Google Translation avaliable here. Use at your own risk; some translation may be incorrect or misleading:

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Support us through SGPC’s Trakteer and get early access and exclusive content.

Hampir lengkap! Begitulah yang SGPC ekspresikan setelah blog ini menulis artikel mengenai Mangga Dua Square, salah satu mall pengembangan kerjasama dua properti besar Agung Sedayu dan Agung Podomoro – sama-sama ada kata “Agung” – di sisi timur kawasan perdagangan Mangga Dua dengan akses masuk/keluar melalui Jalan Gunung Sahari. Ia merupakan pusat pertokoan kedelapan yang berdiri di kawasan ini setelah Pasar Pagi Mangga Dua, lima trade centre bikinan Duta Pertiwi, Harco Mangga Dua dan WTC Mangga Dua.

Mangga Dua Square
Meriah. Foto oleh mimin SGPC

Iklan

Dikelola di bawah bendera PT Mandiri Dipta Cipta, Mangga Dua Square dirancang secara keroyokan oleh tim arsitek Arkonin dan Airmas Asri. Sementara konstruksi secara keseluruhan dimulai pada tanggal 1 Oktober 2001 dengan pemancangan pertama dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, dan dilanjutkan dengan konstruksi utama oleh Wijaya Karya mulai Desember 2002 hingga selesai keseluruhan Juni 2005.

Pusat belanja jumbo tersebut diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta yang sama pada tanggal 18 Juni 2005, disusul dengan peresmian hotel Novotel tiga minggu kemudian (8 Agustus 2005). Namun salah satu tenant awalnya, Carrefour, cukup berani memulai operasinya sejak 28 September 2004 saat Mangga Dua Square secara keseluruhan sedang dalam tahap penyelesaian.

Profil dan arsitektur Mangga Dua Square: Salah satu yang terpadu di Mangga Dua

Mangga Dua Square
Interior Mangga Dua Square. Foto oleh rwangsa

Ternyata tidak banyak informasi yang didapat dari perjalanan sejarah M2S, malah lebih banyak informasi detil mengenai properti yang menempati lahan seluas hampir 9,5 hektar (95 ribu meter persegi) ini.

Ketika dibuka, material promosi Mangga Dua Square kerap menasbihkan dirinya sebagai One Stop Shopping, mengingat ada perpaduan hypermarket, hotel, trade center (pasar grosir), balai sidang Jakarta International Exhibition Centre (JITEC), bioskop Surya Cinema, hiburan malam bernama Sands Executive Club, terminal bus shuttle alias ulang-alik ke Bandung dan taman bermain. Tetapi di kawasan Mangga Dua, rival WTC Mangga Dua sudah memiliki kolam renang umum, hypermarket serta balai sidang tetapi tidak punya hotel dan Le Grandeur Mangga Dua adalah hotel dengan mall tersendiri tetapi tanpa hypermarket dan taman bermain, sehingga slogan “One Stop Shopping” ini mungkin ada benarnya buat mal seluas 343.460 m2 (kasar) ini.

Mangga Dua Square memiliki 10 lantai di atas tanah dan 3 lantai di bawah, dengan tiga lantai teratas difungsikan sebagai hotel. Secara arsitektur, mall ini tidak banyak dibahas di sumber-sumber yang blog ini miliki. Hanya pembahasan eksterior yang ada – kulit beton yang diperkuat kaca (GRC), kaca betulan, panil aluminium dan beton biasa untuk parkiran. Ia menyediakan k/l 5.000 unit kios, 271 rukan yang berada di sisi kini dan kanan mall. Rukannya berkonsep “double decker” alias bisa diakses dari atas dan bawah, serta bisa membuka dua usaha di satu unit. Di awal-awal masa kejayaannya, penghuni kios beragam, dari pedagang aksesoris, perabotan, garmen, busana, mainan hingga bursa telepon seluler dan komputer.

Di depan mall ini adalah sentra kuliner bernama Kuliner Malam (Kurma) Mangga Dua Square. Tidak dijelaskan nama lama Kurma M2S, tetapi sentra kuliner ini dikonsep seperti sentra kuliner sejenis di Singapura ataupun di Malaysia, menurut pemberitaan majalah Bisnis Properti terbitan Panangian dan harian Republika (17 Maret 2006). Sentra kuliner juga ditemui di dalam mallnya, yaitu di Foodcity lantai 3 (5 struktur) dan di lantai B1 (basement 2 struktur).

Untuk hotel, terdapat dua hotel yang dibuka di pusat belanja ini – kala itu baru Novotel. Novotel Mangga Dua Square (Agoda/Booking) dioperasikan oleh AccorHotels, menyediakan 363 kamar yang terbagi ke tiga tipe kamar (standard, superior dan deluxe) dan empat suite (superior, executive, junior, deluxe). 105 diantaranya merupakan kamar untuk lantai Premier – entah itu di lantai mana. Selain itu, ia menyediakan restoran The Square, 9 ruang rapat (dinamai setelah sungai di Indonesia) dan Bengawan Solo Ballroom, spa, sauna, kolam renang ukuran luas hingga sasana kebugaran.


Iklan

Diatas adalah kondisi Mangga Dua Square pada pertengahan 2000an. Bagaimana dengan perkembangan di 2010-2020an?

Gapura Tionghoa
Gerbang Tiongkok di Mangga Dua Square. Foto oleh mimin SGPC

Dengan perkembangan zaman yang makin dinamis, maka agar bisa bersaing dengan mal-mal lain, maka terdapat pelbagai perubahan format maupun isi dari Mangga Dua Square. Semisal pusat hiburan malam yang sekarang sudah ditutup, namun tepatnya tidak diketahui, dan sekarang terdapat karaoke dan bilyar Maestro Coco.

Pada tahun 2010 hingga 2014, Mangga Dua Square kedatangan dua hotel baru. Dalam wawancara dengan harian KOMPAS (afiliasi Santika Hotels) pada bulan Oktober 2010, pihak Santika Hotels mengatakan bahwa Amaris di mal ini dibuka pada bulan Desember 2010, namun tidak dijelaskan kapan. Empat tahun kemudian, AccorHotels menyusul dengan membuka Ibis Styles – tepatnya 11 Februari 2014.

Kedua hotel ini menyediakan stok kamar hotel tambahan masing-masing 174 kamar (Amaris) dan 210 kamar (Ibis Styles), menggenapkan jumlah kamar hotel menjadi 747 buah, tidak termasuk Hotel Neo yang ada di kawasan rukan. Namun, dalam perjalanannya, Amaris tutup akibat dari dampak pandemi Covid-19 sementara Ibis Styles (Agoda/Booking) masih beroperasi sejauh ini per Agustus 2023. Link pemesanan kamar sudah tersedia, jadi bila anda berminat, silahkan klik link “Agoda/Booking” disamping. Atau, alternatifnya, klik link hotel disekitar M2S di Booking dot com.

Selain itu terdapat banyak penyesuaian pada tenant. Sayangnya SGPC tidak banyak mengetahui nasib JITEC, sementara bioskop Surya tutup dan beralih menjadi Cinepolis mulai Desember 2019, dan di waktu yang bersamaan dibuka Zona Korea untuk pusat aktivitas bernuansa Korea Selatan. Setahun sebelumnya, pengelola mall mulai bertransformasi menjadi salah satu pusat factory outlet a la Plaza Parahyangan. Pada tahun 2008 juga hadir bursa mobil bekas seperti pada WTC Mangga Dua; mulai 2014 bursa yang berlokasi di lantai basement dikelola oleh paguyuban penjual.

Sejak 2022, Transmart – penerus Carrefour – menutup operasional di Mangga Dua Square dan digantikan oleh Hapimart pada 25 Agustus 2023.


Iklan

Data dan fakta

AlamatJalan Gunung Sahari No. 1 Pademangan, Jakarta Utara, Jakarta
ArsitekArkonin (penataan arsitektur)
Airmas Asri (arsitektur eksterior)
Haerte Widya Engineering (struktur)
PemborongWijaya Karya
Lama pembangunanOktober 2001 – Juni 2005
Diresmikan18 Juni 2005
Jumlah lantai10 lantai
3 basement
Jumlah kamar363 kamar (Novotel)
210 kamar (Ibis Styles)
174 kamar (ex-Amaris)
Biaya pembangunanRp. 1 triliun (2001, prakiraan)
Rp. 3,3 triliun (inflasi 2023)

Referensi

  1. Indra Utama (2004). “Mangga Dua Square: Lokasi Hoki, Segalanya Ada”. Majalah Bisnis Properti (Panangian) No. 13, September 2004, Hal. 80
  2. na (2001). “MDC bangun Mangga Dua Square.” Bisnis Indonesia, 2 Oktober 2001, hal. 10
  3. Saptiwi Subardjo (2004). “Mangga Dua Square: Dikemas dalam konsep ‘One Stop Shopping’.” Majalah Konstruksi No. 338, November-Desember 2004, hal. 32-35
  4. Hermas E. Prabowo (2005). “Gairah baru bisnis di “Kota Lama”.” KOMPAS, 26 Agustus 2005, hal. 42
  5. Abun Sanda (2003). “Mangga Dua, tumpuan baru bisnis DKI Jakarta.” KOMPAS, 7 Mei 2003, hal. 19
  6. Rudy Victor Sinaga (2004). “Properti di Mangga Dua: Pusat Bisnis Mangga Dua Haruskah Mereposisi Konsep?” Sinar Harapan, 24 September 2004, diarsip 5 Mei 2007
  7. jar (2006). “Properfil: Siasati kompetisi One Stop Shopping.” Republika, 17 Maret 2006, diarsip 26 Oktober 2007
  8. Arsip halaman resmi Hotel Novotel Mangga Dua Square, diarsip 14 November 2013
  9. Arsip halaman resmi Mangga Dua Square, diarsip 12 Maret 2014
  10. Halaman resmi Mangga Dua Square, diakses 12 Agustus 2023 (arsip)
  11. Arsip halaman resmi Amaris Mangga Dua, diarsip 18 Maret 2012
  12. Robert Adhi KSP (2010). “Lilik Oetama: Minimal 10 Hotel setiap tahun.” KOMPAScom, 26 Oktober 2010. Diakses 13 Agustus 2023 (arsip)
  13. Callista Oktavia Lembing (2014). “Hotel Baru Penuh Gaya di Mangga Dua.” KOMPAScom, 12 Februari 2015, diakses 13 Agustus 2023 (arsip)
  14. Agustina Melani (2023). “Daftar gerai Transmart yang tutup pada 2022.” Liputan 6 SCTV, 8 Februari 2023. Diakses 13 Agustus 2023 (arsip)
  15. Donny Apriliananda (2014). “Pasar Mobil Bekas Mangga Dua Square Menggeliat.” KOMPAScom, 10 Februari 2014, diakses 13 Agustus 2023 (arsip)
  16. Eva Martha Rahayu (2019). “Zona Korea di Mangga Dua Square siap ramaikan pengunjung mall.” SWAsembada, 6 Desember 2019, diakses 13 Agustus 2023 (arsip)
  17. Eva Martha Rahayu (2019). “Incar milenial, Mangga Dua Square siap jadi pusat factory outlet.” SWAsembada, 6 Desember 2019, diakses 13 Agustus 2023 (arsip)
  18. Gerai Ritel Happymart Buka Gerai Kedua di Mangga Dua Square.” Suara Jatim, 26 Agustus 2023. Diakses 24 November 2023 (arsip)

Lokasi

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Bila anda perlu bahan dari koleksi pribadi SGPC, anda bisa mengunjungi TORSIP SGPC. Belum bisa bikin e-commerce sendiri sayangnya....


Bagaimana pendapat anda......

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *