Nah, harusnya mimin biasanya bahas bangunan kalau sudah momen 17 Agustus, karena kehabisan bahan, jadi SGPC menulis opini.
Jujur kami senang dan bahagia ketika SGPC, dengan segala keterbatasannya diapresiasi sebagian orang, karena informasi yang disodorkan oleh blog ini berbeda dan lebih mendalam dibandingkan blog-blog dan media berita lainnya.
Mungkin karena pemilik blog ini cukup spartan dalam menelusuri catatan sejarah melalui surat kabar langka serta majalah, yang selama ini sulit dipercaya menjadi referensi untuk bahan seilmiah ini sementara website lain masih bergantung dengan referensi daring. Katanya, buat apa ke perpustakaan, kan sudah ada internet. Tidak bisa, selalu ada kejutan di belakang sebuah catatan kertas!
Sekarang ke topik inti. “Bagaimana caranya anda mengekspresikan kebanggaan pada Indonesia?” Versi SGPC, kami mengekspresikannya dengan menulis sejarah bangunan era modern yang tidak banyak dilirik masyarakat. Biarpun dianggap tidak memenuhi kaidah arsitektur tropis Indonesia, dibangun untuk kepentingan pemodal, dirancang arsitek asing, selama ia berdiri di Indonesia ia berhak mendapat perhatian banyak pihak sebagai bagian dari perkembangan arsitektur nasional.
Jangan mengkriteria catatan sejarah bangunan berdasarkan faktor politik, usia bangunan dan latar belakangnya, tidak adil dan berbahaya untuk anak cucu kita. Ini yang terjadi selama ini, maraknya romantisasi kehidupan era Belanda secara tidak realistis di dunia maya di mata mimin terjadi karena lengkapnya catatan sejarah arsitektur era Belanda plus sikap negatif masyarakat kita pada arsitektur modern Tanah Air.
SGPC rasa, ayolah. Bangunan tersebut juga mewarnai bagian dari sejarah di Indonesia, terlepas kecil atau besarnya peran gedung tersebut, dan bagus jeleknya. Gedung tersebut mewakili masanya, berupaya memecah masalah spesifik Indonesia seperti geografi, geologi dan kebutuhan kliennya. Berupaya agar ia punya jatidiri arsitekturnya, ingin diterima sebagai bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia.
Terlepas dia arsitek Indonesia atau bukan, sesuai kaidah iklim Indonesia atau tidak, begitu dibangun di Indonesia, ia sudah menjadi bagian dari kehidupan kita.
MERDEKA.
Setiap Gedung Punya Cerita
Tinggalkan Balasan