Google Translation avaliable here. Use at your own risk; some translation may be incorrect or misleading:

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Support us through SGPC’s Trakteer and get early access and exclusive content.

Gama Tower, atau diindonesiakan menjadi Menara Gama, dan dahulu bernama Cemindo Tower atau Rasuna Tower, adalah gedung pencakar langit setinggi 288 meter yang berlokasi di Jalan H.R. Rasuna Said, Kecamatan Setiabudi di Jakarta Selatan. Gama Tower merupakan gabungan perkantoran dan hotel yang dikembangkan oleh PT Wahasa Nusantara milik kelompok Gamaland.

Menara Gama/Gama Tower
Menjulang tapi tidak membuat orang Indonesia bangga. Foto oleh mimin SGPC

Gedung tersebut awalnya dibangun sebagai Rasuna Tower, tetapi tertunda oleh krisis moneter pada tahun 1997-98 yang membuat sektor properti Indonesia babak belur. Butuh 11 tahun agar pengembang baru membangkitkan kembali ruh-ruh kedigdayaan Rasuna Tower itu, dan di titik ini pengembang baru dari Wahasa Nusantara memanggil Sekawan DesignInc Arsitek untuk merancang ulang desain arsitektur bangunan yang kelak menjadi gedung tertinggi di Indonesia.


Iklan

Pembangunan yang dilakukan secara J.O. antara Tatamulia Nusantara Indah dengan Samsung C&T dimulai sejak Agustus 2011 tanpa gembar-gembor di media massa, bahkan saat Gama Tower tutup atap saja tidak dikabarkan kepada media massa. Pembangunan gedung tersebut selesai di tahun 2015, dengan bulan Agustus 2016 bertepatan dengan pembukaan Hotel Westin Jakarta sebagai hari jadinya. Rencana awal untuk mengadakan pesta pembukaan bertepatan dengan HUT Republik Indonesia tumbang oleh instruksi pemusatan perayaan di Palembang.

Eksterior Menara Gama alias Gama Tower sebagai gedung tertinggi di bumi Nusantara, lucunya, tidak banyak dibahas di dalam diskursus mengenai gedung berlantai 64 dan 4 basement ini. Yang ada di dalam otak Warren Daubney, ujung tombak Sekawan DesignInc, hanya berupa keinginan Indonesia punya bangunan yang sangat tinggi, menonjol dan kelak menjadi simbol kebanggaan bagi negara dan kota yang selama ini minder oleh ketiadaan supertall. Setiap sisi gedungnya dibuat memiliki tampilan yang berbeda agar memunculkan perbedaan tampilan dari sisi jalan, sementara podiumnya yang bertrap, katanya agar di jalanan, gedungnya bisa terlihat. Secara struktur, gedung ini berdiri di atas pondasi rakit setebal 3 meter, terkubur di kedalaman 20 meter dibawah permukaan tampak, dan selain memiliki banyak core tembok geser, untuk mengurangi ayunan oleh angin, tangki air beton ditempatkan di lantai 44.

Tutup botol Menara Gama/Gama Tower
Tutup botol yang mewakili Hotel Westin. Foto oleh mimin SGPC

Lantai 45 hingga 64 dimanfaatkan sebagai Hotel Westin ketiga dalam sejarah Indonesia (kenapa? Baca J.W. Marriott Surabaya) dan yang pertama dimasa reformasi, menaungi 272 kamar yang terbagi ke tipe double dan suite (Agoda/Booking). Interiornya, kembali lagi, sarat dengan muatan lokal, semisal pemakaian karpet gaya batik buatan Brintons yang dipercantik oleh lampu gantung di ballroom Westin. Lobi hotel ini berada di lantai 47, dengan lounge yang menyediakan suasana kota. Mayoritas interior hotel ini dirancang oleh Hirsch Bedner Associates.

Di atap bangunan berbentuk bundaran (alias tutup botol bagi sebagian orang), adalah rumah makan Henshin, bagian dari Hotel Westin, yang bisa diakses lewat lift khusus dari lobi hotel. Saat mimin tulis artikel ini, Henshin yang menghususkan diri dengan masakan Peru-Jepang diklaim sebagai rumah makan tertinggi se-Indonesia.

Tahta Gama Tower sebagai gedung tertinggi, yang direbut dari Wisma 46, memang pendek. Ditengah gejolak pandemi COVID-19, proyek Thamrin 9 berhasil menyelesaikan struktur gedung tertinggi di kawasan itu, Autograph Tower, dengan tinggi 385 meter, setidaknya memuaskan warga Jakarta yang selama ini masih minder oleh ketiadaan supertall di kota metropolitan, atau bahkan Indonesia.

Sebagai artikel pendamping tulisan Menara Gama, SGPC mempersembahkan artikel khusus yang menjabarkan bagaimana dan mengapa Indonesia kalah dalam segi balap pencakar langit di Asia Tenggara.


Iklan

Data dan fakta

Nama lamaCemindo Tower
Rasuna Tower
AlamatJalan H.R. Rasuna Said Kav. C-22 Setiabudi, Jakarta Selatan, Jakarta
ArsitekWarren Daubney (Sekawan DesignInc Arsitek, arsitektur)
Taylor Thomson Whitting (struktur)
Hirsch Bedner Associates (interior Hotel Westin)
PemborongTatamulia Nusantara Indah
Lama pembangunanAgustus 2011 – Agustus 2016
DiresmikanAgustus 2016
Jumlah lantai64 lantai
4 basement
Tinggi gedung288 meter
Jumlah kamar (Hotel Westin)272
SignifikasiArsitektur (gedung tertinggi di Indonesia 2015-2021)
Referensi: Council for Tall Buildings & Urban Habitat, WT Partnership; TTW; Sekawan DesignInc; Tatamulia Nusantara Indah

Referensi

  1. Halaman Gama Tower di Council for Tall Buildings & Urban Habitat, diakses 29 Agustus 2021
  2. Will Wiriawan (2016). “The Westin Jakarta: Indonesia’s Highest Luxury Hotel.” (Westin Jakarta, Hotel Tertinggi di Indonesia). Indonesia Design, 9 Juni 2016, diakses 29 Agsutus 2021 (arsip)
  3. Hilda B. Alexander (2016). “Gedung Tertinggi di Indonesia Resmi Dibuka 26 Agustus 2016.” KOMPAScom, 5 Agustus 2016, diakses 29 Agustus 2021 (arsip)
  4. Daniel Ngantung (2017). “Sensasi Makan di Henshin Westin Hotel, Restoran Tertinggi Se-Jakarta.” Detikcom, 18 Agustus 2017, diakses 29 Agustus 2021 (arsip)
  5. Press release Westin (2016). “The Westin Jakarta Hotel Opens in Indonesia.” Hotel News Resource, 31 Agustus 2016, diakses 29 Agustus 2021 (arsip)
  6. Halaman resmi WT Partnership, diakses 29 Agustus 2021 (arsip)
  7. Halaman resmi Sekawan DesignInc Arsitek, diakses 29 Agustus 2021 (arsip)
  8. Halaman resmi Taylor Thomson Whitting, diakses 29 Agustus 2021 (arsip)
  9. Halaman resmi Tatamulia Nusantara Indah, diakses 29 Agustus 2021 (arsip)

Lokasi

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Bila anda perlu bahan dari koleksi pribadi SGPC, anda bisa mengunjungi TORSIP SGPC. Belum bisa bikin e-commerce sendiri sayangnya....


Bagaimana pendapat anda......

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *