Google Translation avaliable here. Use at your own risk; some translation may be incorrect or misleading:

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Support us through SGPC’s Trakteer and get early access and exclusive content.

Wisma CIMB Niaga, nama resminya, adalah gedung kantor berlantai 11 yang berdiri di simpang lima Jalan Asia Afrika, tepatnya di pojokan Jalan Sunda/Jalan Gatot Subroto. Gedung berlapis kaca ini sama-sama menyandang predikat sebagai gedung perkantoran sewa/jual pertama di Bandung, sekaligus proyek pertama Lippoland di luar Jakarta.

Gedung Wisma CIMB Niaga
Pemanis cakrawala Simpang Lima. Foto oleh mimin SGPC

Alasan Lippoland mendirikan proyek perkantoran pertama di Bandung mungkin lebih pragmatis seperti halnya pengembang lainnya. Mengutip pernyataan petinggi Lippoland kepada majalah Prospek, sebagai sebuah kota metropolitan Bandung tentu akan banyak badan usaha terutama keuangan dan konsultan yang menggarap proyek pemerintah yang berkantor di Kota Kembang. Plus, ada faktor konsolidasi perusahaan segrup.

Wisma CIMB Niaga, dahulu bernama Lippo Centre atau Wisma Lippo Bandung, dirancang oleh tim arsitek dari Denton Corker Marshall dari Australia melalui biro Hongkong, serta partner lokal Duta Cermat Mandiri, dan dibangun oleh pemborong Total Bangun Persada mulai Februari 1991 dan rampung pada bulan Februari 1992, lebih cepat dari rencana awal.

Pada 2 Maret 1992, Lippo Centre diresmikan Wakil Gubernur Jawa Barat, Karna Suwanda. Gedung dengan luas lantai 9.087 meter persegi yang tersebar ke 11 lantai dan 1 semibasement ini saat awal dibuka ditempati oleh Bank Lippo, Lippo Sekuritas, hingga perusahaan lainnya. Bank Lippo kini sudah melebur ke Bank CIMB Niaga sekaligus mengubah nama gedungnya.

Secara arsitektural, Wisma CIMB Niaga Bandung bersifat fungsional dan simpel (form follow function) dengan sedikit nuansa pascamodernisme pada podiumnya, klaim tim arsitek dari Duta Cermat Mandiri, ingin menyesuaikan model podium dengan nuansa art deco yang mendominasi lanskap arsitektur Jalan Asia Afrika. Selebihnya, gedung berlapis kaca dan granit ini tidak memiliki keistimewaan lain baik dari segi fitur arsitektur maupun strukturnya yang menerapkan pondasi monopile dan struktur atas frame terbuka, tembok geser dan penulangan beton biasa.

Selengkapnya mengenai garis besar gedung era 1990an dapat anda baca di artikel ini


Iklan

Data dan fakta

Nama lamaLippo Centre Bandung
Wisma Lippo Bandung
AlamatJalan Gatot Subroto No. 2 Batununggal, Bandung, Jawa Barat
ArsitekDenton Corker Marshall (arsitek desain)
Duta Cermat Mandiri (architect of record)
Ketira Engineering Consultants (struktur)
PemborongTotal Bangun Persada
Lama pembangunanFebruari 1991 – Maret 1992
Jumlah lantai11 lantai
1 semibasemen
Biaya pembangunanRp. 25 milyar (1992)
Rp. 270 milyar (inflasi 2023)
Referensi: Majalah Konstruksi #171 Juli 1992

Referensi

  1. Rakhidin; Dwi Ratih (1992). “Lippo Centre Bandung: Tampil Sebagai Pelopor di Kota Bandung”. Majalah Konstruksi No. 171, Juli 1992.
  2. “Karna Suwanda Resmikan Kantor Lippo Bank Wilayah Jabar Senilai Rp 25 Miliar: Bank Urat Nadi Kehidupan Ekonomi Negara”. Pikiran Rakyat, 3 Maret 1992, hal. 8
  3. Farid Mahmud; Prawito (1991). “Meski Jenuh, Jalan Terus”. Warta Ekonomi, 16 September 1991, hal. 37-38
  4. Abdul Rahman; Robinson Pangaribuan; Setiaji Purnasatmoko (1992). “Membangun di Tanah Genting.” Majalah Prospek, 7 Maret 1992, hal. 26

Lokasi

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Bila anda perlu bahan dari koleksi pribadi SGPC, anda bisa mengunjungi TORSIP SGPC. Belum bisa bikin e-commerce sendiri sayangnya....


Bagaimana pendapat anda......

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *