Bagi masyarakat yang sedang menimba ilmu atau berwisata di Yogyakarta, hotel/apartemen besar di utara kampus Universitas Gajah Mada ini mungkin tempat tinggal atau hotel pilihan anda. Apartemen Uttara the Icon adalah sebuah apartemen berlantai 16 yang berdiri di Jalan Kaliurang yang secara administratif masuk Desa Caturtunggal, Kec. Depok, Sleman, D.I. Yogyakarta.
Apartemen ini dikembangkan oleh perusahaan bernama PT Bukit Alam Permata dan dibangun oleh anak usaha Wijaya Karya bernama WIKA Gedung mulai 2014 hingga rampung 2018. Saat ini, dari 284 unit yang dijajakan kepada pembeli saat pertama diperkenalkan, beberapa unit apartemen dimanfaatkan sebagai apartemen servis atau hotel.
Uttara the Icon berdiri di bekas rumah sekaligus (menurut laporan akar rumput Skyscrapercity) co-owner dari keluarga seniman patung kenamaan Edhi Soenarso, terkenal sebagai pemahat monumen ternama seperti Monumen Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. Konstruksinya telah dimulai sekitar Januari 2015 setelah menyelesaikan pembongkaran satu dari beberapa bekas kediaman seniman tersebut.
Namun, keberadaan apartemen bergaya modern ini kontroversial karena dimana sebagian masyarakat sekitar yang diboncengi oleh aktivis, menolak pembangunan dengan berbagai alasan, mayoritas dengan argumen bersifat populis seperti masalah kebudayaan, isu lingkungan dan bahkan melenceng ke tuduhan korupsi.
Ditengah polemik itu, proyek jalan terus, dengan dirampungkannya struktur keseluruhan Uttara the Icon pada 18 Maret 2016, dan perampungan secara keseluruhan pada awal tahun 2017.
Arsitektur Apartemen Uttara the Icon penuh nuansa seni
Ditengah kritik populistis terkait masalah kebudaaan, sebenarnya apartemen Uttara the Icon menganut ciri khas kebudayaan yang kuat tetapi implisit, yang membuat pesannya gagal tersampaikan ke para aktivis populis – tahu sendiri kalau argumen kebudayaan dipatahkan, biasanya pindah ke sentimen anti-kapitalisme – sentimen yang laris bak kacang goreng di Yogyakarta.
Apartemen ini dirancang oleh tim arsitek dari DP Architects namun tidak disebutkan siapakah architect of recordnya. Berdasarkan situs resmi Apartemen Uttara the Icon, konsep yang diusung secara arsitekturnya sebenarnya merupakan kritikan sosial yaitu kontradiksi generasi tua yang menjunjung tinggi tradisionalisme Jawa, dan generasi muda yang lebih kosmopolitan.
Tema lainnya adalah seni budaya dan sejarah. Hal ini terkait dengan keberadaan apartemen yang berdiri di atas bekas rumah Edhi Soenarso yang merupakan seniman seni rupa kenamaan Tanah Air, yang konon pernah dikunjungi Presiden Soekarno. Di lobi terdapat galeri yang memamerkan sejarah hidup dan artifak yang berkaitan dengan karya-karya Soenarso.
Dari penampilan luar, Uttara the Icon yang dominan berkelir hitam memiliki garis miring yang melintang ke bawah dari kanan ke kiri, yang merepresentasikan interpretasi dari pola batik Parang Rusak yang hanya bisa digunakan oleh anggota keluarga Keraton.
Secara properti, apartemen berlantai 16 dan 3 basemen ini menyediakan 284 unit apartemen yang mengisi luas lantai total sekitar 17.600 m2 (cacah Google Maps tidak termasuk basement). Ia terbagi ke dalam enam kategori apartemen yaitu:
Tipe | Jumlah kamar | Luas (m2) |
A | 2 | 69,4 |
B | 2 | 84,3 |
C/D/E | 1 | 32,5-36,6 |
F (lantai terpilih) | 2 | 70,1 |
Apartemen tersebut menurut pengembang “bukan bagi semua orang” karena tematiknya yang sarat dengan nilai-nilai seni yang dimaknai lebih dalam; c.q. kalangan menengah ke atas. Fasilitas yang disediakan antara lain kolam renang infinity, kedai kopi Starbucks, sasana kebugaran dan parkiran sedalam 2 basement.
Dari 284 unit yang tersedia, menurut informasi dari Agoda, 78 kamar diantaranya difungsikan sebagai apartemen servis eksentris bernama Pulang ke Uttara dan The Cabin menggunakan kamar lainnya, tetapi The Cabin tidak menyebutkan seberapa banyak kamar yang digunakan.
Data dan fakta
Alamat | Jalan Kaliurang km. 5,5 Kec. Depok, Sleman, D.I. Yogyakarta |
Arsitek | DP Architects (arsitektur) |
Pemborong | Wika Gedung |
Lama pembangunan | Januari 2015 – awal 2017 |
Jumlah lantai | 16 lantai 2 basement |
Jumlah unit | 284 unit 78 digunakan untuk Pulang ke Uttara |
Referensi
- Arsip halaman resmi Uttara the Icon, diarsip Mei 2017
- Thread Skyscrapercity Uttara the Icon, diakses 11 Juli 2024
- Halaman resmi Wika Gedung, diakses 12 Juli 2024
- Victor Mahrizal (2014). “Uttara the Icon angkat pesona heritage.” Tribun Jogja, 3 Mei 2014. Diakses 13 Juli 2024 (arsip)
- Pras; Farhan (2018). “Kawasan Baru & Pengembangan Kelas Ratusan Juta, Sampai Level Miliaran-bagian 1.” Rumah Jogja Indonesia No. 71, April 2018. Diakses 13 Juli 2024 (arsip)
- Siti Estuningsih (2014). “Adopsi motif batik di Apartemen.” Seputar Indonesia, 5 November 2014. Diakses 13 Juli 2024 (arsip)
Tinggalkan Balasan