Setiap Gedung Punya Cerita

Blog Sejarah Gedung-Gedung Indonesia

Iklan

Hotel Kyriad Bumiminang

Ditulis pada tanggal

oleh

Terbaru:

Akhirnya SGPC merambah tanah Minang Sumatera Barat. Lebih terkenal dengan rumah gadang, Semen Padang dan tempat lahir wapres pertama kita Muhammad Hatta. Ini adalah Hotel Kyriad Bumiminang, sebuah hotel bintang empat berlantai tujuh dengan 164 kamar yang berdiri di Jalan Bundo Kanduang, Kec. Padang Barat, Kota Padang.

Hotel yang kini dikelola oleh Louvre Hotels Group melalui bendera Kyriad tersebut merupakan hotel modern bintang empat yang dimiliki oleh perusahaan bernama PT Bumiminang Padangplaza.

Hotel Bumiminang
Hotel Bumiminang pra-gempa, 2008. Foto oleh Ronny Hertanto/Panoramio

Iklan

Sejarah Hotel Kyriad Bumiminang: Untung selamat dari gempa

Secara historis hotel ini agaknya minim catatan sejarah untuk saat ini. Hotel rancangan tim arsitek Atelier 6 tersebut memulai pembangunannya pada tahun 1992. Tak ada catatan siapakah kontraktor gedung tersebut.

Pada pertengahan 1995 pemilik hotel menandatangani kesepakatan manajemen oleh Sedona Hotels dari Singapura. Bila tiada aral melintang, operasionalnya dimulai pada bulan Agustus 1995 dan diresmikan berbarengan dengan beberapa hotel lainnya oleh Presiden Soeharto pada 6 Desember 1995. Kontrak manajemen Sedona Hotels dan Bumiminang dihentikan sekitar 1997, menjadikan hotel tersebu independen.

Foto kerusakan pada Hotel Bumiminang Padang bisa dilihat di WordPress pribadi Nuril Huda.

Setelah 14 tahun operasional hotel ini tanpa ada drama apapun, pada 30 September 2009 gempa bermagnitudo 7.8 SR menggoyang Padang. Gempa dahsyat tersebut merusak struktur Hotel Bumiminang dimana, dalam penelitian independen para mahasiswa Universitas Andalas (Unand), ditemukan kerusakan struktural dan non struktural pada bangunan, terutama pada lift yang strukturnya patah sehingga mengalami penurunan sampai 40 cm pada lantai 3 ke atas.

Beruntung gedungnya secara keseluruhan tidak sampai tumbang, tidak seperti tetangganya Hotel Ambacang yang kolom lantainya benar-benar patah.

Pada tahun 2011, renovasi dan penguatan bangunan (retrofitting) yang strukturnya digarap oleh tim insinyur Unand dan Teddy Boen, dengan konstruksi digarap oleh PT Kumala Wandira. Renovasi tersebut rampung pada awal 2014. Hotel Bumiminang kembali melayani tamu sejak 14 Maret 2014, berdasarkan informasi pandangan mata Skyscrapercity Padang.

Selang dua tahun, pada 20 April 2016 pemilik hotel meneken kesepakatan manajemen dengan Louvre Hotels dari Perancis, sehingga sejak 1 Juni 2016 hotel tersebut mulai bernama Kyriad Bumiminang, menjadikan hotel ini hotel pertama di Sumatera Barat yang bergabung ke jaringan Louvre Hotels.


Iklan

Arsitektur Hotel Kyriad Bumiminang juga perpaduan modern dan tradisional

Tampilan sekarang. Repro foto dari manajemen hotel via Agoda.

Seperti yang disinggung sebelumnya, Hotel Kyriad Bumiminang dirancang oleh tim arsitek dari Atelier 6 dan strukturnya digarap oleh PT Inti Era Cipta dengan penguatan strukturnya dilakukan oleh Teddy Boen bersama dengan tim dari Universitas Andalas.

Hotel berarsitektur pasca modern tersebut memadukan atap arsitektur khas Minangkabau dengan tampilan modern berbentuk S ala Hotel Shangri-La Surabaya, sementara interior pra-gempa karya Studio D23 disebut merupakan olahan kembng manggis “yang dikembangkan menjadi sesuatu yang baru” baik untuk lobi, koridor hingga kamar.

Hotel ini memiliki 7 lantai dengan 1 basement dengan ketinggian, menurut laporan jurnal Unand tadi, 36 meter. Tidak dijelaskan ini adalah tinggi dari basement, atau dari permukaan tanah. Dengan luas lantai sekitar 12.500 m2, Hotel Kyriad Bumiminang menyediakan 164 kamar yang terbagi ke dalam empat tipe kamar (superior, deluxe, executive dan suite), 8 ruang rapat, ballroom Puti Bungsu berkapasitas 1.500 orang, restoran, kolam renang hingga sasana kebugaran.


Iklan

Data dan fakta

Nama lamaHotel Sedona Bumiminang
Hotel Bumiminang
AlamatJalan Bundo Kanduang, Padang Barat, Padang, Sumatera Barat
ArsitekAtelier 6 (arsitek)
Inti Era Cipta (struktur, pra-gempa)
Universitas Andalas & Teddy Boen (struktur retrofitting)
PemborongWijaya Karya (pondasi)
Lama pembangunan1992 – 1995
Lama renovasi2011 – 2014
Diresmikan6 Desember 1995
Tinggi gedung (Febrin Anas et al)36 meter
Jumlah lantai8 lantai
1 basement
Jumlah kamar164 kamar

Referensi

  1. Profil hotel di Agoda, diakses 10 Juni 2024
  2. Saptiwi Djati Retnowati (1992). “Info proyek: Hotel Bumiminang.” Majalah Konstruksi No. 172, Agustus 1992, hal. 36
  3. “Sedona to manage new hotel in Padang” (Sedona akan kelola hotel baru di Padang). Majalah Travel Indonesia Vol. 17 No. 6, Juni 1995, hal. 12
  4. “34 new hotels dedicated” (Peresmian 34 hotel baru). Travel Indonesia Vol. 18 No. 1, Januari 1996, hal. 8
  5. Febrin Anas Ismail; Abdul Hakam; Fauzan (2011). “Kerusakan Bangunan Hotel Bumi Minang Akibat Gempa Padang 30 September 2009.” Jurnal Teknik Sipil Universitas Andalas Padang Vol. 18 No. 1, April 2011. Diakses via ResearchGate, 9 Juni 2024 (arsip)
  6. “UNAND – PT Kumala Wandiri bantu perkuatan Hotel Bumi Minang.” ANTARA, 26 Februari 2011. Diakses via Skyscrapercity, 28 Februari 2011, diakses 10 Juni 2024
  7. Laporan thread Skyscrapercity, 14 Maret 2014. Diakses 10 Juni 2024
  8. Eriandi (editor). “Lovre Hotel Group ambil alih manajemen pengelolaan Bumiminang.” Harian Singgalang, 1 Juni 2016. Diakses 10 Juni 2024 (arsip)
  9. Mawarti Velita (2016). “Komunikasi Organisasi Internal Dalam Meningkatkan Semangat Kerja Karyawan Kyriad Hotel Bumiminang Padang” (Diploma thesis). Universitas Andalas Padang, 8 November 2016. Diakses 10 Juni 2024 (arsip)

Lokasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *