Setiap Gedung Punya Cerita

Blog Sejarah Gedung-Gedung Indonesia

Iklan

Plaza Senayan

Plaza Senayan adalah sebuah superblok hasil kerjasama Aditya Wirabhakti (milik Hashim Djojohadikusumo dan Titiek Soeharto) dengan Kajima Overseas dan Badan Pengelola Gelora Senayan (kini PPK GBK) – belakangan hanya dikelola dua nama terakhir selama 40 tahun, di bagian barat kawasan Gelora Bung Karno. Tepatnya di Jalan Asia Afrika No. 8, Tanah Abang (lumrahnya dianggap bagian dari Senayan), Jakarta Pusat.

Dibangun di atas lahan seluas 18 hektar, Plaza Senayan dibangun terdiri dari empat apartemen, tiga gedung perkantoran kembar dan sebuah pusat perbelanjaan mewah seluas sekitar 130 ribu meter persegi dan kurang lebih 235 pertokoan (termasuk makanan dan minuman).

Sebelum Plaza Senayan dibangun, lahan tersebut adalah bagian dari wisma atlet Asian Games 1962, terdiri dari beberapa blok rumah, apartemen, dan maisonet. Sejak tahun 1991, bakal proyek Plaza Senayan sudah direncanakan sebagai Senayan Square, bersama dengan proyek Menara Thamrin dan Holiday Inn yang kini menjadi Hotel Crowne Plaza. Proyek tersebut mulai dibangun sejak Februari 1994 dan selesai dibangun keseluruhannya pada Juni 2015, dengan dibukanya Hotel Fairmont Jakarta yang menyempurnakan kelengkapan kawasan tersebut. Sebagai ganti pembongkaran rumah dan maisonet Asian Games 1962, Aditya Wirabhakti diminta membangun Hotel Atlet Century Park di bekas Hotel Asri.

Menurut SGPC, Plaza Senayan merupakan kompleks yang elit, berkelas, dan modern jika ditilik dari keberadaan Hotel Fairmont dan tenant-tenant yang menempati Plaza maupun Sentral Senayan.


Iklan

Pusat Perbelanjaan Plaza Senayan

Plaza Senayan
Plaza Senayan. Foto oleh mimin SGPC

Gedung pertama yang dibangun di kawasan Plaza Senayan adalah pusat perbelanjaan berlantai 3 dan gedung parkiran berlantai 5 dengan luas lantai sekitar 130 ribu meter persegi (estimasi versi Airmas Asri/RTKL selaku perancang Plaza Senayan). Pusat perbelanjaan kelas atas tersebut mulai dibangun Februari 1994 hingga selesai keseluruhan pada September 1995. Dua bulan kemudian, pada 15 November 1995, Plaza Senayan mulai dibuka untuk umum; dan grand opening pada 26 April 1996 (melalui iklan di harian KOMPAS). Proyek ini menghabiskan biaya investasi Rp 200 milyar (1995, setara Rp 1,7 triliun nilai 2020).

Pusat perbelanjaan ini memang menyasar kalangan menengah ke atas agar mereka tidak lagi berbelanja ke luar negeri. Tenant-tenant top yang Plaza Senayan berhasil tarik di tahun-tahun awal seperti Cloe, Carl Lagerfield dan Giorgio Armani, hingga Sogo, Metro dan Hero Supermarket. Hal ini bisa direfleksikan di iklan pembukaan Plaza Senayan di harian KOMPAS bertajuk “Hidup hanya sekali”, yang sempat dikecam seorang pembaca di harian yang sama karena dianggap mendorong konsumerisme yang tidak perlu.

Pembangunan Plaza Senayan, 1995. Foto tidak diketahui, disadur dari Jakarta: 50 Tahun dalam Pengembangan dan Penataan Kota, 1995
Iklan Plaza Senayan, 1996
Dipersoalkan karena dianggap hura-hura. KOMPAS, 26 April 1996

Mengenai tiga nama besar tersebut, Sogo dan Metro, masing-masing dibuka sejak Oktober 1999 dan 19 Januari 1996 masih bertahan hingga saat ini. Hero tutup sejak 2015, dan digantikan oleh lantai ritel. Beberapa tenant-tenant berpengaruh lainnya terdiri dari swalayan Foodhall (menggantikan keberadaan Hero), bioskop XXI, Guess, Zara, Louis Vuitton, Planet Sports Asia, Omega, Kate Spade, Michael Kors, Montblanc, Gucci, Dior, Bvlgari, dan lain sebagainya. Dengan lokasi yang strategis dan bejibunnya toko-toko aparel ternama dan mewah tersebut, tak heran bila mantan wartawan travel Forbes, Jordan Bishop, menjadikan Plaza Senayan nomor satu dari lima mall pilihannya untuk dikunjungi di Jakarta.


Iklan

Sentral Senayan

Ketiga gedung perkantoran ini dibangun kembar identik, tetapi dengan ketinggian yang berbeda sehingga SGPC perlu mempersatukan ketiga gedung ini.

Sentral Senayan I
Sentral Senayan I hanya sepertiga lantai adik-adiknya. Foto oleh mimin SGPC

Setelah pusat perbelanjaan Plaza Senayan dibuka untuk umum, pada bulan April 1996 Sentral Senayan (SS) I mulai dibangun. Gedung perkantoran bergaya pascamodern dengan 18 lantai dengan luas floorplate (semi-kasarnya) mencapai 31.212 meter persegi dirancang oleh tim arsitek Kajima Design bersama dengan Airmas Asri, dan Wiratman & Associates, juragan tube-in-tube, merancang struktur bangunan, dan dibangun oleh Waskita Kajima mulai April 1996 hingga selesai pada Desember 1997.

Karena krisis moneter yang terjadi tepat saat SS I dibuka kepada umum, pembangunan Sentral Senayan II belum dilaksanakan sampai pada tahun 2005. SS II yang memiliki luas lantai semi-gross 49.221 meter persegi ini mulai dibangun oleh Kajima Indonesia mulai Desember 2005 hingga selesai dibangun pada November 2007, dan dibuka pada bulan Februari 2008.

Sentral Senayan III
Sentral Senayan III. Foto oleh mimin SGPC

Tim arsitek dan struktur SS I dengan SS II sama; sementara SS III, yang juga dibangun oleh Kajima mulai September 2008 sampai November 2010, juga dirancang oleh Kajima Design, tetapi Anggara Architeam yang naik daun, menggantikan peran Airmas Asri sebagai partner dalam negeri untuk perancangan Sentra Senayan III. Luas lantai SS II dan SS III sama. Operasional komersial gedung berlantai 28 ini dimulai Desember 2010.

Strategi struktur yang diterapkan untuk seluruh gedung di Sentral Senayan, sebenarnya sama dengan yang dirancang untuk Menara Thamrin atau tetangganya Graha CIMB Niaga dan Ratu Plaza, menghasilkan sebuah interior yang sangat lega dan bebas kolom namun secara struktur sangat kokoh, karena ditopang core yang dikelilingi kolom di sisi luar gedung.

Sentral Senayan
Sentral Senayan II. Foto oleh mimin SGPC

Adapun untuk tenant kelas dunia yang menempati kompleks perkantoran tersebut per 2020 adalah Kajima pemilik dan kontraktor Plaza Senayan itu sendiri, Maybank Indonesia sebagai kantor pusat dan cabang pembantu sejak November 2011 berikut anak usahanya, Mastercard, Oracle, Procter & Gamble (P&G), Chevron dan Caltex, Mitsubishi Corporation, Dipo Star Finance, JICA (Badan Kerjasama Internasional Jepang), Hitachi High-Technologies, Asuransi Tokio Marine (umum), Nomura, Kedubes Selandia Baru, hingga ruang perkantoran Fortice.

Tenant-tenant lama yang tercatat terdiri dari Bank Century (selanjutnya Bank Mutiara) yang terkenal oleh skandal bailout saat masih berkantor pusat di SS I hingga pada 2010 pindah ke IFC 1 serta Google Indonesia di SS II; raksasa mesin pencari global tersebut sudah boyongan ke Pacific Century Place di SCBD/KANTAS.


Iklan

Apartemen Plaza Senayan

Status bangunan kembar identik juga dimiliki apartemen ini.

Apartemen Plaza Senayan
Blok A dan B Apartemen Plaza Senayan. Foto oleh mimin SGPC

Dua bulan setelah pusat perbelanjaannya diresmikan dan Sentral Senayan mulai dibangun, pengelola sepertinya tidak berhenti memacu pembangunan fasilitas di kawasan ini. Tahap ketiga dari superblok tersebut adalah Apartemen Plaza Senayan, yang dibangun untuk kalangan ekspatriat dan menengah ke atas dengan nuansa ciri khas Bali, dengan empat tower yang keseluruhan memiliki total 421 unit.

Pembangunan apartemen mewah tersebut dipecah ke dua tahap, yaitu gedung A dan B, dan gedung C dan D. Gedung A dan B dirancang oleh tim arsitek dari Wimberly Allison Tong & Goo bersama dengan Airmas Asri, dan dibangun Waskita Kajima mulai Juni 1996 hingga selesai dibangun pada Mei 1998. Apartemen penyintas krismon 1997-98 ini memiliki masing-masing 24 dan 28 lantai dengan jumlah unit 204 unit.

Apartemen Plaza Senayan
Blok C Apartemen Plaza Senayan. Foto oleh mimin SGPC

Sementara gedung C dan D dibangun 12 tahun kemudian, mulai Januari 2010 hingga selesai dibangun Juli 2012. Tidak diketahui apakah WATG dan Airmas Asri juga merancang bagian dari apartemen ini. Gedung C dan D memiliki 217 unit hunian, dengan jumlah lantai 30 untuk tower C dan 24 untuk tower D.

Seluruh unit hunian terbagi ke dalam empat kategori; satu kamar tidur, dua kamar tidur, tiga kamar tidur dan penthouse.

Apartemen Plaza Senayan
Blok D Apartemen Plaza Senayan. Foto oleh mimin SGPC

Iklan

Hotel Fairmont Jakarta

Sebagai penutup pengembangan kawasan Plaza Senayan adalah Hotel Fairmont Jakarta. Rencana untuk membangun hotel di kawasan strategis ini sudah dirintis sejak pengembangan awal di akhir 1990an, tetapi tertunda akibat dari krismon 1998. Pembangunan Hotel Fairmont dimulai pada Desember tahun 2011 dan selesai dibangun sekitar 2015; grand opening hotel ini dilakukan pada 6 Agustus 2015. Ironisnya, gedung penutup pengembangan Plaza Senayan ini adalah yang tertinggi dengan 150 meter.

Hotel Fairmont
Mewah tetapi sangat dingin dan masif. Foto oleh mimin SGPC

Hotel dengan 32 lantai dan 488 kamar ini dirancang oleh tim arsitek dari Kajima Design, bersama dengan Anggara Architeam. Dirancang sangat kaku dan mengotak, majalah arsitektur Indonesia Design (edisi kontemporernya memang ogah-ogahan menggunakan bahasa nasional) mengatakan bahwa desain yang diusung merupakan contoh dari arsitektur Jepang, yang minim elemen tetapi “punya filosofi kuat”, berlapiskan kaca berwarna hitam dan tembok abu-abu terkadang ada unsur kuningnya. Tetapi, penampilan dingin tersebut tertolong oleh interiornya yang mewah dan kalem. Bahkan dikatakan lobinya adalah yang paling besar dan luas di Jakarta.

Shuichi Oishi, presdir Senayan Trikarya Sempana, pengembang kawasan Plaza Senayan, merefleksikan deskripsi Indonesia Design itu kepada SWA: “Hotel ini tidak akan usang termakan tren, bahkan untuk 40 tahun ke depan”.

Ke-488 kamar hotel Fairmont Jakarta (Agoda/Booking) terbagi ke dalam 11 jenis kamar. Dua tipe kamar Sky Suite diperuntukkan bagi yang menginap dalam waktu lama, dan empat tipe kamar Fairmont Gold untuk yang mendapatkan akses eksklusif seperti minuman gratis dan rapat di Gold Lounge. Disebutkan juga Presidential Room merupakan suite termewah Fairmont Jakarta, seluas 300 meter persegi, ruang makan, ruang kerja, sasana kebugaran, ruang tamu hingga lukisan karya Affandi.

Lantai 22 diperuntukkan khusus untuk tempat makan dan bar yaitu VIEW Restaurant & Bar dan K22; sementara sisanya ada di lantai terbawah Fairmont Jakarta. Seperti hotel-hotel lainnya di Jakarta, Fairmont memiliki kolam renang dan enam ruang rapat dan sebuah ballroom mewah berkapasitas 1500 orang. Kelebihan hotel ini dibanding hotel lain adalah akses ke Sentral Senayan dan Plaza Senayan lewat jalur bawah tanah di lantai basement.

Hotel Fairmont Jakarta meraih beberapa penghargaan seperti nominasi Indonesia Design Best Design Award untuk kategori Hotel Mewah Terbaik pada Mei 2018, dan memenangkan 4 kategori dalam International Hotel Awards 2018, terutama kategori Hotel Mewah Terbaik di Indonesia.


Iklan

Data dan fakta

AlamatJalan Asia Afrika No. 8 Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jakarta

Plaza Senayan

ArsitekRTKL Associates (arsitektur)
Airmas Asri (architect of record)
PemborongWaskita Kajima
Lama pembangunanFebruari 1994 – September 1995
Dibuka15 November 1995
Diresmikan26 April 1996
Jumlah lantai5 lantai
Biaya pembangunanRp 200 milyar (1995)
Rp 1,66 triliun (inflasi 2023)
SignifikasiPariwisata (tetengger belanja Jakarta)
Referensi: Airmas Asri; Kajima Indonesia; KOMPAS 16/11/1995

Sentral Senayan

Jumlah menara3
ArsitekKajima Design (arsitektur)
Airmas Asri (architect of record, SS I & II)
Anggara Architeam (architect of record, SS III)
PemborongWaskita Kajima/Kajima Indonesia*
Lama pembangunan (SS I)April 1996 – Desember 1997
Lama pembangunan (SS II)Desember 2005 – November 2007
Lama pembangunan (SS III)September 2008 – November 2010
Jumlah lantai (SS I)18 lantai
1 basement
Jumlah lantai (SS II dan SS III)28 lantai
1 basement
* Waskita Karya keluar dari kerjasama sehingga sahamnya 100 persen milik Kajima setelah Sentral Senayan 1 selesai dibangun.
Referensi: Sentral Senayan; Majalah Konstruksi #266 Januari 1998

Apartemen Plaza Senayan

Jumlah menara4
Arsitek (menara A dan B)Wimberly Allison Tong & Goo (arsitektur)
Airmas Asri (architect of record)
PemborongWaskita Kajima/Kajima Indonesia*
Lama pembangunan (menara A dan B)Juni 1996 – Mei 1998
Lama pembangunan (menara C dan D)Januari 2010 – Juli 2012
Jumlah lantai (A dan D)24 lantai
Jumlah lantai (B)28 lantai
Jumlah lantai (C)30 lantai
Jumlah unit421
* Waskita Karya keluar dari kerjasama sehingga sahamnya 100 persen milik Kajima, setelah Apartemen Plaza Senayan A dan B selesai dibangun.
Referensi: Airmas Asri; Kajima Indonesia; Rumah.com 12/11/2012

Hotel Fairmont Jakarta

ArsitekKajima Design (arsitektur dan interior)
Anggara Architeam (architect of record)
PemborongKajima Indonesia
Lama pembangunanDesember 2011 – 2014
Diresmikan7 Agustus 2015
Jumlah lantai32 lantai
Tinggi gedung150 meter
Jumlah kamar488
Referensi: Anggara Architeam; Indonesia Design 9/5/2018; Detikcom 7/8/2015

Referensi

Pusat Perbelanjaan Plaza Senayan

  1. Arsip laman resmi Airmas Asri, diarsip 12 Agustus 2003
  2. Indra Utama; Tjatursari S. (1996). “Catatan 1995: Diserbu Ritel Mancanegara”. Majalah Properti Indonesia No. 24, Januari 1996
  3. joy (1995). “Konsorsium Hashim dan Titi Kelola Areal Strategis Senayan”. KOMPAS, 23 Agustus 1995, hal. 2
  4. gun (1995). “Kilasan Ekonomi: Plaza Senayan Beroperasi 15 November”. KOMPAS, 16 November 1995, hal. 2
  5. ksp (1996). “Info Jabotabek: Wagub Kesra Resmikan Metro Plaza Senayan”. KOMPAS, 23 Januari 1996, hal. 8
  6. Laman resmi Plaza Senayan, diakses 24 September 2020. (arsip)
  7. Laman resmi Kajima Corporation, diakses 24 September 2020. (arsip 1, arsip 2)
  8. KOMPAS, 26 April 1996 (iklan)
  9. Giras Pasopati (2015). “Grup Ritel Hero Tutup 74 Gerai Akibat Perlambatan Ekonomi“. CNN Indonesia, 18 September 2015. Diakses 24 September 2020. (arsip)
  10. Jordan Bishop (2017). “The Top Five Shopping Malls in Jakarta“. Forbes, 9 Januari 2017. Diakses 24 September 2020 (arsip)
  11. Ayie Gunawan (1996). “Redaksi Yth: Iklan Plaza Senayan”. KOMPAS, 4 Juni 1996, hal. 4
  12. Presentasi Plaza Senayan, oleh pengelola Senayan Square, diakses 8 November 2020 (arsip)
  13. Bambang Sujatmoko; Joewarno; Taufik T. Alwie (1993). “Senayan, Siapa Punya”. TEMPO, 18 Desember 1993, hal. 32

Sentral Senayan

  1. Laman resmi Sentral Senayan, diakses 24 September 2020 (arsip, arsip 2012)
  2. Alexander Purba (1998). “Sentral Senayan I, Business Zone”. Majalah Konstruksi No. 266, Januari 1998. Hal. 53-56
  3. Laporan Tahunan Maybank Indonesia 2012. Hal. 839
  4. Laporan Tahunan Bank Century 2007
  5. Laman resmi: Kajima Indonesia, Mastercard, Oracle, Procter & Gamble, Chevron (Bloomberg)/Caltex, Mitsubishi Corporation, Dipo Star Finance, JICA Indonesia, Hitachi High-Technologies, Tokio Marine Indonesia, Nomura, Kedubes Selandia Baru, Fortice
  6. Presentasi Plaza Senayan, oleh pengelola Senayan Square, diakses 8 November 2020 (arsip)

Apartemen Plaza Senayan

  1. Laman resmi Kajima Corporation, diakses 24 September 2020. (arsip)
  2. Arsip laman resmi Airmas Asri, diarsip 11 April 2004
  3. Laman resmi Apartemen Plaza Senayan, diakses 24 September 2020 (arsip, arsip 2012)
  4. Im Suryani (2012). “Apartemen Plaza Senayan Sasar Ekspatriat di SCBD”. Rumah.com, 12 November 2012. Diakses 24 September 2020 (arsip)
  5. Presentasi Plaza Senayan, oleh pengelola Senayan Square, diakses 8 November 2020 (arsip)

Hotel Fairmont Jakarta

  1. Laman resmi Hotel Fairmont Jakarta, diakses 24 September 2020 (arsip)
  2. Laman resmi Anggara Architeam, diakses 24 September 2020 (arsip)
  3. Barbara Hahijary (2018). “Modern Indulgence at Fairmont Jakarta“. Indonesia Design, 22 Februari 2018. Diakses 24 September 2020 (arsip)
  4. iD Award Nominee – Best New Hotel Design: Fairmont Jakarta“. Indonesia Design, 9 Mei 2018. Diakses 24 September 2020 (arsip)
  5. Apriliani Gita Fitria (2013). “Tahap Akhir Pembangunan Senayan Square Dimulai“. TEMPO.co, 10 Oktober 2013. Diakses 24 September 2020.
  6. Lila Intana (2013). “Menyasar Tamu High End, Hotel Fairmont Siap Beroperasi di Awal 2015“. SWA, 10 Oktober 2013. Diakses 24 September 2020 (arsip)
  7. Im Suryani (2012). “Gandeng Fairmont, Senayan Square Bangun Hotel Bintang Lima”. Rumah.com, 8 November 2012. Diakses 24 September 2020 (arsip)
  8. Nurul Hidayat (2012). “Hotel Fairmont: Ditargetkan beroperasi 2015“. Bisnis.com, 8 November 2012. Diakses 24 September 2020 (arsip)
  9. Dika Irawan (2018). “Fairmont Jakarta Raih Empat Penghargaan Internasional“. Bisnis.com, 25 Mei 2018. Diakses 24 September 2020 (arsip)
  10. Fitraya Ramadhanny (2015). “Fairmont, Hotel Mewah Baru di Jakarta Resmi Dibuka“. Detikcom, 7 Agustus 2015. Diakses 24 September 2020 (arsip)

Lokasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *