Hotel Marbella Anyer adalah sebuah resort tinggi berbintang empat yang berdiri di sekitar kawasan Pantai Anyer, Kab. Serang, Banten. Hotel yang kini dikelola oleh jaringan hotel Marbella yang berafiliasi dengan Pudjiadi Prestige tersebut menyediakan 580 unit apartemen dan kamar hotel berbintang empat.
Hotel ini dibangun di masa-masa jaya properti Indonesia pada tahun 1990an. Pada bulan Maret 1994, pihak pengembang Pudjiadi Prestige membagikan rencananya membangun apartemen 23 bangunan – luas lantai 120.000 m2 diisi oleh 1.500 unit apartemen, selanjutnya turun menjadi 1.250 unit – dengan biaya investasi mencapai Rp. 200 milyar (1994) kepada majalah Properti Indonesia (#3, 4/1994). Apartemen tersebut, tak seperti produk Pudjiadi yang berdiri di era yang sama yaitu Menara Kelapa Gading, rencananya menyasar kalangan menengah-atas.
Pembangunannya bertahap; tahap pertama dan kedua dengan 520 unit, dan tahap ketiga dengan 350 unit (Berita Yudha, 19/06/1997). Pra-peluncuran apartemen yang awalnya bernama Marbella Residencia ini terlaksana di World Trade Centre Jakarta pada 2-4 Juni 1994. Pengembang mengumumkan di iklan, dan warta media massa, bahwa 60 persen dari 520 unit yang tersedia sudah laku terjual para investor maupun penghuni tetap.
Sementara konstruksi Marbella Anyer dimulai pada tanggal 7 September 1994. Apartemen rancangan tim arsitek BCT Design Group (d/h Development Design Group) bersama dengan tim arsitek dari PT Quadran ini telah merampungkan konstruksinya akhir tahun 1996 dan dibuka operasionalnya pada bulan Maret 1997 sebagai bagian dari jaringan hotel Melia Sol dibawah bendera Sol Elite Marbella.
Tahap ketiga dan keempat yang diharapkan bisa menggenapkan jumlah unitnya menjadi 1.250 buah tidak terlaksana karena krismon keburu hadir menyambut hangat industri properti Indonesia. Kini hotel tersebut dikelola sendiri oleh jaringan hotel Marbella.
Arsitektur Hotel Marbella Anyer bergaya mediterania
Hotel Marbella Anyer dirancang oleh tim arsitek dari BCT Design Group bersama dengan tim arsitek dari PT Quadran dan Edi Susanto untuk strukturnya. Secara penampilan arsitektur, hotel yang bentuk gedungnya U dan V ini menganut gaya arsitektur mediterania yang merupakan blasteran arsitektur Italia, Spanyol dan Islam.
Tetapi, gaya arsitektur ini cukup marak di era 1990an dan diterapkan di apartemen mewah seperti Golfhill Pondok Indah, Permata Hijau dan Kusuma Chandra di Jakarta. Bahkan berdasarkan pandang mata SGPC sendiri, Hotel Marbella Anyer cukup mirip hotel-hotel pinggiran pantai di Florida, Amerika Serikat. Hal yang senada dengan tampilan Melia Purosani di Yogyakarta.
Secara spesifik properti Hotel Marbella Anyer yang sudah berdiri terdiri dari empat menara yang menampung 580 unit apartemen. Berdasarkan informasi dari Majalah Konstruksi (#198, Oktober 1994), unit tersebut terdiri dari 1, 2, 3 dan empat kamar tidur dengan luas bervariasi.
Semetara fasilitas yang tersedia tergolong standar resort bintang empat seperti dua kolam renang, balai konvensi berkapasitas 1.250 orang beserta 13 ruangan rapat lainnya, diskotik, restoran, bar lobby hingga lapangan tenis.
Data dan fakta
Nama lama | Kondominium Hotel Sol Elite Marbella Marbella Residencia |
Jumlah menara | 2 |
Alamat | Jalan Raya Karang Bolong km. 135 Desa Bandulu, Anyer, Kab. Serang, Banten |
Arsitek | BCT Design Group (arsitek) Quadran (architect of record) Edi Susanto (struktur) |
Lama pembangunan | September 1994 – akhir 1996 |
Jumlah lantai (dua menara) | 8 lantai |
Jumlah kamar/unit apartemen | 580 unit |
Referensi
- Saptiwi Djati Retnowati (1994). “Marbella Residencia Condominium Resort.” Majalah Konstruksi No. 198, Oktober 1994, hal. 65
- Bambang Budiono (1994). “Persaingan baru di Pantai Anyer.” Majalah Properti Indonesia No. 3, April 1994, hal. 78-80
- Bambang Budiono (1994). “Marbella Residencia mulai dibangun.” Majalah Properti Indonesia No. 9, Oktober 1994, hal. 12
- Advertorial (1994). “Dengan dana US$ 36.000 miliki kondominium bergaya mediteranean di Pantai Anyer.” KOMPAS, 2 Juni 1994, hal. 18
- Advertorial (1996). “Sol Elite Marbella, pilihan apartemen yang memberikan keleluasaan pada pemilik.” KOMPAS, 13 Desember 1996
- bor (1997). “Pudjiadi Prestige raih laba Rp. 22,5 miliar.” Berita Yudha, 19 Juni 1997, hal. 4
- Halaman lama Marbella Anyer, diarsip Juni 2012
- Laporan Tahunan Pudjiadi Prestige tahun 2014, hal. 20 (arsip)
- Laporan Tahunan Pudjiadi Prestige tahun 2023, hal. 35 (arsip)
Tinggalkan Balasan