Bandung Indah Plaza (BIP), berlokasi di Jalan Merdeka Bandung, adalah pusat perbelanjaan besar seluas 2,3 hektar yang dibangun di ibukota Jawa Barat. Memiliki 4 lantai dan 1 basement, ditambah hotel Aryaduta Bandung yang berlantai 15 (dijelaskan di bagian lain di tulisan ini), BIP dibangun di atas lahan dari beberapa instansi mulai dari Hotel Pakunegara “yang indah dan patut dilestarikan”, DAMRI, Bank Jabar, Kimia Farma, PT Perkebunan hingga salah satu pemilik tanah swasta. Pemilihan lokasi mall di eks Hotel Pakunegara kala itu, dianggap berani karena berlokasi di daerah yang jauh dari keramaian, walau pada akhirnya BIP ramai pengunjung saat pembukaan.
Salah satu blogger Kota Kembang menyebutkan di masanya BIP menjadi tempat berkumpul kalangan muda menengah-keatas, disamping menjadi tempat belanja, bahkan pernah dikunjungi pejabat provinsi lain. Penjabaran sejenis juga didapatkan oleh pewarta Properti Indonesia saat mengunjungi Bandung pada tahun 1994. Bahkan, di kota yang punya reputasi sebagai tempatnya orang kreatif, Bandung Indah Plaza pernah menjadi basis musisi-musisi punk dan genre bawah tanah di era Orde Baru.
Bandung Indah Plaza
Mall dengan luas lantai bersih 30.288 meter persegi ini dirancang oleh tim arsitek dari Jepang, Nikken Sekkei, bekerjasama dengan PT Dacrea. BIP cukup mudah dikenal dengan bentuk atapnya yang berbentuk setengah silinder.
Pembangunannya digarap oleh Murthy Kurnia Utama mulai 13 Agustus 1987 dan selesai sekitar November 1989, dimana pada tanggal 29 November 1989, mall seluas 55.196 meter persegi ini sudah memulai operasional berupa soft-opening. Pembukaan mall ini dilakukan pada tanggal 19 Agustus 1990. Kala dibuka, mall ini merupakan pesaing serius bagi mall-mall alias plaza status quo seperti Palaguna Plaza, Asia-Afrika Plaza dan Parahyangan Plaza.
Sebelumnya BIP disebut-sebut memiliki ruang terbuka di bagian tengah dan belakang mall; pada 1 Mei 1994, BIP resmi memulai operasional ekspansinya yang bernama BIP 2, yang awalnya direncanakan sebagai sebuah perkantoran dan pusat perdagangan, namun dibatalkan karena permintaan perkantoran di Bandung yang kurang. Pasar perkantoran yang dimaksud sudah direbut oleh gedung lain seperti Wisma CIMB Niaga, Menara BRI dan Wisma Bumiputera.
Lippo Malls Indonesia Retail Trust mencatat pada tanggal 19 November 2007, grup Lippo membeli mal ini dari pemilik lama, yaitu Bhuwanatala Indah Permai. BIP sendiri awalnya dimiliki oleh Grup Summa sebelum dibeli oleh sebuah perusahaan independen. Tenant-tenant yang mengisi mall ini adalah Matahari, bioskop XXI (sebelumnya bernama Empire 21) dan Hypermart. Sebelumnya, supermarket lokal Yogya pernah menghiasi lantai BIP.
Hotel Aryaduta
Setelah sukses dengan pembangunan Bandung Indah Plaza, pihak BIP membangun hotel berlantai 15 sebagai tahap kedua. Pembangunan hotel yang awalnya bernama Pullman Pakunegara Hotel ini dikatakan sudah dimulai sejak 1989, namun dengan pemilik lama BIP, Grup Summa, dibelit masalah keuangan pasca tumbangnya Bank Summa, pembangunannya molor sampai sekitar 1994 (dalam prospektus BIP, progess pembangunan Hotel Hyatt Regency Bandung secara keseluruhan mencapai 50 persen).
Hotel Aryaduta dirancang oleh tim arsitek dari Parama Loka Consultant, dan desain interior dan poolsidenya menerapkan falsafah-falsafah arsitektur khas Jawa Barat. Secara keseluruhan hotel ini dirancang dengan gaya arsitektur modernisme.
Pada tanggal 25 Januari 1996, BIP menandatangani kerjasama dengan pihak Hyatt International untuk pengelolaan hotel, mengubah nama hotel Pakunegara Hotel menjadi Hyatt Regency Bandung. Hotel Hyatt Regency Bandung, setelah dibuka untuk tamu sejak Mei 1997, diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Yogie Suardi Memet, yang sebelumnya menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, pada tanggal 8 Agustus 1997. Kontrak pengelolaan termaksud berakhir sejak 1 Februari 2016, dan melalui kepemilikan baru, hotel ini menjadi bagian dari jaringan hotel Aryaduta (Agoda/Booking) milik Grup Lippo, menyempurnakan nuansa Lippo di Bandung Indah Plaza.
Iklan – Tidak hanya Aryaduta Bandung, ada banyak hotel lain yang berada di sekitar Bandung Indah Plaza yang bisa anda pesan melalui Booking dot com
Data dan fakta
Mal Bandung Indah Plaza
Nama lama | Plaza Bandung Indah |
Alamat | Jalan Merdeka No. 56 Bandung Wetan, Bandung, Jawa Barat |
Arsitek | Nikken Sekkei (arsitek desain) Dacrea (architect of record) |
Pemborong (tahap 1) | Murthy Kurnia Utama |
Lama pembangunan (tahap 1) | Agustus 1987 – November 1989 |
Selesai dibangun (tahap 2) | 1994 |
Jumlah lantai | 4 lantai 1 basement |
Biaya pembangunan | Rp. 64 milyar (1987) Rp 973 milyar (inflasi 2019) |
Signifikasi | Pop culture (peran lokal pembentukan budaya modern di Bandung) |
Hotel Aryaduta
Nama lama | Hotel Pullman Pakunegara Hotel Hyatt Regency Bandung |
Alamat | Jalan Merdeka No. 56 Bandung Wetan, Bandung, Jawa Barat |
Arsitek | Parama Loka Consultant (arsitektural) Ketira Engineering Consultant (struktur) |
Lama pembangunan | 1989 – 1997 |
Diresmikan | 8 Agustus 1997 |
Jumlah lantai | 14 lantai |
Jumlah kamar | 254 |
Biaya pembangunan | Rp. 150 milyar (1997) Rp 1 triliun (inflasi 2019) |
Referensi
Mal Bandung Indah Plaza
- Dwi Ratih; Vera Trisnawati (1990). “Bandung Indah Plaza: Mengutamakan Kenyamanan Berbelanja”. Majalah Konstruksi No. 143, Maret 1990
- “Yogie Resmikan Awal Pembangunan Hotel “Bandung Indah Plaza”. Pikiran Rakyat, 14 Agustus 1987
- Enday S. (1989). “PBI Semarakkan Kota Bandung”. Pikiran Rakyat, 1 Desember 1989.
- Midhar Abdurahman (2017). “#KlipingPR Sejarah Pembangunan Bandung Indah Plaza“. Pikiran Rakyat Online, 9 Agustus 2017. Diakses 5 Januari 2020. (arsip)
- Alvin Yunata (2019). “Melacak Jejak Punk Masuk ke Indonesia“. Vice, 20 Desember 2019. Diakses 5 Januari 2020. (arsip)
- “SerbaBandung: BIP“. SerbaBandung, 5 Desember 2014. Diakses 5 Januari 2020. (arsip)
- Web resmi Lippo Malls Indonesia Retail Trust, diakses 5 Januari 2020. (arsip)
- Web resmi Lippomalls, diakses 5 Januari 2020
- Bagus Rully Muttaqien (2009). “Olcott Park, Hotel Pakunegara, BIP“. Blog pribadi, 20 Februari 2009. Diakses 5 Januari 2020. (arsip)
- Prospektus Ringkas Pendahuluan Bhuwanatala Indah Permai 1997. Media Indonesia, 28 September 1996. (arsip)
- Herman Syahara (1994). “Bandung Indah Plaza: Lambang Prestisius Kelas Menengah-Atas”. Majalah Properti Indonesia, Februari 1994.
- Advertorial (1990). “Plaza Bandung Indah, Paling Nyaman, Paling Bergengsi”. Majalah Sarinah, 26 Maret 1990.
- “Perkiraan Saham-Saham Yang Masih Dimiliki Keluarga Soeryadjaya” (tabel). Warta Ekonomi, 8 Februari 1993, hal. 18-19
Hotel Aryaduta
- Vera Trisnawati; Urip Yustono (1990). “Pullman Pakunegara Hotel: Lengkap dengan balai sidang bertaraf internasional”. Majalah Konstruksi No. 144, April 1990
- Harry Purnama (2016). “Hyatt Regency Bandung Berganti Nama Menjadi Hotel Aryaduta Bandung“. Venuemagz, 6 April 2016. Diakses 6 Januari 2020 (arsip)
- Website resmi Hotel Aryaduta Bandung, diakses 6 Januari 2020 (arsip)
- jup (1997). “Daerah Sekilas: Bandung – Hotel Hyatt Regency Bandung mulai pertengahan Mei menerima tamu”. KOMPAS, 24 Mei 1997
- dis (1997). “Kilasan Ekonomi: BIP operasikan Hyatt Regency Bandung”. KOMPAS, 11 Agustus 1997.
- Irfan Hasan & Tim Redaksi Prospek (1992). “Mimpi Edward Berakhir Sendu”. Majalah Prospek, 30 Mei 1992, hal. 79-81.
Leave a Reply