Mitra Oasis adalah sebuah kawasan multiguna, terdiri dari sebuah hotel, tiga blok apartemen dan sebuah gedung perkantoran yang dikembangkan oleh Grup Sumbermitra Sarana Realtindo (SMR) bekerjasama dengan PD Sarana Jaya, sebagai lanjutan dari revitalisasi Senen, khususnya untuk blok Mitra Oasis adalah kawasan Kalilio yang sudah dibersihkan Pemerintah DKI Jakarta sejak tahun 1991.
Saat ini, Mitra Oasis, yang dahulu bernama Oasis Square sebelum 1995, terbagi menjadi tiga tahap, yaitu gedung perkantoran Menara Era; tiga menara apartemen Allson Residence alias Apartemen Mitra Oasis, dan Hotel Oasis Amir.
Menara Era
Menara Era adalah gedung pertama yang dibangun oleh Grup SMR di kawasan Mitra Oasis. Gedung perkantoran berlantai 16 dan 2 basemen ini dirancang oleh tim arsitek Airmas Asri pada awal 1994, dan dibangun oleh Total Bangun Persada mulai Agustus 1994 hingga selesai dibangun pada bulan April 1996. 23 milyar rupiah (1996, setara Rp. 175 milyar nilai 2020) dihabiskan untuk membangun gedung ini.
Menara Era dirancang dengan gaya pascamodern yang mengikuti lahan gedung. Eksterior lapis kaca, granit di lantai bawah dan aluminium putih dan biru kehijauan di lantai atas, memberi nuansa modern pada gedung pascamodern ini. Struktur gedung dengan luas lantai 23.800 meter persegi ini memanfaatkan struktur dinding geser pada core dan plat lantai terbuka.
Menara Era merupakan gedung perkantoran strata; ketika pertama dijual, sebuah unit kantor dijual dengan harga 3,1 juta rupiah per meter persegi nilai 1996 (setara Rp 23,5 juta per meter persegi nilai 2020). Menara Era hingga saat ini menjadi kantor pusat konglomerasi alas kaki Grup Kanmo.
Apartemen Mitra Oasis
Seperti Menara Era, tahap dua dari kompleks Mitra Oasis ini dirancang oleh Airmas Asri dan dibangun oleh Total Bangun Persada mulai Agustus 1994 hingga selesai dibangun pada Oktober 1996. Tahap kedua ini terdiri dari 3 menara apartemen dengan 24 lantai dengan 2 basement, dengan jumlah unit hunian mencapai 474 buah (per menara 156 buah). Unit yang ditawarkan oleh pengelola Mitra Oasis terdiri dari unit dengan 1, 2, 3 dan 4 kamar tidur (disebut suite), penthouse (duplex/maisonette) dan grand penthouse.
Seperti halnya apartemen di masanya, Apartemen Mitra Oasis dirancang dengan gaya pascamodernisme, dengan ciri khas lengkungnya yang menonjol dengan warna krim kekuningan. Ketiga tower tersebut memiliki desain yang sama dan simetris dan tergabung ke dalam sebuah podium berlantai 1 dan plaza (bukan mall ya), dan memiliki fasilitas kolam renang dan toko.
Secara struktur, seperti halnya Menara Era, menggunakan tembok geser pada core dan pelat lantai terbuka (open frame).
Apartemen dengan luas lantai total 96.161 meter persegi (32.054 meter persegi setiap menara) ini punya kisah menarik mengenai sasaran pembelinya; pada awalnya apartemen ini menyasar masyarakat Indonesia; realitasnya SMR menerima pesanan dari ekspatriat, gambaran bahwa minat orang Indonesia pada apartemen saat itu masih rendah. SMR merogoh biaya 100 milyar rupiah (setara Rp. 759 milyar nilai 2020) untuk membangun kompleks apartemen ini.
Hotel Oasis Amir
Hotel ini merupakan gedung terakhir yang dibangun di kawasan Mitra Oasis. Data arsitek dan pemborong kurang jelas; data PT Pembangunan Perumahan menyebut Hotel Oasis dibangun mulai 1996 dan selesai pada 1997, tetapi peran PT PP dalam proyek ini tidak jelas; diduga proyek ini dihentikan karena krisis moneter 1998. Proyek hotel Oasis, pada awalnya akan bernama Park Lane, memulai pembangunan resminya pada bulan Januari 1995. Entah bagaimana, nama Park Lane tiba-tiba batal dibangun di Senen dan memilih dibangun di dekat terowongan Casablanca.
Hotel berbintang empat tersebut baru dibuka sejak Februari 2004 sebagai Hotel Oasis Amir (Agoda), dimiliki oleh Menteng Sarana Wisata. Hotel dengan sekitar 250 kamar ini memiliki ballroom berukuran besar, ruang rapat, rumah makan dan layanan spa, tetapi tidak memiliki kolam renang.
Data dan fakta
Nama lama (kompleks) | Oasis Square |
Nama lama (apartemen) | Allson Residence |
Alamat | Jalan Senen Raya No. 135-137 Senen, Jakarta Pusat, Jakarta |
Jumlah menara | 5 total 3 apartemen, 1 perkantoran, 1 hotel |
Arsitek (apartemen dan kantor) | Airmas Asri |
Pemborong (apartemen dan kantor) | Total Bangun Persada (kontraktor utama) |
Pemborong (hotel) | Pembangunan Perumahan (peran belum jelas) |
Lama pembangunan (kantor) | Agustus 1994 – April 1996 |
Lama pembangunan (apartemen) | Agustus 1994 – Oktober 1996 |
Lama pembangunan (hotel) | 1995 – 2004 |
Jumlah lantai (kantor) | 16 lantai 2 basement |
Jumlah lantai (apartemen, semua menara) | 24 lantai 2 basement |
Jumlah lantai (hotel) | 16 lantai |
Jumlah unit (apartemen) | 474 |
Jumlah kamar (hotel) | 250 |
Biaya pembangunan (kantor) | Rp 23 milyar (1996) Rp 175 milyar (inflasi 2020) |
Biaya pembangunan (apartemen) | Rp 100 milyar (1996) Rp 759 milyar (inflasi 2020) |
Referensi
- Saptiwi Djati Retnowati (1996). “Menara Era: Massa bangunannya disesuaikan dengan lingkungan”. Majalah Konstruksi No. 226, Mei 1996, hal. 52-54 & 74
- Saptiwi Djati Retnowati (1997). “Apartemen Mitra Oasis: Melahirkan rancangan yang kompak”. Majalah Konstruksi, Maret 1997, hal. 54-58 & 73
- Mac/Br-2 (1996). “Kawasan Bisnis Mitra Oasis Selesai I996”. Media Indonesia, 23 Februari 1996
- “Oasis Square: Apartemen dengan Fasilitas Hotel Bintang Lima”. Media Indonesia, 15 Juni 1994, hal 17
- Website resmi Kanmo Group, diakses 28 April 2020 (arsip)
- Website resmi Oasis Amir Hotel, diakses 28 April 2020 (arsip)
- Website resmi lama Oasis Amir Hotel, diarsip 12 Mei 2006
- Website lama PT PP, diarsip 3 Oktober 2003
Tinggalkan Balasan