SGPC kembali ke Pulau Bali bagian selatan, kini kita membahas sebuah hotel mewah yang dikelola oleh Discovery Hotels & Resorts di Kuta Selatan, Kab. Badung. Hotel bintang lima tersebut adalah Discovery Kartika Plaza Bali, yang berdiri di Jalan Kartika Plaza, sekitar 2 km dari Bandar Udara Internasional Ngurah Rai. Ia bersebelahan dengan pusat belanja Discovery Shopping Mall dan Hotel Bali Dynasty.
Secara historis, hotel milik Induk Koperasi Angkatan Darat RI (Inkopad) ini sebenarnya telah ada sejak awal 1970an sebagai sebuah penginapan pondokan (cottage), namun perkembangan yang paling signifikan terjadi pada dasawarsa 1980an akhir dan 1990an dengan dibangunnya gedung resort berkapasitas 304 kamar. Setelah melalui pelbagai renovasi, saat ini hotel yang sejak 1995 bernama Discovery Kartika Plaza memiliki 316 kamar, 12 diantaranya adalah villa 2 kamar tidur @ 6 buah.
Sejarah Discovery Kartika Plaza: Seharusnya sudah berusia 50 tahun lebih
Betul, hal ini diketahui oleh SGPC karena blog ini memegang buku “Dasawarsa PT Wisma Kartika” terbitan Induk Koperasi A.D. yang mengulas kegiatan bisnis properti milik koperasi prajurit Angkatan Bersenjata Republik Indonesia selama 10 tahun perdana eksistensinya. Pada tahun 1969, Inkopad sedang mencari sebuah lahan dan menjajaki prospek pembangunan hotel standar internasional di Kuta.
Pada tanggal 21 Oktober 1969, anak usaha Inkopad, PT Wisma Kartika, mengakuisisi lahan 10 hektar di sekitar Pantai Kuta bagian selatan. Dalam waktu bersamaan, Warman Anwar (saat itu di PT Bina Karya) menyelesaikan rancang bangun pra-rencana dan BNI 1946 menyalurkan kredit segar 176 juta rupiah (1969, setara Rp. 28,9 milyar nilai 2024) kepada Wisma Kartika untuk mendanai konstruksi cottage di Kuta Selatan.
Proyek yang digarap oleh PT Nindya Karya, yang juga menangani konstruksi aset Inkopad lainnya, Hotel Orchid Palace, rampung dan diserahterimakan ke manajemen hotel pada 3 April 1971 sekaligus mengawali uji coba operasional selama sebulan. Baru pada 6 Mei 1971 cottage Kartika Plaza resmi beroperasi penuh dengan 52 kamar yang mengisi 36 pondok.
Namun, sejak 1980an jumlah pondok yang telah dibangun bertambah menjadi 120 kamar dari “beberapa” pondok menurut pemberitaan Harian Ekonomi Neraca tertanggal 31 Maret 1989, dan tambahan ruang serbaguna berkapasitas 500 orang yang digunakan sejak Februari 1989 (Bali Post, 23/1/1989).
Sebuah perluasan berkonsep resort (1989-1990)
Sejak 1971, Induk Koperasi AD telah melakukan perencanaan untuk pembangunan tahap kedua Kartika Plaza Bali, bahkan pada tahun 1974 sempat menjajagi kerjasama operasi dengan perusahaan-perusahaan Jepang. Tidak disebutkan apakah ini perluasan pondokan yang telah disebut sebelumnya, atau gedung terpisah.
Pada tanggal 27 Januari 1989 berlangsung peletakan batu pertama pembangunan tahap perluasan Hotel Kartika Plaza Bali yang dilakukan oleh Kasad Jenderal Edi Sudrajat. Proyek tersebut merupakan kerjasama antara Inkopad dengan PT Kharisma Aryapaksi, salah satu perusahaan milik Tommy Winata – tokoh usahawan yang memiliki reputasi kontroversial di Bali. Operator hotel ini awalnya adalah Aerowisata milik Garuda Indonesia – yang juga mengelola Nusa Dua Beach dan Sanur Beach Hotel, yang kontrak manajemennya diteken untuk 10 tahun pada 18 Oktober 1989.
Pembangunan hotel dengan biaya konstruksi sekitar Rp. 65 milyar (1989, setara 907 milyar rupiah nilai 2024) dilaksanakan oleh sebuah perusahaan bernama PT Hero Utama mulai dua bulan kemudian, sekitar Maret 1989 hingga rampung pada bulan Oktober 1990 sesuai jadwal.
Ketepatwaktuan pembangunan hotel tersebut cukup diapresiasi karena dari April hingga Juni 1990 perubahan biro arsitek yang menangani perencanaan dan pengawasan arsitektur hotel ini berlangsung cepat dan terjadi dua kali. Sementara Inkopad dan PT Kharisma Aryapaksi tak menghendaki proyek ini molor apalagi kampanye wisata Visit Indonesia Year 1991 saat itu di depan mata.
Hotel Kartika Plaza Bali mulai digunakan sejak akhir September 1990, dengan total kamar saat itu sebanyak 386 buah. Namun pengelolaan oleh BUMN berakhir 6 tahun lebih awal yaitu 31 Desember 1994, tanpa memberikan argumen yang jelas. Sejak 1 Januari 1995, hotel ini dikelola oleh afiliasi PT Kharisma Aryapaksi yaitu Jakarta International Hotel & Development, dibawah bendera Discovery Hotels & Resorts. Sejak 2002-an, ke-82 unit pondok yang telah ada dari 1971 dan 1980an telah dibongkar untuk dibangun Discovery Shopping Mall.
Arsitektur dan profil Discovery Kartika Plaza Bali yang dua kali ganti arsitek
Memang itulah yang terjadi. Arsitektur hotel Discovery Kartika Plaza yang berdiri saat ini merupakan produk dari biro-biro arsitek nasional yang silih berganti mengerjakan rancang bangun hotel milik Induk Koperasi Angkatan Darat RI ini: Kiat Karsindo Consultants untuk pradesain dan Parama Loka Consultants untuk pengembangan desain. Entah mengapa alasannya, Parama Loka mundur dan dilanjutkan oleh PT Panggita Vashtu Adi, sebuah konsultan kurang ternama.
Karena konsepnya merupakan resort, maka bentuk dan desain gedungnya terasa stereotipikal. Ia dirancang dengan gaya arsitektur modern tropis, memanfaatkan arah sinar matahari, angin dan bahkan posisi pantai. Ciri khas Bali saat berdiri dapat dilihat pada bagian lobi maupu eksterior melalui pemakaian elemen dekoratif dan pemakaian kayu sebagai elemen konstruksi.
Beberapa konstruksi kayu dipadu dengan kolom beton untuk struktur penopang atap pada gedung utama/lobi. Arsitek dari PT Panggita Vashtu Adi, Kiki Herijanto, mengatakan kepada Majalah Konstruksi perihal konstruksi kolom tersebut sebagai “kejujuran/keorisinalan konstruksi.”
Terdapat tiga bangunan utama yang berdiri, gedung utama yang memanjang adalah fasilitas umum seperti lobi, restoran dan balai konvensi berkapasitas 800 orang serta 6 ruang rapat lainnya. Sementara dua bangunan lainnya yang berlantai empat merupakan gedung untuk kamar-kamar penghuni dan sebagian restoran. Discovery Kartika Plaza Bali saat ini menyediakan 316 kamar yang terbagi ke dua tipe kamar (Deluxe dan Grand Deluxe), empat suites (junior, family, Discovery, Presidential) serta 6 unit villa berisi 12 kamar tidur.
Data dan fakta
Nama lama | Kartika Plaza Beach Hotel |
Alamat | Jalan Kartika Plaza (samping Discovery Mall) Kuta Selatan, Kab. Badung, Bali |
Arsitek | Kiat Karsindo Consultants (arsitektur) Parama Loka Consultants (architect of record) PT Panggita Vashtu Adi (architect of record) Grup SWAS (struktur) |
Pemborong | Hero Utama |
Lama pembangunan | Januari 1989 – Oktober 1990 |
Dibuka | Oktober 1990 |
Jumlah lantai | 4 lantai |
Jumlah kamar | 304 kamar di gedung utama 12 kamar villa @ 6 unit |
Biaya pembangunan | Rp. 65 milyar (1989) Rp. 907 milyar (inflasi 2024) |
Referensi
- “Hotel Kartika Plaza bakal setaraf dengan Hotel Bintang IV/V.” Bali Post, 23 Januari 1989, hal. 2
- “Kasad resmikan perluasan “Beach Hotel Kartika Plaza Bali”.” Bali Post, 28 Januari 1989, hal. 2
- ANTARA (1989). “Pengusaha Hotel di Bali memperbanyak kamar.” Harian Ekonomi “Neraca”, 31 Maret 1989, hal. 3
- “Dalam tahap negosiasi.” Harian Ekonomi “Neraca”, 20 Oktober 1989, hal. 7
- “Penjualan Hotel Nusa Dua Beach dalam tahap negosiasi.” Bali Post, 19 Oktober 1989, hal. 1 dan 10
- har (1994). “Aerowisata lepas Kartika Plaza Beach Hotel Bali.” Bisnis Indonesia, 5 Desember 1994, hal. 8
- “JIHM disetujui kelola Kartika Plaza Bali.” Bisnis Indonesia, 10 Desember 1994, hal. 5
- “Another Aerowisata hotel” (Hotel Aerowisata lainnya). Majalah Travel Indonesia Vol. 11 No. 11, November 1989, hal. 7
- “New management for Kartika Plaza Beach Hotel.” Majalah Travel Indonesia Vol. 17 No. 1, Januari 1995, hal. 12
- PT Wisma Kartika (1974). “Dasawarsa PT Wisma Kartika.” Jakarta: Induk Koperasi TNI Angkatan Darat, halaman 83-88
- Tjondro Prabowo (1990). “Hotel bintang lima koperasi.” Majalah SWA No. 9/VI, Desember 1990, hal. 134-135
- Dwi Ratih (1991). “Kartika Plaza Beach Hotel: Memanfaatkan potensi laut secara optimal.” Majalah Konstruksi No. 153, Januari 1991, hal. 49-55
- Arsip halaman resmi Discovery Kartika Plaza Bali (Februari 2001, November 2002, Februari 2003, April 2009)
- Profil Discovery Kartika Plaza Bali di Agoda, diakses 7 Agustus 2024
Tinggalkan Balasan