Bukan SGPC namanya kalau remahnya dicari karena merekalah yang duluan tersedia untuk dilahap, seperti apartemen ini. Berlokasi di jantung wilayah Menteng, Menteng Prada adalah sebuah bangunan perpaduan apartemen sekaligus pernah menjadi pusat perbelanjaan yang sudah ada dari dekade 1990an.
Apartemen tersebut dibangun mulai November 1995 setelah sebulan melakukan penggalian tanah sejak sebulan sebelumnya (Oktober 1995). Proyek tersebut sudah jadi per Juni 1997 dengan mulai dibukanya keseluruhan pusat perbelanjaan beserta apartemennya, dan per September 1997 baik hunian apartemen dan pusat belanjanya diresmikan.
Menteng Prada awalnya merupakan aset dari Intiland – artinya satu pengembang dengan tetangganya, bekas Wisma Dharmala Manulife plus dalam waktu bersamaan sedang membangun banyak apartemen seperti Graha Famili dan Premier di Surabaya dan Kondominium Kintamani dan Apartemen Pantai Mutiara di kota yang sama dengan Menteng Prada – sebelum dijual di lain hari.
Desain gedung yang sedikit mengadopsi unsur art-deco dengan podiumnya yang sayangnya tak serasi, dirancang oleh arsitek lokal dari PT Graha Cipta. Desain tersebut muncul sebagai bentuk pembauran dengan kawasan Menteng yang identik dengan rumah-rumah peninggalan Belanda. Petinggi PT Graha Cipta mengatakan bahwa desain tersebut merupakan neoklasik, karena penggunaan lengkung dan unsur kaca pada podiumnya. Sementara unsur klasik yang didapat adalah dari tower apartemennya yang beratap dan memiliki ornamen besi tempa.
Secara interior, karena apartemen ini menganggap suasana luar kamar tidak penting, fasilitas pendukung seperti pusat sauna, laundromat dan fitness ditempatkan di lantai delapan dengan desain semenarik mungkin.
Apartemen Menteng Prada memiliki 64 unit kamar di 8 lantai teratas yang bisa disewakan per bulan kala itu dengan banderol 1500 dolar Amerika yang setara dengan Rp. 3,57 juta per bulan pada 1997 (Rp. 25,7 juta nilai 2020), terdiri dari 24 unit 1 kamar tidur, 39 unit 2 kamar tidur dan 1 unit 3 kamar tidur. Bandingkan dengan harga sewa unit yang sama per iklan di web Rumah dot com pada bulan Juli 2022 yang hanya Rp. 12 juta (setara Rp. 1,7 juta harga 1997).
Desainnya merupakan standar apartemen di Jakarta dengan harga sejenis seperti biasanya. Sementara lantai 5-8 merupakan parkir dan fasilitas pendukung apartemen dan lantai 1-5 merupakan lantai pusat perbelanjaan. Nah, mal Menteng Prada inilah yang dahulu beken dengan keberadaan gerai Transmart (dahulu Carrefour), dan sebelumnya Golden Truly, Johnny Andrean, serta sentra perdagangan berlian dan emas di Jakarta sejak awal dibuka. Kini tersisa kantor cabang pembantu Bank Panin di bekas mall Menteng Prada.
Secara struktural gedung ini menggunakan pondasi bored pile, dan saat pembangunan struktur utama pembesiannya (kerangka gedung) dicetak sehingga gampang dipasang, menggunakan phenolfilm untuk bekisting agar bisa dipakai berulang dan formwork untuk kolom, rangka dan shaft. Pembangunan dilakukan oleh Dimensi Engineering Contractors.
Selengkapnya mengenai garis besar gedung era 1990an dapat anda baca di artikel ini
Data dan fakta
Alamat | Jalan Pegangsaan Timur No. 15A Menteng, Jakarta Pusat, Jakarta |
Arsitek | Graha Cipta |
Pemborong | Dimensi Engineering Contractors |
Lama pembangunan | November 1995 – Juni 1997 |
Jumlah lantai | 17 lantai |
Jumlah unit | 64 |
Biaya pembangunan | Rp. 71,4 milyar (1997) Rp. 515 milyar (inflasi 2020) |
Referensi
- Umi-Raska (1997). “Menteng Prada, Manfaatkan Lahan Sempit”. Majalah Konstruksi No. 244, Februari 1997, hal. 43-46
- Website resmi Menteng Prada (arsip)
- dhn (1997). “Apartemen dan Pusat Belanja Menteng Prada Siap Operasi.” Media Indonesia, 6 Juni 1997, diarsip 6 Juni 1997.
- Prospektus final Dharmala Intiland 2016, diarsip 11 November 2018
- Profil apartemen di Rumah.com, diakses 7 Juli 2022
Tinggalkan Balasan