Google Translation avaliable here. Use at your own risk; some translation may be incorrect or misleading:

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Support us through SGPC’s Trakteer and get early access and exclusive content.

Setelah sekian lamanya tidak membahas bangunan di Mangga Dua (klik link untuk gedung-gedung lainnya), sekarang SGPC kembali dengan mal yang dibangun di tahun 2000an, yaitu Mall WTC Mangga Dua. Tidak seperti World Trade Center sejati di Jalan Jenderal Sudirman atau di Surabaya, WTC Mangga Dua merupakan trade centre alias mal grosiran murni dan bukan bagian dari World Trade Centre Association.

Ia dikembangkan oleh PT Cipta Karya Bumi Indah (CKBI) yang merupakan afiliasi Grup Djarum, dirancang oleh tim arsitek Enviro-Tec bersama dengan Arkonin dan dibangun oleh kerjasama operasi Tatamulia Nusantara Indah dan Murinda Iron Steel. Pusat grosir raksasa ini memiliki 13 lantai dan 2 basement dengan luas lantai total 200 ribu m2. Awalnya merupakan pertokoan grosir seperti biasanya di Mangga Dua, dalam beberapa waktu terakhir mal ini lebih dikenal sebagai salah satu sentra bursa mobil bekas di Jakarta.

WTC Mangga Dua, 2014
Pertokoan grosir berukuran jumbo dan modern, 10 tahun yang lalu masih terasa, apalagi sudah 20 tahun. Foto oleh mimin SGPC

Iklan

WTC Mangga Dua, sebuah trade centre berukuran jumbo

WTC Mangga Dua lahir dalam rangka diversifikasi portofolio Grup Djarum, pabrikan rokok dari kota Kudus, Jawa Tengah, yang memperluas sayapnya ke berbagai industri semisal mendirikan pabrik elektronik Polytron, mendirikan Bank Haga, dan belakangan mencaplok Bank Central Asia. Di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang sedang sembuh dari trauma krisis moneter 1998, yang membuat industri properti – terutama perkantoran – yang bergantung pada investasi asing, tidak bernafsu, wajar bila Djarum memilih sektor properti yang lebih realistis yaitu membangun mal grosiran. Pengembang juga menemukan bahwa banyak pusat grosir yang ada tidak memenuhi syarat sebuah pusat grosir yang modern dan representatif.

WTC Mangga Dua diperkenalkan kepada masyarakat pada tanggal 6 Oktober 2001 dalam sebuah gala launching di Hotel Shangri-La Jakarta yang dihadiri oleh mayoritas calon konsumen. Dalam tahap pertama penjualan tersebut, sudah lebih dari 300 unit toko yang laku dipesan. Tetapi, pemasaran trade centre berukuran jumbo itu sudah dimulai sejak pengembang membuka kantor pemasarannya di Grand Boutique Centre pada Agustus 2001 lalu. Sukses penjualan tahap pertama membuat pengembang mulai melakukan penjualan tahap dua yang terdiri dari kios di lantai 3, 4 dan 5 mulai April 2002.

Sementara konstruksinya dimulai sejak Februari 2002 dengan pemancangan pondasi tiang pancang, dan berlangsung relatif cepat; pada tanggal 12 Maret 2003 WTC Mangga Dua mengadakan acara tutup atap. Namun, itu adalah tutup atap mallnya, sementara gedung parkirnya belum tutup atap. Pada tanggal 3 April 2003, pengecoran lantai 13 alias struktur lantai parkir mendadak rubuh, menyebabkan 1 tenaga konstruksi meninggal dunia dan melukai 6 orang. Peristiwa tersebut diduga karena kesalahan prosedur dalam pemasangan besi penyangga, sehingga menyebabkan cor beton yang baru dikerjakan ambruk seketika.

Di luar kejadian tersebut, pembangunan bisa diselesaikan tepat waktu. Pada 6 September 2003, Gubernur DKI Sutiyoso meresmikan penggunaan WTC Mangga Dua, dan operasionalnya baru berlangsung penuh seminggu kemudian. Per September 2003, KOMPAS mengabarkan bahwa sudah 90 persen dari 4.000 unit pertokoan yang tersedia sudah terjual. Pihak pengembang berencana membangun tahap kedua pusat perbelanjaan jumbo itu dengan 3.000 unit kios, hotel dengan 400 kamar dan apartemen dengan 400 unit. Rencana tersebut tidak terealisasi, meninggalkan hanya pertokoan dengan investasi 800 milyar rupiah nilai 2003 itu.

Serupa dengan WTC di Surabaya yang dikenal sebagai spesialisasi ponsel dan gawai, sejak dasawarsa 2010an, WTC Mangga Dua mulai dikenal masyarakat sebagai pusat perdagangan mobil bekas ketimbang pertokoan grosir biasa yang mencapai masa jayanya di awal-awal keberadaan pusat grosir ini. Kompetisi dengan pusat belanja yang lebih mewah, minimarket, dan toko daring menyebabkan pamornya meredup dan akhirnya menjadi identik dengan bursa mobkas.


Iklan

WTC Mangga Dua punya eskalator lingkar pertama dan terpanjang se-Indonesia

World Trade Centre Mangga Dua
Sisi belakang WTC Mangga Dua yang sarat dengan parkir. Foto oleh mimin SGPC

WTC Mangga Dua dirancang oleh tim arsitek dari Enviro-Tec bersama dengan tim dari Arkonin. Tidak banyak informasi arsitektur yang didapat, namun konsep desain pusat grosir ini adalah, kata pengembang, “belanja di mall dengan harga grosir” alias memanjakan pengunjung dengan fasilitas menarik. Eksteriornya lebih nge-jreng dibanding pertokoan grosir tetangganya dengan pemilihan warna biru dan merah dari lapisan aluminium komposit.

Interiornya lebih menarik. Walaupun secara garis besar terasa biasa-biasa saja, mengingat ini adalah sebuah pertokoan grosir, WTC Mangga Dua dikenal sebagai pelopor eskalator lingkar di Indonesia – atau mungkin satu-satunya karena mungkin tidak ada mall lain yang mengadopsi teknologi ini. Disamping itu, jumlah transportasi vertikal yang tersedia juga cukup banyak, iaitu 72 buah eskalator sudah termasuk eskalator lingkar tersebut plus 14 lift.

Fasilitas yang tersedia di trade centre seluas 200 ribu meter persegi itu terdiri dari 15 lantai gedung parkir dengan kapasitas 8.000 kendaraan roda empat, balai sidang dan aula yang juga digunakan sebagai atrium, sasana kebugaran dan kolam renang serta pusat jajanan serba ada (food court/pujasera). Pedagang yang menempati kios-kios di WTC Mangga Dua mayoritas merupakan bursa mobil bekas dan onderdil kendaraan bermotor yang berdagang di lantai tiga sampai sepuluh termasuk lapangan parkir. Meskipun beberapa pedagang busana eceran masih bertahan di pusat belanja ini.


Iklan

Data dan fakta

AlamatJalan Mangga Dua Raya No. 8 Ancol, Jakarta Utara, Jakarta
ArsitekEnviro-Tec (arsitektur)
Arkonin (architect of record)
Davy Sukamta & Partners (struktur)
Pemborong (J.O.)Tatamulia Nusantara Indah
Murinda Iron Steel
Lama pembangunanFebruari 2002 – September 2003
Diresmikan6 September 2003 (seremonial)
13 September 2003 (operasional)
Jumlah lantai13 lantai
2 basement
Jumlah kios4.000 unit
Biaya pembangunanRp. 800 milyar (2003)
Rp. 2,2 triliun (inflasi 2023)
SignifikasiPariwisata (pusat perbelanjaan di Mangga Dua)

Referensi

  1. Arsip halaman resmi WTC Mangga Dua, diarsip 2002-03
  2. Halaman resmi baru WTC Mangga Dua, diakses 24 Juli 2023 (arsip)
  3. PT Mitra Pembangunan Jaya (2018). “PT Pembangunan Ibukota Jakarta Raya: Perkembangan Perkotaan dan Arsitektur Jakarta.” Jakarta: PT Mitra Pembangunan Jaya. Halaman 45
  4. jan (2003). “Membeludak, peminat ruang WTC Mangga Dua.” KOMPAS, 27 September 2003, hal. 13
  5. nic (2003). “Lantai 13 WTC Mangga Dua ambruk, seorang tewas.” KOMPAS, 4 April 2003, hal. 17
  6. ws; rh (2003). “WTC Mangga Dua, pusat grosir terlengkap.” Majalah Konstruksi No. ?, Agustus 2003, hal. 37-44
  7. Hilda B. Alexander (2003). “Winarto Djojosoewono, Corporate Secretary Cipta Karya Bumi Indah: Kami bukan follower.” Majalah Properti Indonesia No. 1117, Oktober 2003, hal. 30-32
  8. zal (2003). “Wholesale Trade Center: Pusat grosir dengan konsep mall.” Majalah Bisnis Properti (Panangian) No. 2, Oktober 2003, hal. 110

Lokasi

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Bila anda perlu bahan dari koleksi pribadi SGPC, anda bisa mengunjungi TORSIP SGPC. Belum bisa bikin e-commerce sendiri sayangnya....


Bagaimana pendapat anda......

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *