Gedung The East adalah gedung perkantoran berlantai 35 dan 2 basement yang berlokasi di dalam kawasan bisnis Mega Kuningan Setiabudi, Jakarta Selatan, tepatnya di lot E32 No. 1. Bangunan ini dikembangkan dan dimiliki oleh PT Gentamulia Infra, dirancang oleh Jurong Consultants dari Singapura bersama tim arsitek dari Wiratman & Associates, gedung ini dibangun oleh Adhi Karya, mulai dibangun Agustus 2005 dan baru selesai pada awal tahun 2008.
Sebelumnya, The East sudah melewati masa pembangunan pada tahun 1997-98 dibawah nama Menara Orienta. Tetapi, krisis perekonomian yang melanda Indonesia memaksa proyek tersebut tertunda dan sempat berada di bawah pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional. Bersama investor asing baru yang dibawa Gentamulia (Pemberitaan Bisnis Indonesia dan Bisnis Properti menyebutkan bahwa Gentamulia membeli lahan dan proyek dari pemilik lama. Iklan Gatra sekitar November 1996, sebagai sumber untuk blog ini, menampilkan logo Gentamulia sebagai pengembang, sehingga melahirkan kesan Gentamulia sedang membeli proyeknya sendiri. Ada kemungkinan Gentamulia membeli kembali proyek tersebut setelah lokasi proyeknya sempat ada di bawah pengawasan BPPN), konstruksi baru bisa dilanjutkan sekitar September 2005, menurut pandangan mata salah satu anggota forum Skyscrapercity. Catatan resmi web Mega Kuningan mencatat pembangunan dilanjutkan sebulan sebelumnya (Agustus 2005). Konstruksi berlangsung tanpa drama, dan pada Juli 2006, The East menutup atap gedungnya.
Pada awal Januari 2007, pengelola menandatangani kesepakatan manajemen properti dengan Procon Indah (sekarang Jones Lang LaSalle Indonesia). Gedung dengan luas lantai 77 ribu meter persegi tersebut menyelesaikan pembangunannya pada tahun 2007 dan telah turun ke pasar properti mulai awal tahun 2008. Diperkirakan pihak pengembang, biaya pembangunan gedung ini mencapai Rp 320 milyar nilai 2006 belum menghitung harga tanah.
Gedung The East dirancang dengan gaya arsitektur modern terkini di zamannya dengan mengedepankan filosofi nilai-nilai Asia, mencitrakan keseimbangan antara kekuatan dan keanggunan, menghasilkan penampilan yang diklaim oleh pengembang “tiada duanya”. Pemilihan kaca beremisi rendah yang ramah lingkungan punya tujuan ganda yaitu untuk memberi rasa nyaman pada penghuni dan menjanjikan pemandangan yang indah dari ruang kantor. Interiornya untuk lobi lantai 1 dan koridor lift menggunakan marmer impor dari Turki.
Gedung setinggi 138 meter (CTBUH) tersebut terbagi ke dalam dua komponen yaitu gedung parkir dan ruang kantor. Lantai 1-2 dan mezzanin merupakan lobi dan ruang ritel, 3-7 diperuntukkan bagi parkir bagi 583 kendaraan roda empat, 8-34 merupakan ruang buat perkantoran. Tidak seperti gedung perkantoran lainnya (atau lebih mirip Menara Saidah zaman Drassindo) di kawasan Mega Kuningan, The East adalah perkantoran semi-strata. Dari luas lantai kasar total 75 ribu m2, sebanyak 22 ribu m2 dari lantai 11-21 dijual, 22.908 m2 dari lantai 11-34 disewakan, sementara sisanya adalah tempat parkiran.
Saat ini The East digunakan sebagai kantor beberapa perusahaan kelas global, mengingat lokasinya di kawasan bisnis elit. Tetapi, gedung ini menjadi populer sebagai satu dari dua kantor stasiun televisi NET (selain Graha Mitra), dan salah satu acara komedi situasi yang sempat mereka produksi mengambil nama acara dan setting (lokasi pengisahan) dari gedung ini.
Setelah lama tidak menjadi sorotan media pasca-berakhirnya acara komedi tersebut, The East kembali masuk sorotan media. Tim Satuan Tugas Penanganan Hak Tagih Negara Dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (Tim Satgas BLBI) menyita 177 unit ruang kantor sewa gedung The East dari pengelola Gentamulia Infra pada bulan Juli 2023, dalam rangka pemulihan aset negara dari para obligor BLBI, terkhusus Setiawan dan Hendrawan Harjono, yang merupakan obligor Bank Asia Pacific.
Data dan fakta
Nama lama | Menara Orienta The Orienta |
Alamat | Jalan Lingkar Mega Kuningan Blok E3.2 Kav. 1 Setiabudi, Jakarta Selatan, Jakarta |
Arsitek | Jurong Consultants (arsitektur) Wiratman & Associates (architect of record) Sacca Prima Axisindo (struktur) |
Pemborong | Adhi Karya |
Lama pembangunan | ~1997[mfn]Estimasi karena ketiadaan data[/mfn] Agustus 2005 – 2008 |
Jumlah lantai | 35 lantai 2 basement |
Tinggi gedung (CTBUH) | 138,2 meter |
Biaya pembangunan | Rp. 320 milyar (2006) Rp. 661,7 milyar (inflasi 2021) |
Signifikasi | Pop culture (Gedung ini tampil sebagai set utama salah satu acara TV, lihat konteks) |
Referensi
- Halaman resmi The East versi lama, diarsip 19 Desember 2018
- Newsletter Desember 2006, diarsip 1 Januari 2021
- Newsletter Februari 2007, diarsip 21 Agustus 2018
- Halaman resmi baru The East, diakses 29 Oktober 2021 (arsip)
- Halaman resmi Mega Kuningan, diarsip 16 Januari 2009
- Post Skyscrapercity pada 15 September 2005 mengenai pemasangan menara derek (tower crane) pada proyek Menara Orienta. Link foto hilang. Diakses 29 Oktober 2021
- Irsad (2006). “Proyek PT Genta rampung akhir 2006“. Bisnis Indonesia, 15 Mei 2006. Diakses via halaman resmi The East, diarsip 23 Mei 2016.
- Arief Prasetyo (2006). “Strata Title Pertama di Mega Kuningan“. Majalah Bisnis Properti, Juni 2016, hal. 108. Diakses via halaman resmi The East, diarsip 17 Maret 2017.
- Colliers International (2008). “Jakarta Office Market Overview 1Q 2008.” Colliers International, Mei 2008, diarsip 6 Desember 2008
- Rully R. Ramli; Yoga Sukmana (2023). “Gedung The East Tower di Mega Kuningan disita Satgas BLBI.” KOMPAScom, 24 Juli 2023. Diakses 24 Juli 2023 (arsip)
Tinggalkan Balasan