Apartemen Taman Kemayoran Condominium adalah kompleks apartemen yang dikembangkan di kawasan Kota Baru Bandar Kemayoran oleh Duta Adhipura dan dibangun oleh pemborong BUMN Waskita Karya mulai September 1994 hingga selesai dibangun pada Oktober 1996. Apartemen seluas 2,35 hektar (23.500 meter persegi) ini memiliki 6 menara dengan total hunian yang disediakan dilaporkan mencapai 700 unit, dibagi ke dalam 4 tipe kamar tidur dengan luas berbeda.
Taman Kemayoran Condominium dirancang oleh tim arsitek dari Mitra Karsa Empat Utama pimpinan Kristo Hadi P.S. Rancangan Taman Kemayoran memang dibuat renggang dan asri walau ditujukan bagi masyarakat kelas menengah. Dengan memposisikan 6 menara secara terpisah, dan cukup berjauhan, perancang mengklaim penghuni Taman Kemayoran memiliki sirkulasi udara yang lebih baik. Namun, di bagian dasar, lebih banyak fasilitas yang disediakan berupa taman, lapangan tenis, futsal dan basket, kolam renang dan bahkan sarana kebugaran. Desain arsitektur eksterior menganut gaya pascamodern dengan bentuk tapak T.
Struktur gedung tersebut tergolong konvensional; struktur flat slab dengan beton pratekan, pondasi tidak dijelaskan. Keenam menara apartemen tersebut terdiri dari blok A1 dan A2 (18 lantai), B1 dan B2 (22 lantai) dan C1 dan C2 (24 lantai). Saat ini blok tersebut bernama Akasia, Aster, Flamboyan, Bogenville, Cendana dan Ebony. Namun tepatnya nama menara tersebut masih kurang jelas.
Pemasaran Taman Kemayoran Condominium awalnya dilakukan dalam dua tahap. Saat diluncurkan dan dipancang tiangnya pada 21 April 1994, salah satu tipenya sudah laku. Seminggu kemudian, KOMPAS mengabarkan bahwa 40 persen dari 330 unit tahap pertama Apartemen Taman Kemayoran laku. Hindro T. Soemardjan, pada tahun 1996 menjabat sebagai Kepala Direksi Pelaksana Pengendalian Pembangunan Bandar Kemayoran, dan arsitek kantor Bank Mandiri di Lampung dan Tanjung Priok Jakarta era 1970an, justru mengatakan bahwa apartemen ini ludes dalam waktu dua hari, membuat dua tahap apartemen itu akhirnya dibangun serentak. Klaim Soemardjan ke wartawan majalah Konstruksi tersebut terdengar bombastis dan kontradiktif dengan pemberitaan KOMPAS.
Mengingat Taman Kemayoran Condominium bergelar strata alias dijual, kompleks apartemen tersebut dikelola oleh PPPSRS (Perhimpunan Pemilik & Penghuni Satuan Rumah Susun) Apartemen Taman Kemayoran Condominium. Investasi pembangunan Taman Kemayoran Condominium menghabiskan 120 milyar rupiah nilai 1996.
Data dan fakta
Alamat | Jalan Puma 1 Kemayoran, Jakarta Pusat, Jakarta |
Jumlah menara | 6 |
Arsitek | Kristo Hadi P.S. (Mitra Karsa Empat Utama) |
Pemborong | Waskita Karya |
Lama pembangunan | April 1994 – Oktober 1994 |
Jumlah lantai (menara A1 dan A2) | 18 lantai |
Jumlah lantai (menara B1 dan B2) | 22 lantai |
Jumlah lantai (menara C1 dan C2) | 24 lantai |
Jumlah unit (dilaporkan) | 700 |
Biaya pembangunan | Rp 120 milyar (1996) Rp 918 milyar (inflasi 2020) |
Referensi
- Umi Suswatiani (1996). “Taman Kemayoran Condominium: Dibangun untuk kelas menengah”. Majalah Konstruksi No. 237, Oktober 1996, hal. 45-48
- Saptiwi Djati Retnowati (1996). “Kendala Klasik Pada Proyek” . Majalah Konstruksi No. 237, Oktober 1996, hal. 46-47
- Mada Gandhi (1994). “Apartemen Baru di Bandar Kemayoran”. Majalah Properti Indonesia No. 4, Mei 1994, hal. 100
- ira (1994). “Persaingan Bisnis Apartemen di DKI Jakarta Tambah Semarak”. KOMPAS, 22 April 1994, hal. 7
- ira (1994). “Hari Pertama Sudah 40 Persen Apartemen Taman Kemayoran Laku”. KOMPAS, 30 April 1994, hal. 7
- Laporan keuangan PPPSRS Taman Kemayoran Condominium, diakses 27 November 2020 (arsip)
Tinggalkan Balasan