K-Link Tower adalah sebuah gedung tinggi berlapiskan kaca yang berdiri di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Kec. Setiabudi, Jakarta Selatan. Gedung berlapiskan kemilau kaca berwarna biru ini dikembangkan oleh perusahaan multi-level marketing bernama PT K-Link Indonesia, anak usaha K-Link Malaysia yang bergerak di sektor perdagangan obat-obatan, dan dikelola oleh anak usahanya bernama PT Mitra Alam Sinar Sejahtera.
Gedung perkantoran ini dibangun untuk mengonsolidasi dan menampung kegiatan kerja PT K-Link yang sebelumnya berpusat di Manggarai Selatan sejak 2007 hingga Juli 2011 dan di Mall Mangga Dua sebelum Mei 2007 (penelusuran Internet Archive). Namun, itu juga dilakukan bersamaan dengan meningkatnya minat perusahaan pada bangunan simpel, kaya fasilitas dan strategis di Jakarta.
Dikabarkan oleh Majalah Properti Indonesia (Juli 2009) proyek K-Link Tower memulai pembangunannya sekitar Juni 2009, sementara dilaporkan majalah Building Indonesia bahwa Total Bangun Persada memulai pekerjaannya pada Oktober 2009 selepas selesainya pemancangan tiang pondasi. Pembangunannya yang berlangsung 18 bulan alias selesai April 2011 itu berlangsung sedikit lambat karena faktor anggaran PT K-Link Indonesia yang menuntut efisiensi biaya konstruksi. Tenant pertama dikabarkan sudah masuk per Juni 2011, sementara K-Link Indonesia mulai berkantor di gedung baru mereka sebulan kemudian dan diresmikan tepatnya pada tanggal 8 Juli 2011.
Tak banyak berita yang muncul dari gedung ini. Di tahun ke 12nya, pada 15 Juli 2023, terjadi kebakaran yang menghanguskan videotron dan sebagian lantai 7 K-Link Tower. 22 kendaraan pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan kebakaran yang berkecamuk sejak jam 10 pagi hingga sepenuhnya bisa dikendalikan pada siang hari. Peristiwa tersebut dipicu oleh ledakan tabung gas di salah satu rumah makan di lantai tujuh, yang menyebabkan dua orang, salah satunya staf rumah makan dan pengunjung, mengalami luka bakar.
Arsitektur K-Link Tower refleksikan efisiensi
K-Link Tower dirancang oleh tim arsitek dari Airmas Asri dengan tulangannya ditukangi oleh insinyur di Ketira Engineering Consultants. Ia terdiri dari dua komponen, yaitu gedung kantor berlantai 25 serta podium berlantai tujuh, keduanya berbagi 3 lantai besmen. Gedung kantor mimin tak perlu banyak bahas; di gedung podium disediakan 5 lantai parkir dan dan lantai tujuh merupakan ruangan serbaguna berkapasitas 2.000 orang. Lantai parkir di podium dan besmen tersebut menampung maksimal 250 kendaraan roda empat.
Secara desain, K-Link Tower merupakan stereotipikal bangunan era 2000an dan 2010an yang sarat kaca dengan panel vertikal yang berbahan aluminum komposit warna perak, dan mahkota yang meruncing ke arah barat. Menurut Airmas Asri, itu semua untuk memberikan kesan lebih tinggi dari tetangganya dan terlihat lain dari gedung-gedung sekitarnya. Demi mengurangi ekspos sinar matahari, Airmas Asri memanfaatkan strategi yang sama dengan karya mereka lainnya yaitu Talavera Office Park dengan menempatkan inti alias core bangunan di bagian barat.
Saat dibangun, K-Link Indonesia menginginkan efisiensi keuangan dalam konstruksinya, sehingga terjadi banyak perubahan di sana sini terutama dimensi kolom dan balok, yang syukurnya tidak banyak berdampak pada integritas struktur. Tapi itu cukup membuat Total Bangun Persada, kontraktor utama, repot karena harus mengubah bekistingnya di setiap lantai, begitu pihak kontraktor akui kepada majalah Building Indonesia (Juni-Juli 2011). Namun, kata Airmas Asri dalam buku monografnya, gedung ini diakui merupakan gedung dengan hasil terbaik yang kontraktor bentukan Komanjaya tersebut garap.
Data dan fakta
Alamat | Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 59A Setiabudi, Jakarta Selatan, Jakarta |
Arsitek | Airmas Asri (arsitektur dan pekarangan) Ketira Engineering Consultants (struktur) |
Pemborong | Total Bangun Persada |
Lama pembangunan | Juni 2009 – Mei 2011 |
Diresmikan | 8 Juli 2011 |
Jumlah lantai | 25 lantai 3 basement |
Referensi
- Imelda Akmal (2013). “Monograph of Airmas Asri” (Monograf Airmas Asri). Jakarta: Imaji Media Pustaka. Halaman 76-83
- “K-Link Office Tower.” Majalah Building Indonesia No. 41, Juni-Juli 2011, hal. 41-45
- Hilda B. Alexander (2009). “Berharap tren relokasi berlanjut.” Majalah Properti Indonesia No. 1186, Juli 2009, hal. 24-25
- Arsip halaman resmi PT Mitra Alam Sinar Sejahtera, diarsip 23 Agustus 2013
- Arsip halaman resmi K-Link Indonesia: Januari 2007, Mei 2011
- Suryanto (2011). “K-Link Relokasi Pabrik ke Indonesia.” ANTARA, 8 Juli 2011. Diakses 20 Desember 2023 (arsip)
Spesifik kebakaran
- Syaiful Hakim; Alviansyah Pasaribu (2023). “Gedung K-Link Tower di Jakarta Selatan terbakar.” ANTARA, 15 Juli 2023. Diakses 21 Desember 2023 (arsip)
- Dedy Priatmojo (2023). “22 mobil damkar padamkan kebakaran K-Link Tower.” Vivanews, 15 Juli 2023. Diakses 21 Desember 2023 (arsip)
- Danandaya Arya Putra (2023). “Kebakaran Menara K-Link Padam, lalu lintas di Jalan Gatot Subroto padat.” Seputar Indonesia, 15 Juli 2023. Diakses 21 Desember 2023 (arsip)
- Syaiful Hakim; Edy Sujatmiko (2023). “Dua orang alami luka bakar dalam kebakaran di gedung K-Link.” ANTARA, 15 Juli 2023. Diakses 21 Desember 2023 (arsip)
- Haura Hafizhah; Erik Purnama Putra (2023). “Kebakaran hebat K-Link Tower dipicu tabung gas di lantai 7.” Republika (online), 15 Juli 2023. Diakses 21 Desember 2023 (arsip)
Tinggalkan Balasan