Google Translation avaliable here. Use at your own risk; some translation may be incorrect or misleading:

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Support us through SGPC’s Trakteer and get early access and exclusive content.

Nah, SGPC kembali ke sisi selatan Jawa Tengah, tepatnya kota kelahiran Presiden Joko Widodo, dan ini gedung keempat yang dibahas. Ia adalah Hotel The Royal Surakarta Heritage, salah satu hotel independen yang dimiliki oleh Grup Sun Motor (sekota dengan Solo Paragon dan Hotel Novotel serta Ibis Styles Surakarta) dan dikelola oleh AccorHotels dibawah bendera MGallery Collection, menjadikan hotel berlantai sembilan yang berlokasi di Jalan Slamet Riyadi No. 6 sebagai salah satu MGallery yang diasuh oleh Grup Sun Motor setelah Hotel Phoenix Yogyakarta yang bersejarah.

Royal Surakarta Heritage Hotel
Sisi samping dari Jalan Jenderal Sudirman. Untung tidak kosong. Foto oleh mimin SGPC, CC-BY-ND 2.0

Iklan

Awalnya, gedung ini bukanlah hotel, melainkan kantor Bank Harapan Santosa (BHS) yang sayangnya hanya seumur jagung. Konstruksinya yang sudah dimulai sejak akhir 1992 panen protes dari masyarakat hingga sekolah SMP Muhammadiyah karena pengaruh dari pemancangan yang dilakukan dengan metode pakubumi, yaitu kebisingan pada siang hingga larut malam serta kerusakan struktur yang ditimbulkan pada SMP Muhammadiyah. Protes tersebut kebanyakan sudah ditanggulangi oleh kontraktor Arta Buana Sakti Real Estate, afiliasi Grup Harapan.

Pembangunan gedung yang dibangun dengan biaya Rp. 30 milyar (1995) tersebut berlangsung lancar hingga pada akhirnya rampung sekitar akhir Juni 1995, dengan Bank Harapan Santosa memulai operasional dari gedung ini mulai 12 Juli 1995 dan diresmikan oleh Walikota Surakarta Imam Sutopo pada tanggal yang sama. Ketika berdiri, Gedung Bank Harapan Santosa cabang Solo Gladak adalah salah satu yang tertinggi dengan 30 meter; itupun tidak menghitung Hotel Sahid Surakarta yang tingginya tidak jelas – dengan jumlah lantai 12, Sahid Solo seharusnya bisa mencapai prakiraan kasar SGPC 45 meter.

Akibat dilikuidasinya Bank Harapan Sentosa oleh Bank Indonesia imbas krisis moneter 1997-98, kantor BHS Solo praktis tidak berpenghuni dan disita oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional. Tidak diketahui kapan gedung kosong tersebut dibeli oleh Sun Motor, yang selanjutnya mengalihfungsikan peruntukan gedung perkantoran itu menjadi hotel.

Alihfungsi menjadi hotel Best Western Premier berlangsung dari 2008 hingga 2009, diawali dari menambah partisi kamar hotel hingga perubahan sebagian eksterior gedung oleh sebuah perusahaan bernama CV Empat Tujuh asal Yogyakarta, dengan peresmian operasionalnya terjadi pada 8 Agustus 2009. Namun operasional hotel di bawah bendera Best Western Premier berlangsung agak singkat yaitu kurang dari empat tahun; sejak April 2013, pengelolaan diserahkan ke Accor dari Perancis dan berganti nama menjadi The Royal Surakarta Heritage.

Mengenai The Royal Surakarta Heritage (Agoda/Booking), ia merupakan hotel bintang lima yang memiliki konsep batik yang sesuai konsepnya didominasi oleh penggunaan pola batik di seluruh interior dan sebagian kecil eksterior hotel. Hotel ini menyediakan 150 kamar yang terbagi ke tiga tipe kamar (superior, deluxe, executive) dan dua suite (junior dan executive). Hotel ini menyediakan restoran Srikandi, kolam renang, sasana kebugaran Mustika Fitness & Spa serta lima ruang rapat dan 1 balai sidang.

Selengkapnya mengenai garis besar gedung era 1990an dapat anda baca di artikel ini


Iklan

Data dan fakta

Nama lamaGedung Bank Harapan Sentosa
AlamatJalan Slamet Riyadi No. 6 Pasar Kliwon, Surakarta, Jawa Tengah
Pemborong (asli)Arta Buana Sakti Real Estate
Pemborong (renovasi)CV Empat Tujuh
Lama pembangunanakhir 1992 – Juni 1995
Lama renovasi2008 – 2009
Diresmikan12 Juli 1995 (BHS Surakarta)
8 Agustus 2009 (hotel)
Jumlah lantai9 lantai
Tinggi (BERNAS, 12/7/1995)30 meter
Jumlah kamar150 kamar
Biaya pembangunanRp. 30 milyar (1995)
Rp. 253 milyar (inflasi 2023)

Referensi

  1. “Pembangunan BHS diprotes, ganggu belajar siswa SMP Muhammadiyah I.” Suara Merdeka, 22 Februari 1994, hal. 8
  2. “Koordinator BHS: Kami memang sering mendapat surat pengaduan.” Suara Merdeka, 23 Februari 1994, hal. 8
  3. “BHS ajak damai SMP Muh 1.” Suara Merdeka, 24 Februari 1994, hal. 5
  4. “BHS akan terus perbanyak kantor.” Suara Merdeka, 12 Juli 1995, hal. 10
  5. “Bank BHS miliki 200 kantor.” Suara Merdeka, 14 Juli 1995, hal. 11
  6. lex (1995). “BHS Bank Solo mulai hari ini tempati gedung kantor baru.” Harian Berita Nasional (BERNAS), 12 Juli 1995, hal. 5
  7. lex (1995). “BHS Bank tingkatkan mutu layanan lewat jaringan komputer terpadu.” Harian Berita Nasional (BERNAS), 13 Juli 1995, hal. 5
  8. Rilis pers (2009). “Best Western Premier Solo, First Best Western Premier Hotel Opens in Java, Indonesia” (Best Western Premier Solo, Best Western Premier pertama yang dibuka di Pulau Jawa). Halaman resmi Best Western, diakses via Skyscrapercity pada 6 Agustus 2009.
  9. sry (2009). “Juli, Hotel Best Western Premiere mulai beroperasi.” Solopos, 23 Juni 2009, hal. 4. Diakses via Skyscrapercity, 22 Juni 2009
  10. Ahmad Mufid Aryono (2013). “Accor resmi kelola eks Best Western Solo.” Solopos, 2 April 2013. Diakses 3 September 2023 (arsip)

Lokasi

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Bila anda perlu bahan dari koleksi pribadi SGPC, anda bisa mengunjungi TORSIP SGPC. Belum bisa bikin e-commerce sendiri sayangnya....


Bagaimana pendapat anda......

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *