Queen City, yang kalau di-Indonesiakan menjadi “Bandar Ratu” (lebih cocok disebut “bandar” ketimbang “kota” kalau untuk merk), adalah sebuah superblok yang berdiri di Jalan Pemuda, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang. Superblok ini merupakan penerus dari Pasaraya Sri Ratu yang telah eksis sejak 1978 dan mengalami banyak perluasan selama eksistensinya. Ia dimiliki dan dikembangkan oleh SR Property, yang sebelumnya mengelola pasaraya tersebut di bawah nama Sri Ratu.

Queen City Semarang direncanakan akan memiliki pusat belanja yang sudah ada sebelumnya, apartemen The Promenade, hotel dan gedung kantor. Saat SGPC mempersiapkan artikel ini, QCS sedang dalam tahap pembangunan; baru malnya saja yang sudah beroperasi dan saat artikel ini diperbarui pada 13 November 2023, sudah memperluas mallnya dengan tenant-tenant yang sangat kejaksel-jakselan.

Queen City saat masih bernama Pasaraya Sri Ratu, Semarang 2011
Di zaman pra-Tokopedia, mall ini membekas di hati masyarakat Semarang. Foto oleh David FP @ Panoramio (RIP)

Penelusuran kilat


Iklan

Sri Ratu Semarang, swalayan swakelola dari pengusaha putra daerah (1978-2019)

Sri Ratu didirikan oleh Restu Tresno Santoso, seorang pengusaha kelahiran Yogyakarta, yang sedang mencari ruang lowong untuk toko sepatu milik orang tuanya. Mulai 28 Juli 1978, toko sepatu itu pindah ke Jalan Pemuda No. 33, di sebuah toko berlantai 1 dan seluas 400 m2 (Majalah Konstruksi edisi Mei 1986 menyebut luas lantai toko tersebut 500 m2) dengan nama Sri Ratu yang hanya menjual garmen dan tas impor secara eceran.

Tetapi, baru tiga tahun beroperasi, Sri Ratu sudah menyimpan rencana besar membangun perluasan toko swalayannya sekaligus memperluas sektor usahanya dari sekedar jual tas dan garmen, menjadi supermarket. Tujuan utamanya sedikit pragmatis, yaitu agar pembeli di Semarang tak usah jauh-jauh ke Jakarta atau Hong Kong demi membeli busana yang up-to-date.

Untuk mempersiapkan perluasan Sri Ratu, pihak toko membeli lahan seluas 5.000 m2 di sebelah timur toko lama dengan sokongan dana dari Pemprov c.q. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng). Konstruksinya sendiri, yang baru berlantai 5 dan satu basement, dimulai bulan Oktober 1984 hingga selesai sekitar bulan Maret 1986. Gedung perluasan tersebut diresmikan operasionalnya oleh Gubernur Jawa Tengah, H.M. Ismail, pada 8 Maret 1986. Perluasan Sri Ratu menyediakan luas lantai tambahan 6.000 m2, atau 15 kali lipat toko lama, dari dua gedung tambahan tersebut.

Pasaraya Sri Ratu, Semarang 1980an, 1986 tempo dulu
Perluasan pertama Sri Ratu, yang desainnya menerapkan tampilan “tumpeng sari”. Foto: Majalah Konstruksi No. 98, Mei 1986

Sementara toko lamanya berfungsi sebagai bazaar untuk menyasar kalangan menengah ke bawah yang belum mampu membeli produk yang dijajakan di perluasan Sri Ratu. Namun, perluasan pusat perbelanjaan tersebut tetap jalan. Pada tahun 1990, supermarket tersebut kembali menerima pinjaman kredit, tetapi kini dari Bank Danamon sebesar 20 miliar rupiah, yang selanjutnya digunakan untuk mendanai pembangunan perluasan supermarket di Jalan Pemuda No. 29-33.

Kredit tersebut membuat Sri Ratu leluasa membangun dua gedung baru; pertama adalah gedung restoran Holiday pada Maret 1991, bersamaan dengan peresmian massal hotel dan restoran oleh Presiden Soeharto di Bali, dan setahun kemudian adalah gedung perluasan yang berlantai tujuh (estimasi SGPC dari baik pemberitaan majalah SWA Januari 1992 dan Suara Merdeka edisi 16/12/1993, yang saat ini belum menemukan kapan perluasan tersebut sebenarnya jadi. Versi Tripanoto Sri, perancang Sri Ratu selama 3 kali perluasan, adalah 1996-97), sehingga luas lantai totalnya mencapai 37.500 m2 (menurut majalah SWA edisi Januari 1992. 17.500 m2 per Suara Merdeka (16/12/1993), kemungkinan ruangan bersih karena ketiadaan data pasti).

Kompetisi dari Mall Ciputra dan Plasa Simpang Lima menjadi penyebab diperluasnya Pasaraya Sri Ratu pada kurun 1990an. Namun, saat lahir kompetisi dari mal-mal yang lebih kekinian seperti Pollux Paragon dan bahkan minimarket dan perdagangan secara daring, pamor Sri Ratu di Kota Lumpia agaknya seret. Dalam rangka perubahan arah bisnis, Sri Ratu sebagai sebuah supermarket raksasa senior di Jalan Pemuda, tutup sejak 28 Februari 2019.


Iklan

Sri Ratu menjadi superblok yang kejaksel-jakselan

View this post on Instagram

A post shared by Queen City Mall (@queencitymall)

Pada tahun 2017, beredar rumor bila Sri Ratu akan ditutup dan diambilalih oleh investor asal Tiongkok, yang disebarkan pihak wakil ketua Persatuan Hotel & Restoran Indonesia di Jawa Tengah, Bambang Mintosih melalui pemberitaan media massa. Pihak Sri Ratu membantah keras klaim tersebut dan menyatakan komitmennya merenovasi dan membangkitkan kembali pertokoan legendaris itu sebagai sebuah pusat belanja kontemporer seperti halnya lawan-lawannya, Mall Ciputra Semarang dan Pollux Paragon.

“Dalih” mereka, seperti yang disebut media massa yang skeptis proyek renovasi Sri Ratu itu terealisasi di tengah menurunnya industri ritel konvensional, benar. Sejak Juni 2020, ditengah kecamuk pandemi COVID-19, Sri Ratu bersalin baju menjadi Queen City Mall (QCM) dan menghadirkan nama besar di dunia furnitur dan perkakas, Informa dan ACE Hardware, yang sebelumnya menghuni Living Plaza di Simpang Lima Pancasila.

Sementara pembangunan superbloknya sendiri, pihak Sri Ratu – ganti baju juga menjadi SRLand – masih harus menunggu setahun supaya proyeknya, hasil pembelian tanah baru di sekitar QCM, bisa terwujud. Pembangunan superblok Queen City dimulai sejak 18 November 2021 melalui sebuah peletakan batu pertama.

Queen City Semarang terdiri atas pusat belanja berlantai 2, apartemen The Promenade berlantai 19, hotel berlantai 14 dan gedung kantor berlantai 7 dengan luas lantai keseluruhan 120 ribu meter persegi, dibangun oleh PT Mitra Konstruksi dan dirancang oleh tim arsitek dari Airmas Asri.

The Promenade, begitu nama apartemen tinggi ini, memiliki 240 unit hunian yang terbagi ke dalam tiga jenis hunian – studio, 1 kamar tidur dan 2 kamar tidur. Apartemen ini diperkenalkan dan mulai dijual kepada masyarakat pada 9 Maret 2022. Sementara detail mall, hotel dan kantornya masih belum dibeberkan pihak Sri Ratu.

Perluasan kelima Queen City Mall ini akhirnya memulai operasionalnya pada tanggal 11 November 2023 alias hampir dua tahun dibangun. Perluasan terbarunya menyediakan ruangan pertokoan bersih sebesar 20 ribu meter persegi, serta fasilitas seperti pujasera berkonsep Jepang, pujasera lain yang memiliki tinggi plafon 13 meter, amfiteater, bioskop XXI serta internet berkecepatan tinggi. Tenant-tenant yang akan menempati mall terbaru di Kota Lumpia ini terdiri dari Uniqlo, KKV (sekarang OH! SOME), Miniso, Sports Station dan lain sebagainya.


Iklan

Berikut susunan evolusi pengguna lantai supermarket Sri Ratu dan selanjutnya Queen City Mall dari 1986, 1993, 2011 hingga per 11 November 2023. Khusus 2023, karena jumlahnya cukup banyak, hanya tenant tertentu saja yang ada di daftar.

Lantai
(SR)
1986 (iklan di Suara Merdeka, 10/3/1986)1993 (Suara Merdeka, 16/12/1993)2011 (website Sri Ratu)Lantai
(QCM)
2023 (tenant gedung ex-Sri Ratu diberi tulisan biru)
1Supermarket
Alat tulis dan kantor
Atrium pameran
Restoran Holiday dan Okisaki
Supermarket
Department Store
Bazaar Sri Ratu
Supermarket
Pujasera termasuk Restoran Holiday
GInforma Electronics, Restoran dan kedai “trendy” (Pepper Lunch, Loaf Bun, Chatime, Kopi Kenangan dsb.), Crocs, Converse, iBox, Samsung
2Tas dan sepatu
Busana dan aksesoris dewasa
Busana, kosmetik dan aksesoris priaBusana dan aksesoris wanita
Busana batik
Kosmetik
Tas dan sepatu
1ACE Hardware, Uniqlo, OH! SOME, Sports Station, Apotek Guardian, Optik Melawai
3Busana batik
Busana wanita
Aksesoris anak-anak
Arcade bermain
Busana, kosmetik dan aksesoris wanitaBusana dan aksesoris pria
Tas dan koper wisata
Sepatu olah raga
2ACE Hardware, Toys Kingdom, Funworld, Kidzlandia, Miniso Sanrio
4?Busana dan aksesoris anak, dan mainanBusana dan aksesoris anak-anak
Taman bermain dan toko mainan
Timezone
Alat Tulis dan Kantor
3ACE Hardware, Informa Furniture, XXI, Solaria
5?Kebutuhan rumah tanggaFurniture dan dekorasi rumah
Gereja
4ACE Hardware, Informa Furniture
6TIDAK ADARuang pamer furniturePaladio5Informa Furniture
7TIDAK ADAKantor Sri RatuBalai sidang6Taman bermain Funtopia

Iklan

Data dan fakta

AlamatJalan Pemuda No. 29-33 Semarang Tengah, Semarang, Jawa Tengah

Pasaraya Sri Ratu (per 1992?)

Arsitek (1986, 1991 dan 1992)Tripanoto Sri Konsultan
Pemborong (1986 dan 1991)Sekawan Triasa
Lama pembangunanOktober 1984 – Maret 1986
Dibuka8 Maret 1986
Tutup28 Februari 2019
Jumlah lantai7 lantai

Superblok Queen City

ArsitekAirmas Asri
PemborongMitra Konstruksi
Lama pembangunansejak November 2021
Jumlah lantai19 lantai (The Promenade)
14 lantai (hotel)
7 lantai (kantor dan mall lama)
Jumlah unit (The Promenade)240 buah

Referensi

  1. V. Elisawati; Harmanto Eddy Djatmiko (1992). “Ratu Bisnis Eceran dari Semarang.” Majalah SWA No. 10/VII, Januari 1992, hal. 76-77. Ralat: Hendra Aribowo (1992). “Warkat: Ralat Sri Ratu.” Majalah SWA No. 11/VII, Februari 1992 hal. 5.
  2. sls (1993). “Bila Sang Ratu meredam serbuan lawan.” Suara Merdeka, 16 Desember 1993, hal. 9
  3. Iklan ucapan selamat peresmian Sri Ratu. Suara Merdeka, 10 Maret 1986, hal. 3
  4. Iklan ucapan selamat peresmian Restoran Holiday. Suara Merdeka, 8 Maret 1991, hal. 10
  5. “Pasaraya terbesar di Jawa Tengah, gunakan pondasi sistem Sarang Laba-Laba.” Majalah Konstruksi No. 98, Mei 1986, hal. 20-27
  6. Halaman resmi Pasaraya Sri Ratu, diarsip 22 Oktober 2011
  7. Halaman resmi Tripanoto Sri Konsultan, diarsip 2 September 2020 (Sri 1, Sri 2)
  8. Yeffrie Yundiarto Prahadi (2015). “Sri Ratu, besar berkat terobosan.” Majalah SWA, 15 September 2015, diakses 7 Februari 2023 (arsip 1, 2)
  9. Halaman resmi Mitra Konstruksi, diakses 8 Februari 2023 (arsip)
  10. Faisal Affan (2021). “Tambah satu lagi, Kota Semarang akan miliki mixed-use building dari SR Land Properties.” Tribun Jateng, 15 November 2021, diakses 8 Februari 2023 (arsip)
  11. Aris Syaefudin (2021). “SR Land Properties groundbreaking pembangunan mixed-use property di Queen City Mall Semarang.” Sigi Jateng, 18 November 2021, diakses 8 Februari 2023 (arsip)
  12. Wisnu Adhi Nugroho (2021). “Investasikan Rp. 1 Triliun, SR Land bangun properti berkonsep “Mixed-Use Property.” ANTARA, 10 Maret 2022, diakses 8 Februari 2023 (arsip)
  13. Tahun depan, Pasaraya Sri Ratu disulap jadi hotel mewah.” Jawa Pos, 30 Desember 2017, diakses 8 Februari 2023 (arsip)
  14. Imam Yuda Saputra (2019). “Sri Ratu Semarang tidak tutup permanen, ini penjelasan Direktur.” Solopos via Harian Jogja, 21 Februari 2019, diakses 8 Februari 2023 (arsip)
  15. Muhammad Nabil Alfaruq (2020). “ACE Hardware Indonesia buka gerai di Semarang.” Investor Daily, 24 Juni 2020, diakses 8 Februari 2023 (arsip)
  16. Buka Queen City, KLG Perkuat Pasar Semarang.” Radar Semarang Jawa Pos, 25 Juni 2020, diakses 8 Februari 2023 (arsip)
  17. Halaman resmi The Promenade, diakses 8 Februari 2023 (arsip)
  18. Halaman resmi SRLand, diakses 8 Februari 2023 (arsip)
    • Rilis pers (2020). “SR Land Properties appointed Airmas Asri and Cushman & Wakefield.” Halaman resmi SRLand, 12 Oktober 2020, diakses 8 Februari 2023 (arsip)
  19. Modesta Fiska (2022). “SR Land usung pengembangan mix-use property, luncurkan The Promenade Apartment.” Suara Merdeka, 7 Maret 2022, diakses 8 Februari 2023 (arsip)
  20. Faisal Affan (2022). “Penjualan perdana apartemen The Promenade dibanderol mulai Rp. 790 juta per unit.” Tribun Jateng, 9 Maret 2022, diakses 8 Februari 2023 (arsip)
  21. Taufik Budi (2023). “Queen City Mall Semarang resmi dibuka.” iNews, 13 November 2023. Diakses 13 November 2023 (arsip)
  22. Idayatul Rohmah (2023). “Resmi dibuka, Queen City Mal Semarang hadirkan konsep Promenade Walk.” Tribun Jateng, 11 November 2023. Diakses 13 November 2023 (arsip)
  23. Farodlilah Muqoddam (2023). “Queen City Mall Semarang hadirkan pusat perbelanjaan premium.” Bisniscom, 7 November 2023. Diaksees 13 November 2023 (arsip)

Lokasi

Google Translate:


Bagaimana pendapat anda......

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *