Semua orang mungkin telah mengenal Swiss, negeri keju yang sarat dengan pegunungan putih salju dan peradabannya yang modern dan maju. Konfederasi Swiss telah menjalin hubungan diplomatiknya dengan Indonesia sejak 1952, tiga tahun setelah Swiss mengakui kedaulatan Indonesia. Kedutaan besar negeri keju tersebut berkantor di Jalan H.R. Rasuna Said.

Gedung Kedutaan Besar Swiss
Foto: S. Widjojo Divisi GRC

Namun, perlu diketahui bahwa Kedutaan Besar Swiss yang berlokasi di Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan ini sealiran dari S. Widjojo Centre di pusat kota. Gedung ini dirancang oleh tim arsitek dari S. Widjojo Perencana dan dibangun oleh kontraktor blasteran Indonesia-Jepang, Waskita Kajima.

Sayangnya tidak ada informasi kapan gedung ini selesai dibangun, tetapi ada kemungkinan gedung ini selesai dibangun pada 1984, dan diresmikan oleh Menteri Luar Negeri Swiss Eduard Brunner pada 29 April 1985, dengan biaya konstruksi Rp. 1,48 milyar (1984). Alasan dibangunnya gedung baru Kedubes Swiss ini klasik, yaitu bertambahnya operasional diplomatik Swiss di Indonesia yang sudah tidak lagi bisa tertampung gedung lama. Rencananya, akan dibangun bertahap dengan rumah dubes yang berada di belakang kantor kedutaan alias chanchery tetapi tidak terealisasi.

Hubungan “sedarah” gedung Kedubes Swiss dengan gedung yang sekarang bernama Sequis Centre itu bisa dilihat dari eksteriornya yang penuh dengan teritisan tongkol jagung. Seperti halnya gedung berlantai 12 di koridor Sudirman itu, teritisan tersebut membantu menangkal interior gedung dari sinar matahari dan air hujan. Bedanya, Kedutaan Besar Swiss dikelilingi perkebunan dan kolam. Satu-satunya gedung tersebut hanya memiliki empat lantai dengan luas total 1.300 m2.

Selengkapnya mengenai garis besar gedung era 1980an dapat anda baca di artikel ini


Iklan

Data dan fakta

AlamatJalan H.R. Rasuna Said Kav. X/6 Setiabudi, Jakarta Selatan, Jakarta
ArsitekS. Widjojo Perencana
PemborongWaskita Kajima
Selesai dibangun1984
Diresmikan29 April 1985
Jumlah lantai4 lantai
Biaya pembangunanRp. 1,48 milyar (1985)
Rp. 28,2 milyar (inflasi 2023)

Referensi

  1. Ikatan Arsitek Indonesia (1984). “Buku Ke-2 Karya Arsitektur Arsitek Indonesia.” Jakarta: Ikatan Arsitek Indonesia. Halaman 30-31
  2. “Apa, Siapa? Swiss.” KOMPAS, 28 April 1985 hal. 9
  3. Press release (2021). “Semakin produktif di usia 70 tahun, hubungan bilateral Indonesia-Swiss berkembang pesat di berbagai bidang“. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, 23 September 2021, diakses 13 Oktober 2023 (arsip)
  4. Halaman resmi Kedutaan Besar Swiss di Jakarta, diakses 13 Oktober 2023 (arsip)

Lokasi

Google Translate:


Bagaimana pendapat anda......

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *