Apartemen Park Royale adalah kompleks tiga menara apartemen kelas mewah yang dikembangkan oleh Sarilembah Tirta Hijau di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, lebih dekat dengan Balai Sidang Jakarta, kompleks DPR-MPR-RI dan Gelora Bung Karno Jakarta. Kompleks ini dibangun secara bertahap selama 11 tahun, mulai tahun 1986 hingga 1997, dengan total jumlah unit hunian mencapai 374 buah.
Sebagai salah satu kompleks apartemen generasi awal di Indonesia bersama dengan Apartemen Sultan, Apartemen Calindra dan Apartemen Senopati, Apartemen Park Royale atau pernah diindonesiakan sebagai Apartemen Puri Raya, dibangun untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi tenaga kerja asing di Jakarta.
Park Royale I dan II
Kedua blok apartemen dari Park Royale ini merupakan generasi awal dari apartemen-apartemen yang dibangun di Indonesia di dekade 1980an. Dengan dua tower masing-masing berlantai 16, 190 unit (per tower 95 unit), kedua tower apartemen ini mulai dibangun secara simbolis dalam sebuah pemancangan tiang pertama oleh Gubernur DKI Jakarta R. Soeprapto pada 9 Januari 1986.
Secara praktikal (pemancangan tiang) dan legal, pembangunan gedung keseluruhan oleh kerjasama operasional Jaya Konstruksi dan Dimensi Engineering Contractors dimulai pada tanggal 28 April 1986, November 1986 secara struktur setelah surat izin mendirikan bangunan terbit hingga selesai keseluruhan pada Mei 1988. Apartemen tersebut diresmikan penggunaannya oleh Gubernur DKI Jakarta Wiyogo Atmodarminto pada 29 Maret 1989.
Sejak Juli 1988, apartemen Park Royale I dan II awalnya akan dibuka untuk penyewa, tetapi lima tahun kemudian, mulai September 1993 kedua menara tersebut beralih status menjadi apartemen strata title dan bisa diperjualbelikan kepada khalayak banyak, menyemarakkan persaingan pasar apartemen strata title di ibukota Indonesia. Konon penjualan tersebut dilakukan untuk mendanai pembangunan tower ketiga Park Royale.
Dua tower awal Park Royale dirancang oleh tim arsitek Nihon Architects (atau sekarang bernama Nihon Sekkei) bersama dengan Perentjana Djaja dengan menganut gaya arsitektur tropis dan pascamodernisme, dengan lengkungannya yang menonjol untuk menjamin agar penghuni memiliki jendela pemandangan yang mengarah ke penjuru kota. Apartemen ini memiliki empat jenis unit: family dua kamar (148 m psg.), family tiga kamar (187 m psg.), bachelor (85 m psg.), bachelor dengan ruang belajar (103 m psg.) dan penthouse (241 dan 301 m psg.).
Selengkapnya mengenai garis besar gedung era 1980an dapat anda baca di artikel ini
Park Royale III
Seperti yang mimin jabarkan sebelumnya, Park Royale III memiliki 24 lantai, 184 unit apartemen dan tinggi 85 meter versi CTBUH, dan dibangun oleh Jaya Obayashi mulai 1994 dan selesai dibangun 1997. Sarilembah Tirta Hijau menghabiskan biaya 92 milyar rupiah (1993, setara Rp. 913 milyar nilai 2019) dari biaya kredit sindikasi bank dan ekuitas pemegang saham dengan proporsi 7:2.
Proyek pada tower ketiga diwarnai komplain dari tetangga terkait ketidaknyamanan soal proyek Apartemen Park Royale III; pihak pemborong dan pengembang bertindak dengan menghentikan proyek saat senja; memperlambat waktu pengerjaan dari rencana awal selesai 1996, menjadi 1997. Proyek Park Royale III tutup atap pada tanggal 24 Agustus 1996.
Versi CTBUH yang menyebut Park Royale selesai dibangun 1978 adalah salah besar, karena tower I dan II saja baru dibangun pada 1986.
Selengkapnya mengenai garis besar gedung era 1990an dapat anda baca di artikel ini
Data dan fakta
Nama lama | Apartemen Puri Raya |
Alamat | Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 35-39 Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jakarta |
Arsitek | Nihon Sekkei (arsitek desain) Perentjana Djaja (architect of record) |
Pemborong (J.O., menara 1 dan 2) | Jaya Konstruksi Dimensi Engineering |
Pemborong (menara 3) | Jaya Ohbayashi |
Lama pembangunan (menara 1 dan 2) | November 1986 – Mei 1988 |
Lama pembangunan (menara 3) | 1994 – 1997 |
Jumlah lantai (menara 1 dan 2) | 16 lantai |
Jumlah lantai (menara 3) | 24 lantai |
Tinggi gedung (menara 1 dan 2, estimasi) | 63 meter |
Tinggi gedung (menara 3, CTBUH) | 85 meter |
Jumlah unit | 95 (menara 1) 95 (menara 2) 184 (menara 3) 374 (total) |
Biaya pembangunan (menara 3) | Rp. 92 milyar (1993) Rp. 922 milyar (inflasi 2023) |
Referensi
- Urip Yustono; Vera Trisnawati; Esti Susanti et al (1988). “Apartemen Park Royale: Setiap unit memiliki pandangan ke segala arah”. Majalah Konstruksi No. 122, Juni 1988.
- “Flat mewah Sarilembah Tirta Hijau mulai dibangun”. Majalah Konstruksi No. 100, Juli 1986.
- “Apartemen Royal Park”. Majalah Cipta No. 70, 1989.
- mon (1993). “Napan Group Bangun Menara III Park Royale”. KOMPAS, 23 September 1993.
- Media Indonesia, 24 September 1993:
- Diatmika (1993). “Park Royale Kini Bisa Dibeli”.
- Diatmika (1993). “Di Balik Keputusan Menjual Park Royale”.
- Henry Soepardi Simaremare (1993). “Tower 3 Park Royale Segera Dibangun”.
- ksp (1995). “Wali Kota Jakpus Perintahkan Hentikan Kegiatan Proyek Park Royale”. KOMPAS, 12 Juli 1995.
- Indra Utama; Basrul Napis (1995). “Ganjalan Dana dan IMB”. Majalah Properti Indonesia No. 19, Agustus 1995, halaman 111-113.
- KOMPAS, 24 Agustus 1996 (iklan)
- Arsip web Brasali, 24 September 2009
- Arsip web Jaya Konstruksi, 15 April 2008
- Nukman Luthfie (1993). “Terobosan Pasar Apartemen”. Majalah Prospek, 2 Oktober 1995, hal. 48
- “Apartemen Mewah.” Harian Ekonomi Neraca, 1 April 1989, hal. 9
- “Kesulitan Meremajakan Pemukiman di DKI Jakarta.” Berita Yudha, 10 Januari 1986, hal. 2
Tinggalkan Balasan