Gedung Keuangan Negara (GKN) adalah nama dari gedung-gedung yang ditempati oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia beserta organ-organnya di kota-kota di luar Jakarta. Yang kita bahas kali ini adalah Gedung Keuangan Negara Balikpapan, yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Balikpapan, dekat dengan tiga hotel dan Balikpapan Plaza. Ini adalah GKN kedua yang dibahas oleh SGPC setelah GKN di Denpasar yang berdiri lebih dahulu dari gedung ini.

Kini kantor GKN di Balikpapan ditempati oleh beberapa organ Kemenkeu seperti Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara dan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang. Mengenai fungsi dan tujuan KPPN, bisa dibaca di artikel kantor KPPN Jakarta (Sawah Besar maupun Jatinegara).

Gedung Keuangan Negara Balikpapan, April 1982, gedung berwarna putih dengan atap gaya lamin, dengan 11 bendera Indonesia di depan. Balikpapan tempo dulu 1980an.
Gedung Keuangan Negara Balikpapan saat baru digunakan, April 1982. Foto oleh Yodya Karya/Ikatan Arsitek Indonesia

Iklan

Gedung Keuangan Negara Balikpapan dibangun sebagai pengganti kantor lama di Dinas Pekerjaan Umum di Klandasan, Balikpapan yang mereka tempati sejak 1974. Gedung berlantai tiga dengan luas lantai 5.250 m2 tersebut dibangun oleh PT Pantja Niaga mulai 8 Maret 1980 hingga rampung pada 24 April 1982, dan diresmikan oleh Menteri Keuangan Ali Wardhana pada tanggal yang sama. Biaya konstruksinya mencapai Rp. 1,115 milyar rupiah (1982).

Saat awal berdiri, Gedung Keuangan Negara Balikpapan ditempati oleh hampir semua organ-organ Departemen Keuangan (saat itu) seerti Kantor Perbendaharaan Negara, Kantor Kekayaan Negara, Dirjen Pajak kanwil VII Kalimantan Timur, hingga Bea Cukai. Namun, perkembangan zaman dan perubahan susunan birokrasi membuat beberapa organ Kemkeu seperti Dirjen Pajak dan Bea Cukai masing-masing menempati gedung barunya di lokasi lain di Balikpapan; gedung di Jalan Ahmad Yani diisi oleh KPPN dan KPKNL.

Gedung Keuangan Negara Balikpapan dirancang oleh tim perancang Yodya Karya, dengan Ir. Bwn. Soemarsono menangani arsitektur, Ir. RWH Tilaar menangani struktur dan instalasi listrik oleh Ir. Moeono P. dan Ir. Sahala Sitorus. Dari konsep arsitektur gedungnya saja, gedung ini memang terlihat lebih pragmatis dengan eksteriornya yang mengambil bentuk kolom dan “ritme” rumah lamin Dayak, semetara atap dan sopi diadaptasi untuk fungsinya sebagai perkantoran pemerintah.

Gedung ini memiliki atrium masuk yang dihiasi dengan ornamen tradisional seperti kepala mahkota, motif burung enggang dan betuk hampatong pada kolom dan plafon lantai satu. Tujuan penerapan konsep arsitektur tersebut sederhana, karena saat GKN Balikpapan berdiri, baru Hotel Benakutai yang juga bergaya tradisional Dayak Kutai yang berdiri menjulang di Kota Minyak ini.

Selengkapnya mengenai garis besar gedung era 1980an dapat anda baca di artikel ini


Iklan

Data dan fakta

AlamatJalan Ahmad Yani No. 28 Balikpapan Kota, Balikpapan, Kalimantan Timur
ArsitekIr. Bwn. Soemarsono (Yodya Karya, arsitektur)
Ir. RWH Tilaar (Yodya Karya, struktur)
Ir. Moeono P. dan Ir. Sahala Sitorus (Yodya Karya, kelistrikan)
PemborongPantja Niaga
Lama pembangunanMaret 1980 – April 1982
Diresmikan24 April 1982
Jumlah lantai3 lantai
Biaya pembangunanRp. 1,12 milyar (1982)
Rp. 26,7 milyar (inflasi 2023)
Referensi: Ikatan Arsitek Indonesia

Referensi

  1. Ikatan Arsitek Indonesia (1983). “Buku Ke-1 Karya Arsitektur Arsitek Indonesia.” Jakarta: Ikatan Arsitek Indonesia. Halaman 69-70
  2. “Impor beras terus berkurang.” Berita Yudha, 26 April 1982, hal. 4
  3. Halaman resmi KPPN Balikpapan, diakses 16 September 2023 (arsip)

Lokasi

Google Translate:


Bagaimana pendapat anda......

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *