Google Translation avaliable here. Use at your own risk; some translation may be incorrect or misleading:

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Support us through SGPC’s Trakteer and get early access and exclusive content.

City Plaza Klender adalah mall kelas menengah yang berdiri di Jalan I Gusti Ngurah Rai di Klender, Jakarta Timur. Mall bergaya neomodern dengan jumlah lantai mencapai 5 lapis dan 2 basement ini ditempati oleh beberapa tenant-tenant kelas atas seperti bioskop XXI dan Solaria (rumah makan) selain department store Ramayana dan supermarket Robinson.

Sayangnya, soal sejarah, City Plaza Klender, awalnya bernama Central Klender Plaza, Citra Mall Klender dan Yogya Mall Klender, dipenuhi kisah suram soal 200 orang yang matang dibakar oleh orang tak dikenal saat kerusuhan 1998 – episode tersuram sejarah City Plaza Klender.

City Plaza Klender, Klender Mall, Mal Klender, Central Klender Plaza sebelum dibakar
Bentuk awal City Plaza Klender sebelum dibakar pada Mei 1998.
Sumber: Majalah Konstruksi, Agustus 1990

Waktu diputar ke tahun 1989. Mall yang dimiliki dan dirancang arsitekturnya oleh Central Intan Cakrawala memulai pembangunannya. Berita di Majalah Konstruksi edisi Agustus 1990 melaporkan gedung ini diperkirakan selesai dibangun Desember 1990, perkiraan SGPC adalah 1991 bila menghitung keterlambatan pembangunan atau grand openingnya. Mall ini diborong oleh PT Daya Cipta Abadi, perusahaan lokal. Mall ini dirancang menampung 200 kios di lantai 1, supermarket, department store dan ritel umum di lantai 2 dan 3, lantai 4 untuk balai sidang dan perkantoran dan lantai 5 untuk bioskop.

Start operasi Central Klender Plaza memang agak lambat, pada Maret 1994, dari 60 kios yang dibangun di Central Klender Plaza hanya terisi sekitar 40 kios (60%). Penyebabnya adalah para pemilik lapak mengakali kebijakan pengelola yang memberi masa percobaan 6 bulan sebelum mereka membeli kios dari pengelola.


Iklan

City Plaza Klender korban Kerusuhan 1998

Peristiwa inilah yang membuat City Plaza Klender akan selamanya dibahas karena kerusuhan, misteri dan hantu. SGPC mengesampingkan hal-hal mistis dalam penulisan ini dan lebih fokus pada laporan terkait kerusuhan 1998.

Pemberitaan KOMPAS tertanggal 16 Mei 1998 melaporkan bahwa telah terjadi pembakaran dan penjarahan di Central Klender Plaza, atau dikalangan millennial hanya dikenal dengan Mall Klender atau Plaza Yogya – karena toserba asal Bandung, Yogya, adalah tenant utama di CKP, pada 14 Mei 1998. 170 kantong mayat sudah disiapkan untuk korban Klender Plaza, tetapi yang diketahui oleh Kepala Humas Jakarta Timur H. Rusli Kahar dalam wawancaranya dengan KOMPAS pada November 2000, menyebut “117 korban tewas terpanggang” di Klender Mall.

Versi Vice, berhaluan liberal kiri, berbeda. Beberapa korban yang diwawancara Vice mengklaim korban Mall Klender yang matang oleh ulah perusuh adalah “orang yang terjebak atau hendak menyelamatkan keluarga yang ada di dalam” dan menuding kerusuhan 1998 adalah produk rekayasa politik.

Versi media lain (Hipwee, berhaluan sensasionalis), Mall Klender dirusak seseorang tidak bertanggung jawab mulai jam 10 pagi hingga dibakar pada jam 3 sore, dan menyebutnya sebagai pembunuhan berencana. Intrepretasi terkait kenapa Mall Klender dimasak matang sampai isi-isinya dan apakah mereka memang mencoba menyelamatkan sanak saudara atau ikut menjarah, tergantung arah politik dan pengalaman anda.

Korban lainnya adalah proyek Ensiklopedi Tanah Air Indonesia karya Iwan Gayo, wartawan dan penulis Buku Pintar. Seluruh data responden, kliping, peta dan komputer yang menjadi sumber proyeknya, hasil pendataan selama beberapa tahun, hangus dan raib dijarah.

Renovasi City Plaza Klender pasca-kerusuhan

City Plaza Klender
City Plaza Klender pascarenovasi 2019. Foto oleh mimin SGPC.

Pasca-kerusuhan, PT Jakarta Inti Land milik department store Ramayana (catatan SGPC: tidak ada kaitan dengan Intiland Development yang mengelola Intiland Tower) mengambil alih sisa Central Klender Plaza. Renovasi pertama dilakukan dan nama mal berganti menjadi Mall Citra Klender dan diresmikan pada 29 November 2000, dan direnovasi untuk kedua kalinya menjadi City Plaza Klender (Ciplaz Klender) per 2018-19. Renovasi kedua, yang mengangkat derajat City Plaza Klender ke mall gaya hidup, diresmikan sekitar April 2019.

Selengkapnya mengenai garis besar gedung era 1990an dapat anda baca di artikel ini


Iklan

Data dan fakta

Nama lamaMall Klender
Central Klender Plaza
Citra Mall Klender
Plaza Yogya Klender
AlamatJalan I Gusti Ngurah Rai No. 13 Duren Sawit, Jakarta Timur, Jakarta
ArsitekCentral Intan Cakrawala
PemborongDaya Cipta Abadi
Lama pembangunanDesember 1989 – 1991
Jumlah lantai5 lantai
2 basement
Biaya pembangunanRp 10 milyar (1990)
Rp 127 milyar (inflasi 2020)
SignifikasiSejarah (mal korban kerusuhan 1998)
Pop culture (rumor berhantu dan angker)
Referensi: Majalah Konstruksi #148 Agustus 1990

Referensi

  1. Saptiwi Djati Retnowati (1990). “Central Klender Plaza”. Majalah Konstruksi No. 148, Agustus 1990.
  2. mul (1993). “Kios Central Klender Plaza Sebagian Besar Masih Kosong”. KOMPAS, 8 Juni 1993.
  3. mt/we/uu et al (1998). “Ratusan Penjarah Tewas Terpanggang”. KOMPAS, 16 Mei 1998.
  4. msh (2000). “Menghapus Trauma, Menggairahkan Ekonomi”. KOMPAS, 27 November 2000.
  5. sha (1998). “Nama dan Peristiwa: Terbakarnya Klender Plaza, Menghanguskan Usaha Iwan Gayo Selama 11 Tahun”. KOMPAS, 16 Mei 1998.
  6. Ardyan M. Erlangga (2017). “Kenangan Keluarga Korban Kebakaran Mal Klender, Imbas Tragedi Mei 1998“. Vice Indonesia, 15 Mei 2017. Diakses 7 Agustus 2019 (arsip).
  7. Video YouTube oleh Ramayana Department Store, diakses 7 Agustus 2019.
  8. Andina Rahayu (2016). “Mall Klender yang Selalu Tampak Angker. Simak Cerita Horor dari Mall yang Terkena Amukan Massa 1998!”. Hipwee, 11 Agustus 2016. Diakses 16 Oktober 2019 (arsip).

Lokasi

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Bila anda perlu bahan dari koleksi pribadi SGPC, anda bisa mengunjungi TORSIP SGPC. Belum bisa bikin e-commerce sendiri sayangnya....


Bagaimana pendapat anda......

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *