Google Translation avaliable here. Use at your own risk; some translation may be incorrect or misleading:

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Support us through SGPC’s Trakteer and get early access and exclusive content.

Setelah di Balikpapan membahas gedung pemerintah, sekarang kembali ke Surabaya dengan membahas gedung besar ketiga milik operator seluler Indosat yang berlantai enam. Gedung tersebut berlokasi di Jalan Kayoon, Kec. Genteng – alias bertetangga dengan Praxis yang lebih menjulang, yang dibangun bertahap mulai 1987 hingga 1995 dalam bentuk dua bangunan terpisah. Awalnya, ia bukanlah kantor Indosat, melainkan kantor pusat dari PT Perkebunan XXIII (PTP XXIII, kini dilebur ke PT Perkebunan Nusantara XII).


Iklan

Tahap pertama dari gedung yang menamakan dirinya Graha PTP-23 tersebut menurut pemberitaan Surabaya Post dibangun mulai 1987 hingga selesai dibangun 1989 dan ditempati oleh BUMN perkebunan itu sejak akhir 1989 dengan biaya konstruksi mencapai Rp. 8 milyar. Sayangnya, gedung indah berlantai enam dengan luas lantai 6.200 m2 ini tidak memiliki informasi arsitek maupun kontraktornya.

Sayangnya, keberadaan PTP XXIII di Jalan Kayoon hanya seumur jagung. Akhir 1991, PTP XXIII memutuskan menjual gedung yang baru ditempati selama dua tahun itu untuk membiayai konstruksi pabrik di Bengkulu. Di bulan November, muncul beberapa tawaran dari Telkom, PTP XXI-XXII, serta dua konglomerasi yang sayangnya tidak disebut.

Baru sekitar 1992, Indosat menjajaki tawaran serius untuk membeli Graha PTP-23 sebagai sebuah sentral gerbang internasional, berdasarkan laporan tahunan yang dirilis Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi. Indosat sejak awal 1990an sudah berkeinginan membangun fasilitas telekomunikasi internasional di Surabaya untuk mempermudah pelayanan telekomunikasi internasional dari daerah Indonesia bagian timur.

Berdasarkan realitas di lapangan, eks-BUMN telekomunikasi internasional tersebut merealisasi pembelian gedung ini. Maka, untuk menyukseskan pelaksanaan Sentral Gerbang Internasional keempat setelah di Jakarta, Medan, dan Batam, Indosat membangun gedung tambahan berlantai empat di belakangnya – yang sayangnya tidak disebutkan secara terperinci dalam pemberitaan terkait. Tendernya dimulai awal Juli 1993 dan ujicoba operasional berlangsung sejak September 1994. Tidak dijelaskan kapan pastinya operasional SGI IV Surabaya diresmikan penuh pada 1995.

Seperti gedung sejenis, ia kini masih ditempati sepenuhnya oleh Indosat (Ooredoo Hutchison) sebagai kantor operasional untuk wilayah Surabaya dan sekitarnya secara umum.

Selengkapnya mengenai garis besar gedung era 1980an dapat anda baca di artikel ini


Iklan

Data dan fakta

Nama lamaGraha PTP-23 (eks PTP-23)
Sentral Gerbang Internasional IV Surabaya (eks SGI-IV)
AlamatJalan Kayoon No. 72-74 Genteng, Surabaya, Jawa Timur
Lama pembangunan1987 – 1989 (eks PTP-23)
1993 – 1994 (eks SGI-IV)
Jumlah lantai5 lantai (eks PTP-23)
4 lantai (eks SGI-IV)
Biaya pembangunan (eks PTP-23)Rp. 8 milyar (1989)
Rp. 111,5 milyar (inflasi 2023)

Referensi

  1. Herry Mohammad; Eddy Roesdiono (1991). “Menjual Gedung demi Pabrik.” Majalah Prospek, 12 Oktober 1991, hal. 60
  2. fan; hds (1991). “Dua konglomerat dan tiga BUMN bersaing beli Gedung PTP-XXIII.” Surabaya Post, 29 November 1991
  3. hbk; ran (1992). “Indosat-Telkom Ajukan Usulan ke Bappenas.” Harian Berita Nasional (Bernas), 1 Desember 1992, hal. 5
  4. “Indosat segera tenderkan SGI IV Surabaya.” Harian Ekonomi “Neraca”, 6 Juli 1993, hal. 6
  5. “Indosat sampai triwulan III 1994 peroleh laba Rp. 111,1 milyar.” Berita Yudha, 30 November 1994, hal. 5
  6. Arsip halaman resmi Indosat, diarsip 12 Juni 1998
  7. Annual Report Depparpostel 1991. Jakarta: Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi, hal. 106
  8. Annual Report Depparpostel 1991. Jakarta: Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi, hal. 53

Lokasi

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Bila anda perlu bahan dari koleksi pribadi SGPC, anda bisa mengunjungi TORSIP SGPC. Belum bisa bikin e-commerce sendiri sayangnya....


Bagaimana pendapat anda......

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *