Apartemen Griya Prapanca adalah apartemen berlantai 8 yang dibangun oleh pengembang PT Putra Surya Perkasa (PSP), berlokasi di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan. Sebagai apartemen berketinggian menengah yang “biasa-biasa saja”, apartemen yang dirancang oleh tim arsitek dari Tata Nusa Tiara Internasional bersama dengan arsitek asing asal Jepang, sebut saja Takagi (bukan nama sebenarnya), apartemen ini direncanakan memiliki 4 blok dengan total jumlah unit 114 unit apartemen sewa (Advertorial Putra Surya Perkasa di Majalah SWA edisi Agustus 1990 menyebut jumlah unit yang direncakan adalah 105 unit, tetapi prospektus ringkas PSP pada 1994 berubah menjadi 111 unit.), tetapi PSP hanya membangun 71 unit apartemen (Rumah.com menyebutkan ada 72 unit apartemen) dan 3 blok. Sebelum pengindonesiaan nama instalasi real estat, apartemen ini bernama Prapanca Residence.
Tidak ada catatan siapa kontraktor apartemen berlantai 8 ini. Tahap pertama dengan tiga blok tersebut disebutkan oleh pihak PSP dibangun dari tahun 1991 sampai bulan Juli 1993, saat pasok apartemen mewah sewa mulai melimpah. Proyek Griya Prapanca tersebut menurut pengembangnya kepada majalah Warta Ekonomi menghabiskan biaya 40 juta dolar AS saat itu, atau 81 milyar rupiah, yang dananya bersumber dari bank-bank pemerintah.
Secara desain, apartemen Griya Prapanca yang mirip dengan apartemen di Jepang dirancang sebagai apartemen “mid-rise” karena daerah sekitar kemang yang dominan rumah-rumah elit, dan saat itu menyasar kalangan ekspatriat yang bekerja di Jakarta (masyarakat Indonesia cenderung tinggal di rumah biasa), dengan desain yang memenuhi kaidah arsitektur tropis Indonesia. Unit-unit apartemen ini terbagi ke dalam tiga tipe, studio, dua kamar dan tiga kamar tidur.
Apartemen kelolaan Putra Sekar Permata, kini sudah merdeka dari Grup PSP yang dibubarkan BPPN, ini memiliki fasilitas seperti halnya apartemen lainnya semisal kolam renang, pusat kebugaran dan lapangan tenis.
Data dan fakta
Nama lama | Prapanca Residence |
Jumlah menara | 3 |
Alamat | Jalan Pangeran Antasari No. 14 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jakarta |
Arsitek | “Takagi” (arsitek, jatidirinya tidak jelas) Tata Nusa Tiara Internasional (architect of record) Dacrea (struktur dan kelistrikan) |
Lama pembangunan | 1991 – Juli 1993 |
Jumlah lantai | 8 lantai |
Jumlah unit | 71 |
Biaya pembangunan | Rp. 81,7 milyar (1992) Rp. 882 milyar (inflasi 2022) |
Referensi
- Saptiwi Djati Retnowati (1991). “Prapanca Residential”. Majalah Konstruksi No. 160, Agustus 1991, hal. 43
- Prospektus PT Putra Sinar Perkasa, Jawa Pos, 22 Februari 1994
- fey/mon (1999). “Tiga Perusahaan Tidak Kooperatif”. KOMPAS, 14 Desember 1999, hal. 15
- Advertorial (1990). “Mengolah lahan, mencipta hunian.” Majalah SWAsembada No. 5/VI, Agustus 1990, hal. 48-49
- Profil di halaman Rumah.com, diakses 14 November 2021 (arsip)
- Naphtarina Mussolini; Ferry Firdaus (1992). “Membidik Minat Para Ekspatriat.” Majalah Warta Ekonomi, 9 November 1992, hal. 25-26
Tinggalkan Balasan