Gedung yang baca kali ini adalah gedung Indosat di Jalan Perintis Kemerdekaan, Medan yang sebelumnya dikenal sebagai kantor sentral gerbang internasional No. 2 yang menghubungkan layanan telepon dari Indonesia ke seluruh dunia untuk bekas BUMN telekomunikasi internasional Indosat. Gedung rancangan Ciriajasa ini dibangun oleh pemborong lokal Sederhana Lestari, mulai Januari 1983 dan selesai dibangun pada tahun 1984; pada tanggal 25 Mei 1984, gedung Indosat Medan diserahterimakan.
Foto: Gedung Indosat Medan sebelum direnovasi. Foto oleh Majalah Konstruksi
Seperti yang penulis katakan di paragraf perdana, gedung ini awalnya berfungsi sebagai sentral gerbang telekomunikasi internasional, dan dikarenakan Medan memiliki arus lalu lintas telekomunikasi internasional yang cukup tinggi untuk ukuran kota-kota di luar Jakarta, Pemerintah Republik Indonesia memutuskan membangun sentral gerbang telekomunikasi internasionalnya di sana, selain berfungsi sebagai jalur cadangan bila sentral gerbang di Gambir (kantor Perumtel Gambir) mengalami masalah atau padat.
Sepaket dengan pembangunan sentral telekomunikasi Medan, adalah jaringan kabel samudra Medan-Singapura dan Medan-Penang dan jaringan gelombang mikro Pantai Cermin-Medan. Proyek tersebut rampung dan diresmikan 2 Maret 1985 oleh Presiden Soeharto. Gedung Indosat di Medan, bersama dengan beberapa kabel samudera antar-negara adalah fasilitas baru Indosat pertama yang dibangun, dimana di akhir 1980an dan 1990an akan dibangun di lebih banyak kota, termasuk di Jakarta (Medan Merdeka dan Ancol), Batam dan Surabaya (Jalan Kayoon dan Gresik).
Secara desain dan penampilan, gedung Indosat Medan pra-renovasi terlihat sangat konvensional dan tidak menarik, mengingat fungsinya sebagai sentral telepon. Tetapi, walau berlantai 8 (berlantai 6, 1 penthouse dan 1 basement), sistem konstruksinya sangat tradisional dan tidak mengandalkan tower crane. Hal ini dikarenakan keterbatasan teknologi konstruksi yang dihadapi kontraktor Sederhana Lestari. Biaya pembangunan Gedung Indosat Medan mencapai Rp 2,6 milyar nilai 1984. Eksterior putih kaca hitam ala Ciriajasa sayangnya sudah dirombak. Kini Gedung Indosat Medan hanya berfungsi sebagai kantor sentral layanan seluler.
Data dan fakta
Nama lama | Sentral Gerbang Internasional II Medan |
Alamat | Jalan Perintis Kemerdekaan No. 39 Medan Perjuangan, Medan, Sumatera Utara |
Arsitek | Ciriajasa |
Pemborong | Sederhana Lestari |
Lama pembangunan | 3 Januari 1983 – 25 Mei 1984 |
Diresmikan | 2 Maret 1985 |
Jumlah lantai | 7 lantai 1 basement |
Biaya pembangunan | Rp. 2,6 milyar (1984) Rp. 50,6 milyar (inflasi 2020) |
Referensi
- Plakat peresmian gedung
- “Gedung Sentral Gerbang Internasional II Medan”. Majalah Konstruksi, Juli 1984, hal. 20-25
- “Sekilas tentang PT Indosat: Diharapkan Indonesia menjadi salah satu Pusat Telekomunikasi Internasional”. Majalah Konstruksi, Juli 1984, hal. 26-28
- Ikatan Arsitek Indonesia (1983). “Buku Ke-1 Karya Arsitektur Arsitek Indonesia.” Jakarta: Ikatan Arsitek Indonesia. Halaman 43-44.
Leave a Reply