Google Translation avaliable here. Use at your own risk; some translation may be incorrect or misleading:

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Support us through SGPC’s Trakteer and get early access and exclusive content.

Gedung ketiga yang dibahas SGPC kali ini adalah sebuah hotel, namanya Golden Flower. Lho, kok hotel? Bukankah kita sekarang membahas mall di Bandung era 1980an?

Hotel Golden Flower
Hotel saat ini. Foto oleh mimin SGPC

Ini karena Hotel Golden Flower dulunya mall, dan sebelum dulunya lagi adalah Toko Kota Tujuh yang katanya bersejarah. Tapi ukurannya tergolong relatif mini bila dibanding mal sejenis di Kota Kembang, dia bernama Asia-Afrika Plaza, atau populernya bernama Romano Plaza.

Pusat belanja berlantai empat tersebut sudah dibangun sejak awal 1980an, dengan progres pembangunan mencapai empat puluh persen per Mei 1984. Menurut berita Pikiran Rakyat, pusat belanja ini dirancang oleh sepuluh arsitek, tetapi tidak dirinci orang-orang tersebut. Mal ini memiliki luas lantai maksimal 10.000 m2


Iklan

STD_3999
Pemandangan Kota Bandung, 2005. Plaza Asia-Afrika terlihat sebagai gedung berwarna merah jambu di tengah foto. Foto oleh Fahmi Mukhlis.

Pembangunan kemungkinan selesai tepat waktu; Asia-Afrika Plaza diresmikan oleh Walikota Bandung Ateng Wahyudi pada Sabtu tanggal 8 Juni 1985, setelah diujicobakan 5 hari sebelumnya (3 Juni 1985). Saat dibangun, AAP alias Romano Plaza memiliki ratusan kios, ruang pameran (indikasi bahwa mal ini memiliki atrium), dan sempat menarik perhatian masyarakat melalui lift kapsul yang dipasang di eksterior, mirip dengan Istana Pasar Baru di Jakarta.

Kebanyakan tenant di Asia-Afrika Plaza membuka operasionalnya pada 7 September 1985 atau 3 bulan setelah peresmian. Saat dibuka, tenant yang mengisi terdiri dari Supermarket Gelael, Kentucky Fried Chicken, Swensen’s Ice Cream yang ketiganya mengisi lantai 3, Romano Department Store di lantai 2 serta sarana rekreasi, termasuk arena bom-bom car bernama “Dunia Anak-Anak” di lantai empat, serta dugem roller skate bernama “NASA” yang kemungkinan hadir belakangan.

Sayangnya, sama seperti Palaguna Plaza, pusat belanja ini masa bertahannya singkat, tak mampu mengimbangi keberadaan mal-mal kelas menengah yang lebih mumpuni seperti Bandung Indah Plaza maupun Kings Shopping Centre, sehingga Asia-Afrika Plaza lambat laun kehilangan tenant dan pengunjung sehingga tutup sekitar tahun 2003-04, walau sempat diwacanakan akan menjadi pusat perdagangan ponsel ala ITC.

Kagum Hotels mengakuisisi bekas Asia-Afrika Plaza dan direnovasi sehingga menjadi Hotel Golden Flower (Agoda/Booking), sebuah hotel berbintang empat dengan 193 kamar dan balai berkapasitas 1000 orang, akhirnya mulai beroperasi sejak 2009.


Iklan

Data dan fakta

AlamatJalan Asia-Afrika No. 15-17 (21-27 lama) Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat
Selesai dibangun1985
Diresmikan8 Juni 1985 (mall)
2009 (hotel)
Direnovasi~2009
Jumlah lantai4 lantai
1 basement
Jumlah kamar193

Referensi

  1. “Bandung Akan Miliki Lagi Pusat Perbelanjaan Baru.” Pikiran Rakyat, 10 Mei 1984
  2. “Asia Afrika Plaza” (foto). Pikiran Rakyat, 7 Juni 1985
  3. “Walikota Ateng Resmikan Asia-Afrika Plaza.” Pikiran Rakyat, 8 Juni 1985
  4. Iklan Asia-Afrika Plaza, Pikiran Rakyat, 8 Juni 1985 hal. 12
  5. “Asia-Afrika Plaza” Mempercantik Kota Bandung.” Pikiran Rakyat, 9 Juni 1985
  6. Halaman Wisatabandung.com, 28 November 2018. Diakses 13 Juli 2022 (arsip)
  7. Imgar (2008). “Bandung di kala 80-an.” Lapanpuluhan Blogspot, 29 Agustus 2008. Diakses 12 Juli 2022 (arsip)
  8. Halaman resmi Hotel Golden Flower, diakses 13 Juli 2022 (arsip)
  9. Press release (2022). “Bercerita tentang Golden Flower Hotel Bandung.” Kagum Hotels, 4 April 2022, diakses 13 Juli 2022 (arsip)
  10. Iklan Asia-Afrika Plaza. Pikiran Rakyat, 7 September 1985, hal. 12

Lokasi

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Bila anda perlu bahan dari koleksi pribadi SGPC, anda bisa mengunjungi TORSIP SGPC. Belum bisa bikin e-commerce sendiri sayangnya....


Bagaimana pendapat anda......

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *