Google Translation avaliable here. Use at your own risk; some translation may be incorrect or misleading:

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Support us through SGPC’s Trakteer and get early access and exclusive content.

5ETIAPGEDUNG – Tambahan baru, harapan baru (tapi kapan?)

Lima tahun sudah Setiap Gedung Punya Cerita menemani dan membantu dunia maya Indonesia menemukan sejarah sebuah bangunan di Tanah Air pasca-kemerdekaan. Dari gedung tinggi hingga gedung-gedung seuprit; dari bergaya modern pertengahan abad 20 hingga lapis kaca; dari pengembang nama besar hingga independen; dari arsitek kelas kakap hingga kelas teri; kontraktor terdaftar Bursa Efek Indonesia hingga pemborong-pemborong perseorangan; diisi oleh perusahaan kelas global, eksekutif perusahaan hingga pedagang asongan dan pegawai golongan III.

Walau secara keuangan kami tidak beranjak dari masalah yang sama dari tahun ke tahun, tapi ada beberapa rencana yang akhirnya tercapai dari tahun lalu – namun belum lengkap. Akhir 2023, SGPC menulis tiga bagian dari sejarah pusat perbelanjaan di Jakarta; namun belum masuk ke mal-mal dari 1998 hingga setelahnya. Bila waktu mengizinkan mimin akan masuk ke mal-mal di kota-kota lain. Artikel besar untuk Semarang dan Surabaya sudah dibuat, dan setidaknya ada satu stasiun kereta api – Stasiun Surabaya Kota. Stasiun lain menyusul.

Beberapa bangunan yang sebelumnya belum diketahui jalan sejarahnya juga sudah masuk blog; bahkan ada yang perlu diubah berkali-kali karena mimin nambah banyak sumber-sumber yang sebelumnya belum terjamah sekaligus mengisi fitur-fitur yang belum masuk blog. Beberapa gedung-gedung terkenal yang mimin bahas selama Desember 2022 hingga November 2023 (tahun ke 5 SGPC) adalah kantor pusat Bank Indonesia, Gajah Mada Plaza Jakarta, Pakuwon Mall Surabaya, Queen City Semarang, Royal Ambarrukmo Hotel dan Plaza Malioboro.

Ada tiga perubahan terbesar yang dilakukan blog ini, yaitu perubahan metode kategori dan tagging artikel, penghapusan lisensi Creative Commons pada foto dan juga nama mimin SGPC.

Metode kategori dan tagging juga berubah karena faktor SEO (search engine optimisation). Sekarang kategori ditentukan berdasarkan jumlah lantai gedung, karena kami yakin ini lebih stabil dibanding kategori lain; kami bisa jamah kota-kota baru, ada arsitek, kontraktor pendatang baru hingga representasi dari tahun dan dekade lain. Nah, sekarang tag baru menampilkan arsitek dan kontraktor untuk memudahkan penelusuran anda.

Untuk penghapusan lisensi foto Creative Commons sejak 16 November 2023, alasannya sedikit pelik; jarang foto khazanah Indonesia disebarluaskan dengan lisensi gratis. Namun, di lapangan, banyak foto yang mimin bidik yang diambil begitu saja tanpa mematuhi lisensi Creative Commons, baik yang komersil maupun non-komersil, yang mewajibkan penggunanya menambah sumber dan pencipta fotonya. Seperti kata seseorang, kalau ada yang usil, ya mending dipersulit saja. Ini bukan masalah satu dua orang, melainkan ini masalah serius di dunia maya Indonesia yang menurut kami lebih mirip belantara.

Terakhir, mulai 1 Desember 2023 nama mimin SGPC akan sederhananya bernama “mimin SGPC”; DBG mimin sisakan untuk admin di Disqus, untuk menegaskan citra Debbigail masih ada di blog ini.

Masih banyak hal yang SGPC harus selesaikan untuk artikel berikutnya. Terutama dengan semakin menyusutnya jumlah artikel yang blog ini tulis karena faktor kegiatan di dunia nyata dan juga tambahan-tambahan lain.

Setiap Gedung Punya Cerita

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Bila anda perlu bahan dari koleksi pribadi SGPC, anda bisa mengunjungi TORSIP SGPC. Belum bisa bikin e-commerce sendiri sayangnya….


Bagaimana pendapat anda……

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *