Google Translation avaliable here. Use at your own risk; some translation may be incorrect or misleading:

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Support us through SGPC’s Trakteer and get early access and exclusive content.

Kembali lagi gedung rancangan Nurrochman Siddharta (Dealer VW Kemayoran) dan Panogu Silaban (Gedung Sapta Pesona) dari Atelier 6. Wisma Barito Pacific adalah sebuah bangunan kembar, sama-sama berlantai 11, dan sama-sama berfungsi sebagai perkantoran, di Jalan Letjen S. Parman di Jakarta bagian barat. Gedung tersebut dibangun oleh PP Taisei mulai Oktober 1989 hingga rampung pada bulan Januari 1991. Pembangunan gedung ini menghabiskan biaya Rp. 25 milyar (1991), dan dikelola oleh PT Griya Idola yang dibentuk khusus untuk mengelola Wisma Barito Pacific yang belakangan merambah juga ke properti lainnya.

Wisma Barito Pacific
Foto oleh mimin SGPC

Iklan

Wisma Barito Pacific jelas merupakan kantor pusat dari Grup Barito Pacific, perusahaan yang utamanya bergerak di bidang petrokimia, energi, dan properti. Selain Grup Barito Pacific, gedung kembar tersebut ditempati oleh cabang Bank Central Asia dan Bank Mandiri (pewaris Bank Bumi Daya), juga RKB Unionspace. Bank Andromeda yang sebagian sahamnya dimiliki Grup Barito, pernah berkantor pusat di bangunan dengan luas lantai total k/l 24 ribu meter persegi ini mulai 15 Mei 1991 hingga dibekukan oleh Bank Indonesia pada 1997.

Secara arsitektural, gedung ini lebih kepada fungsional dan filosofi kaki, badan dan kepala. Kedua towernya dirancang berhadap-hadapan dan simetris untuk memberikan rasa formal dan monumental, dan dinding luarnya berlapiskan kaca dan aluminium komposit untuk memberi rasa jernih dan ringan. Kakinya terdiri dari 3 lantai dan berlapiskan granit.

Hal yang menjadi menarik dari gedung ini, adalah gedung ini memiliki elemen hijau tak hanya pada jendela, tetapi juga ditanami tanaman di teras-teras podium. Konsep tersebut sangat mirip dengan Menara Hijau karya Parama Matra Widya yang dibangun setahun kemudian, dan di balik podium ini adalah atrium yang sangat tinggi, dengan ketinggian 13 meter.

Secara struktur, gedung berketinggian kurang lebih sekitar 55 meter ini berdiri di atas pondasi tiang pancang Frankipile, berkedalaman 15-16 meter dan struktur atasnya berupa beton bertulang biasa dengan open frame.


Iklan

Data dan fakta

AlamatJalan Letjen S. Parman Kav. 62-63 Palmerah, Jakarta Barat, Jakarta
ArsitekIr. Nurrochman Siddharta & Ir. Panogu Silaban (Atelier 6 – arsitektur)
Ir. Rudy Anwar Sunyata (Atelier 6 – struktur)
Arnan Pratama Consultant (listrik dan mekanik)
PemborongPP Taisei
Lama pembangunanOktober 1989 – Januari 1991
Jumlah lantai11 lantai
1 basement
Biaya pembangunanRp. 25 milyar (1991)
Rp. 290 milyar (inflasi 2020)
Referensi: Majalah Konstruksi #154 Februari 1991

Referensi

  1. Dwi Ratih; Rahmi Hidayat (1991). “Kantor Pusat Barito Pacific Timber Group: Berwajah menara kembar”. Majalah Konstruksi No. 154, Februari 1991, hal. 52-57
  2. Laman resmi Griya Idola, diakses 4 September 2020 (arsip)
  3. Snippet mengenai Bank Andromeda

Lokasi

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Bila anda perlu bahan dari koleksi pribadi SGPC, anda bisa mengunjungi TORSIP SGPC. Belum bisa bikin e-commerce sendiri sayangnya....


Bagaimana pendapat anda......

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *