialand Gandeng Ny. Siti Hediati dan Peter Gontha Bangun Apartemen”. KOMPAS, 9 April 1994, hal. 3
- Website resmi Totalindo Eka Persada, diakses 8 Mei 2020 (arsip)
- Website resmi Mulialand, diakses 8 Mei 2020 (arsip)
- Web lama Altoon + Porter, diarsip 24 Juni 1997
- Robyn Beaver; Altoon + Porter (2006). “Altoon and Porter Architects: Selected Current Works”. Melbourne: Images Publishing. Hal. 186-188
- Web resmi Mall Taman Anggrek: 2020 (arsip), 2007-2010, 2001
- Hermawan Kartajaya (2013). “KOMPAS 100 Coporate Marketing Cases”. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Halaman 359
- Yohana Artha Yuli (2017). “Matahari Tutup di Mall Taman Anggrek, Pengunjung: Memang Sudah Sepi“. Okezone, 3 Desember 2017. Diakses 29 Juni 2020. (arsip)
- Trio Hamdani (2020). “Ini Alasan Toko Buku Gramedia Taman Anggrek Tutup“. Detikcom, 25 Oktober 2020. Diakses 12 November 2020 (arsip)
- Arsip halaman resmi Kondominium Taman Anggrek, diarsip 11 Juli 1997.
- Akmalal Hamdhi; Vina Elvira (2022). “Matahari Department Store Buka Gerai Baru di Mall Taman Anggrek.” KONTAN, 14 April 2022 (arsip)
- Feni Freycinetia Fitriani (2022). “IKEA Buka City Store Pertama di Mal Taman Anggrek.” Bisniscom, 7 April 2022. Diakses 2 Desember 2022 (arsip)
- Aisyah Sekar Ayu Maharani (2022). “IKEA ke-6 Hadir di Mall Taman Anggrek, Cek Jam Operasionalnya.” KOMPAScom, 7 April 2022. Diakses 2 Desember 2022 (arsip)
- hmk (1997). “Warner Bros bakal buka studio store di Jakarta.” Berita Yudha, 27 Desember 1996, hal. 5
- maw (1996). “MS buka cabang di Mal Taman Anggrek.” Berita Yudha, 20 September 1996, hal. 4
- Berita Yudha, 27 Januari 1997, hal. 2
- Samsul Arifin Nasution; Lahyanto Nadie (1995). “Apartemen yang berdiri di atas pusat perbelanjaan.” Bisnis Indonesia, 17 Februari 1995 Suplemen Properti hal. 2
- Lahyanto Nadie (1994). “Info Properti: Kondominium Taman Anggrek terjual 98%.” Bisnis Indonesia, 30 September 1994 Suplemen Properti hal. 1
Leave a Reply